Setiap daerah memiliki ciri khasnya masing-masing mulai dari tradisi, pakaian, Bahasa  hingga makanan. Salah satunya bakso cuangki yang berasal dari Bandung Jawa Barat. Bakso cuanki ini sangat terkenal karena merupakan salah satu kuliner legendaris Bandung yang gurmat ( Gurih dan nikmat). Kata cuangki ini merupakan singkatan dari frase Bahasa Sunda yaitu "Cari Uang Jalan Kaki" karena memang dulu para pedagang bakso cuanki di Bandung berjualan dengan berjalan kaki sambal memikul gerobak kecil berisi bahan dan peralatan untuk membuat cuanki.  Maka dari itulah disebut dengan bakso cuanki. Dari sisi inilah sangat mencerminkan para penjual cuangki yang memiliki semangat tinggi untuk mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya.
Selain memiliki makna yang terdengar unik, bakso cuangki juga memiliki perbedaan yang signifikan dengan bakso yang lainnya. Bakso cuangki memiliki cita rasa kuahnya yang bening juga gurih dan tidak terlalu terasa lemak sapinya. Bakso cuangki cocok dimakan Ketika malam hari di saat  udara sedang dingin. Kali ini ada bakso cuangki  yang pertama kali hadir di Yogyakarta nama Pemiliknya ialah Bapak Aris Mustofa yang berasal dari Bandung dan saat ini pak aris tinggal di Wonosalam.
Aris mengatakan " Pada tahun 2012 saya pindah ke Yogyakarta dan pekerjaan saat itu masih menjadi tukang service Hp dan belum jualan bakso cuangki". Pak Aris mulai berjualan bakso cuangki di Yogyakarta pada bulan maret tahun 2024 pada kurun waktu dua bulan  bakso cuangki pak aris ini sudah mempunyai dua cabang dan omset penghasilannya 6.000.000/ Bulan.  Cabang pertama berada di dekat stadion Maguwo dan cabang yang kedua berada di jalan kaliurang KM 14.
" Saya jualan bakso cuangki ini terisnpirasi dari rasa kerinduan saya makan bakso cuanki karena dari tahun 2012 saya pindah ke Yogyakarta saya tidak pernah makan lagi bakso cuangki yang berjualanpun tidak ada dan juga di Yogyakarta belum ada yang jualan bakso cuangki makanya saya buka usaha jualan bakso cuangki ini". Ujar Aris pemilik bakso cuangki
Pak aris mengambil bahan-bahan untuk membuat bakso cuangki ini langsung dari pabriknya kebetulan pabrik cuangkinya sangat dekat jaraknya dengan rumah pak Aris yang ada di Bandung. Nama pemilik dari pabrik cuanki itu bernama Oleh makanya  Cuanki pak Aris dinamai dengan " Bakso Cuanki Khas Bandung By Mang Oleh ". Perporsinya hanya dijual dengan harga 6000 saja didalamnya ada tahu kering, siomay basah, siomay kering, batagor gepeng, batagor Panjang, dan bakso kecil. Sedangkan yang harga 10.000 isinya ada Tahu kering, siomay basah, siomay kering,  batagor gepeng, batagor Panjang, cuanki lidah,
 dan bakso kecil dan bakso besar. Harga ini harga yang murah meriah apalagi dikalangan mahasiswa dan porsinyapun banyak sekali dan isinya bervariasi.  Dulu cuanki ini hanya berisi tahu, siomay, bakso dan batagor. Pak aris menyediakan beberapa menu lainnya seperti Bakso cuanki original, bakso cuanki ceker, indomie bakso cuanki, indomie bakso cuanki ceker, wedang bajigur es/panas, teh manis es/panas, jeruk es/panas, seblak maknyoss. Dengan semakin beriringnya waktu, kini pelanggan bakso cuanki milik pak aris semakin bertambah dan tidak hanya warga jogja saja tetapi juga para mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia mulai menyukai bakso cuanki ini.
"Pada awalnya harga bakso cuangki saya perporsinya hanya 5000 saja, namun karena ada kenaikan bahan pembuatan bakso cuangki maka harganya di naikkan 1000 jadi sekarang harganya mulai dari 6000. Dari perharinya hanya menghabiskan kurang lebih 50 porsi saja dan mulai berjualan dari pukul 08.30 sampai semuanya habis terjual tapi maksimal sampai pukul  delapan malam". Ujar Aris pemilik bakso cuangki
Secara keseluruhan bahan dasar membuat cuangki hanya dari tepung tapioca, ikan , daging sapi, dan bumbu penyedap. Bakso cuangki biasanya dilengkapi dengan tahu putih polos tanpa tanbahan daging didalamnya. Selain itu, bakso cuangki juga biasanya tanpa memakai toping bihun ataupun mie. Orang bandung itu biasanya makan bakso cuangki pasti polosan alias hanya batagor, siomay, cuangki dan bakso juga ditaburi bawang goreng dan seledri biar lebih maknyoss ditambah dengan sambal. Â
Seiring perkembangan zaman, popularitas cuanki terus semakin meningkat. Selian hanya ditemukan di para pedagang keliling namun saat ini juga banyak tersedia diberbagai kedai, warung, restoran bahkan mall baik yang penyajian tradisioal ataupun modern. Akan tetapi, cuanki ini tetap mempertahankan esensinya sebagai hidangan jalanan yang simple dan lezat. Pada saat ini, cuanki semakin menyebar diberbagai kota di Indonesia dari mulai sabang sampai Merauke karena memang banyak sekali orang yang menyukai cuanki apalagi dengan harga yang sangat terjangkau.
Pak aris ini awalnya ragu untuk berjualan bakso cuanki karena takut gagal dan dia sendiri tidak terlalu memiliki skill dalam berbisnis. Namun, pak aris tetap berusaha dan memberanikan diri untuk mencoba. Dia pun berpesan kepada penulis untuk tidak takut mencoba meskipun hal yang akan dilakukan tak pernah sama sekali penulis tau dan lakukan jangan menyerah apapun rintangan dan cobaannya harus dihadapi karena apa yang dilakukan saat ini akan menentukan kehidupan selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H