Artikel ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas Pembelajaran Dasar Bersama (PDB) Mata Kuliah Logika dan Pemikiran Kritis Kelas D-1.2 Universitas Airlangga
Kata Kunci: Ekonomi, Hewan, Penyakit, PMK
Penyakit mulut dan kuku atau bisa disebut dengan PMK merupakan salah satu penyakit menular pada hewan ternak terutama pada sapi dan kambing. Penyakit hewan satu ini sangat ditakuti oleh dunia internasional terutama bagi negara-negara yang sering mengekspor ternak dan produk ternak.Â
Di Indonesia sendiri pertama kali tertular PMK yaitu pada tahun 1887 tepatnya di daerah Malang, Jawa Timur. Indonesia telah berhasil bebas dari penyakit tersebut kala itu. Akan tetapi belakangan ini sedang banyak bermunculan berita mengenai wabah PMK yang kembali hadir di Indonesia.Â
Penyakit mulut dan kuku (PMK) sering dikenal dengan Foot and Mouth Disease (FMD). Pada umumnya hewan yang terserang PMK memiliki ciri-ciri berkuku genap, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, babi, gajah, jerapah, dan menjangan.
PMK disebabkan oleh virus yang sangat kecil, memiliki diameter kurang lebih sekitar 20 milimikron dan terbentuk dari asam inti ribo yang diselubungi protein.Â
Virus ini merupakan virus tipe A dari keluarga Picornaviridae, genus Apthovirus yaitu Aphtaee epizootecae. Virus ini sangat labil, antigenisitasnya cepat, dan mudah berubah. Masa inkubasi dari penyakit ini adalah 1-14 hari. Masa inkubasi ialah masa sejak hewan tertular penyakit hingga timbul gejala penyakit.Â
Virus ini dapat bertahan lama di lingkungan dan bertahan hidup pada tulang, kelenjar, susu, dan produk susu. Angka kesakitan pada PMK ini bisa mencapai 100% dan angka kematian tinggi ada pada hewan muda atau anak-anak akibat myocarditis.Â
Tingkat penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) bisa dibilang cukup tinggi, namun tingkat kematiannya hanya 1-5%. Secara klinis hewan yang terserang PMK akan memunculkan tanda-tanda seperti lemah atau lesu, suhu tubuh meningkat dapat mencapai 41 derajat celcius, hipersalivasi, nafsu makan berkurang, malas atau enggan untuk berdiri, kaki pincang, bobot hidup berkurang, dan produksi susu menurun bagi ternak penghasil susu.Â
Tanda khas lainnya jika hewan terkena PMK adalah lepuh-lepuh berupa tonjolan bulat yang berisi cairan limfe pada rongga mulut, lidah sebelah atas, bibir sebelah dalam, gusi, langit-langit, lekukan antara kaki dan di ambing susu.
Dengan munculnya penyakit mulut dan kuku di Indonesia ini, maka akan berpengaruh juga terhadap kondisi perekonomiannya terutama pada pemilik peternakan hewan. Hal tersebut dikarenakan para pemilik peternakan akan mengalami dampak dari PMK ini baik secara langsung maupun tidak langsung.Â