Mohon tunggu...
Sri Lala Musaropah
Sri Lala Musaropah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi

Belajar mengekspresikan diri melalui ketikan jari

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Kucumbu Tubuh Indahku", Menyuarakan Keindahan dalam Kesulitan

7 Juni 2024   15:10 Diperbarui: 8 Juni 2024   00:43 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Garin Nugroho dengan cermat menggambarkan bagaimana tarian ini menjadi alat bagi Juno untuk mengekspresikan kompleksitas dirinya, menunjukkan bahwa identitas bukanlah sesuatu yang statis, tetapi sesuatu yang terus berkembang dan beradaptasi.

Selain itu, film ini juga mengeksplorasi berbagai bentuk kekerasan dan diskriminasi yang dihadapi oleh individu-individu yang tidak sesuai dengan norma heteronormatif. 

Dalam perjalanan hidupnya, Juno menyaksikan dan mengalami sendiri bagaimana masyarakat sering kali memperlakukan orang-orang seperti dirinya dengan kekerasan dan penolakan. 

Namun, film ini juga menunjukkan bahwa ada tempat-tempat dan orang-orang yang mampu menerima dan merangkul perbedaan, memberikan harapan dan kekuatan bagi Juno untuk terus maju.

Melalui "Kucumbu Tubuh Indahku," Garin Nugroho mengajak penonton untuk merenungkan tentang makna identitas dan penerimaan. Film ini menyoroti pentingnya memahami dan menghormati keberagaman identitas manusia, serta melawan diskriminasi dan kekerasan terhadap mereka yang berbeda. 

Dengan sinematografi yang memukau dan cerita yang mendalam, film ini menyampaikan pesan bahwa setiap individu memiliki hak untuk menentukan dan mengekspresikan jati diri mereka, bebas dari penindasan dan prasangka.

"Kucumbu Tubuh Indahku" bukan hanya sebuah film, tetapi juga sebuah pernyataan tentang kebebasan, keberanian, dan keindahan dalam keragaman manusia. Film ini mengajak kita untuk lebih terbuka dan menerima perbedaan, serta menghargai setiap bentuk ekspresi diri sebagai bagian dari kekayaan budaya dan kemanusiaan kita.

Kontroversi dan Tanggapan Publik

Meskipun menerima banyak penghargaan di berbagai festival film internasional, "Kucumbu Tubuh Indahku" juga menghadapi berbagai kontroversi di dalam negeri. Beberapa kelompok masyarakat di Indonesia menganggap film ini kontroversial karena mengangkat tema LGBTQ, yang sering kali dianggap tabu dan tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya tertentu yang dianut oleh sebagian besar masyarakat.

Kontroversi ini diperkuat oleh adanya protes dan penolakan dari beberapa kelompok konservatif yang melihat film ini sebagai ancaman terhadap norma-norma sosial dan moralitas. Mereka menganggap bahwa penggambaran identitas dan ekspresi gender yang tidak sesuai dengan norma heteronormatif dapat merusak moral generasi muda dan merusak tatanan sosial yang ada. Akibatnya, film ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan izin tayang di beberapa daerah di Indonesia.

Namun, di sisi lain, banyak pula yang memuji "Kucumbu Tubuh Indahku" karena keberaniannya dalam mengangkat isu-isu yang jarang dibahas secara terbuka di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun