Mohon tunggu...
Sri Lestari
Sri Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa UM Jurusan KSDP 2016

Mahasiswa UM 2016

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

KKN UM Unjuk Gigi Lewat Program Bank Sampah "Berkah Sejahtera"

2 Juli 2019   09:43 Diperbarui: 2 Juli 2019   09:51 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahap penimbangan dan pencatatan sampah (Dokpri)

Permasalahan sampah merupakan masalah yang hampir semua wilayah mengalami hal ini tidak terkecuali Desa Mulyorejo. Setiap harinya volume sampah yang dihasilkan tinggi. 

Sampah tersebut merupakan sampah organik dan non organik yang jika tidak di atasi dengan benar akan menyebabkan masalah lain seperti bau yang menyengat, timbul beberapa penyakit pencernaan, dan masalah bencana banjir.

 Latar belakang tersebut yang memotivasi KKN UM (Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang) untuk menyusun program dengan tag line "Olah limbah jadi berkah" yaitu dengan mendirikan Bank Sampah yang dinamai dengan "Berkah Sejahtera".

Tahap pemilahan sampah organik dan non organik (Dokpri)
Tahap pemilahan sampah organik dan non organik (Dokpri)

Tahap penimbangan dan pencatatan sampah (Dokpri)
Tahap penimbangan dan pencatatan sampah (Dokpri)

Bank sampah ini merupakan program unggulan hasil kerja sama Mahasiswa UM dengan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) yang diposkan di Dusun Kaweden, Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Bank sampah diresmikan pada Senin (01/07) di Rumah Bapak Rusdianto, Kasun (Kepala Dusun) Kaweden tepatnya di RT 28, Kegiatan di mulai dengan peresmian bank sampah oleh Puguh Setiawan kemudian dilanjutkan dengan sambutan penanggung jawab bidang ekonomi Erika Agusviani Dewi.

"Bank sampah sistemnya seperti perbankan, diharapkan masyarakat Kaweden dapat menyimpan atau menabung sampah selain mengurangi sampah juga dapat menjadi berkah atau bernilai

 ekonomis. Kedepannya, kami berharap bank sampah semakin dirasakan manfaatnya , dan dapat menarik nasabah dalam jangka yang besar. Selain itu karena dusun kami menjadi ujicoba atau percontohan semoga dapat berhasil dan dapat menularkan ke dusun lain hingga akhirnya dapat menyeluruh (satu desa), ujar Rusdianto, Kasun Kaweden.

Kegiatan peresmian bank sampah juga dilakukan serangkaian pelatihan alur kinerja bank sampah. "Dari Mahasiswa UM sebelumnya sudah di sosialisasikan dengan door to door untuk mencari nasabah dan disosialisasikan pada sejumlah kegiatan warga. Kegiatan pada hari ini juga dilakukan pelatihan seperti memilah sampah organik dan non organik. 

Sampah yang organik seperti sampah botol, kardus, besi disendirikan dan ditimbang. Jadi, masyarakat yang mengikuti acara peresmian dapat mengerti langsung sistem dan pelaksanaan teknis bank sampah." ujar Ayu Sulvia  salah satu Kader bank sampah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun