Bulan Ramadhan merupakan bulan yang paling ditunggu-tunggu kedatangannya oleh ummat muslin di seluruh penjuru dunia. Saat bulan Ramadhan tiba, ada kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang muslim yakni berpuasa sebagaimana di dalam rukun islam berpuasa ada pada point ke empat. Â
Puasa pada bulan Ramadhan mendatangkan banyak sekali kebaikan, selama  bulan Ramadhan ummat muslim selalu berusahan untuk meningkatkan amal ibadan dan kebaikan, menahan diri dari hal-hal yang akan membatalkan puasanya, menahan diri dari makan dan minumnya, dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.Â
Orang jawa bilang bulan Ramadhan bukan hanya ramadang tetapi momen dimana kita meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada sang maha pencipta (Alloh Swt). Banyak sekali kebiasaan ataupun tradisi yang dilakukkan Ketika mau menyambut bulan Ramadhan ataupun Ketika Ramadhan dan setelahnya.Â
Ketika bulan Ramadhan tiba, tidak sedikit orang yang selalu melakukan satu tradisi yang tak pernah terlewatkan dan bagaikan sesuatu hal yang harus dilakukan sebutan populernya dari tradisi ini adalah bukber atau buka Bersama. Kebiasaan bukber ini alih-alih sudah menjadi tradisi yang melekat di Masyarakat Indonesia.Â
Tradisi bukber menjadi sarana untuk berkumpul Kembali mau itu Bersama kawan-kawan, kerabat, sahabat,teman lama, para alumni, ataupun keluarga besar. Kegiatan bukber menjadi kegiatan yang tak bisa dipisahkan Ketika di bulan Ramadhan dan biasanya kegiatan ini dilakukan setiap akhir puasa, menjelang adzan berkumandang dan waktu berbuka puasa tiba.Â
Hal ini, memang bukan sesuatu yang wajib dalam islam tapi sudah melekat pada diri setiap individu dari satu generasi ke generasi lainnya. Awal mula islam datang ke Indonesia dan berkembang di Nusantara nilai-nilai seperti halnya gotong royong, berbagi makanan ataupun yang lainnya dari dahulu sudah ada dalam kehidupan sehari-hari  dan nilai-nilai tersebut terus dipertahankan dan kemudian di  praktikan. Â
Maka dari itu, bukber tidak hanya menjadi ajang  untuk memenuhi kebutuhan fisik dari setelah seharian penuh berpuasa, namun juga sarana untuk mempererat silaturahmi, meningkatkan kebersamaan dengan antar Masyarakat. Dari seiring berkembangnya zaman tradisi bukber semakin berkembang yang tadinya hanya buka bersama secara alakadarnya di rumah masing-masing tetapi saat ini bukber banyak  di lakukan di tempat- tempat umum, misalnya seperti di mesjid, restoran atau sejenisnya di ikuti oleh puluhan hingga ratusan orang yang bukber.
Sebenarnya ada hal apa dari tradisi bukber ini ?
Negara Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar. Berdasarkan dari laporan The royal Islamic strategic studies centre (RISSC ) Indonesia merupakan negara yang populasi muslim terbanyak di dunia dan yang  bertajuk The muslim 500; The world's most influential Muslima pada tahun 2024. RISSC mencatat, ada 240,62 juta jiwa pada tahun 2023.Â
Oleh karena itu, sudah tidak heran lagi  jika pada setiap bulan Ramadhan masyarakat Indonesia sangat ramai, riang gembira, dalam menyambutnya. Selain itu, banyak keringanan dari kegiatan yang biasa dilakukan misalnya pengurangan jam kuliah ataupun kerja yang cepat  hingga sampai tunjangan hari raya atau masayarakat biasa menyebutnya dengan THR.
Selain itu, di Masyarakat di Indonesia juga banyak sekali berbagai tradisi dilakukan untuk mengisi bulan Ramadhan seperti satarma ( shalat tarawih Bersama ), SAY (santunan anak yatim), bagi-bagi takjil ataupun berbagi menu buka puasa hingga bukber. Aktivitas atau kegiatan ini terus menerus dilakukan dan seolah-olah menjadi sebuah tradisi di negeri ini.Â
Bahkan, saat ini orang-orang non muslim pun terkadang mengikuti buka Bersama padahal mereka tidak berpuasa. Selain dari rasa saling menghormati teman yang berpuasa, ikut bukber dilakukan agar bisa berkumpul dan bercengkrama dengan teman-teman yang lainnya. Tradisi bukber ini dengan ummat muslim di Indonesia salah satu wujud pertemuan antara budaya ketimuran dan ajaran islam itu sendiri.
Menurut Ustadz Ahmad kholiluddin selaku salah satu dewan kiyai pondok pesantren Al furqon  sekaligus kepala sekolah SMP Boarding School Al Furqon Cimerak saat berada di kediamannya mengatakan Senin, ( 09/ 04/2024) " Sebenarnya tradisi bukber yang sudah biasa dilakukan oleh Masyarakat Indonesia ada kaitannya dengan sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muhammad bin Isa at-Tirmidzi atau kita mengenalnya dengan sebutan imam Tirmidzi  :
"Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga. Dalam Al quran surat Al- Baqarah ayat 148 Â juga dikatakan Fastabiqul Khoirot yakni perintah untuk selalu berlomba- lomba dalam kebaikan.Â
Nah, maka bukber atau buka Bersama ini kan biasa memberikan makanan berbuka untuk orang yang berpuasa apalagi hal ini di lakukan di bulan ramadhan yang mana bulan penuh kemuliaan, penuh dengan ampunan, dan jika kita melakukan kebaikan itu akan terus dilipat gandakan.Â
Dari hadist tadi merupakan hadist yang shahih maka ajaran islam ini bertemu dengan budaya dari timur yang cukup kolektif. Namun, bukan berarti tradisi bukber ini merupakan tradisi yang ada setelah ajaran islam masuk ke wilayah Indonesia. Karena memang Masyarakat dari timur pun selalu melakukan atau memperkuat tradisi buka Bersama ini".
Lalu apa tujuan bukber itu sendiri?
Tujuan utama dari bukber untuk melepas rasa rindu yang lama tak bertemu dengan teman-teman sekelas waktu di Man 1 Kota Tasikmalaya, selain itu dengan ikut bukber kita tetap bisa menjaga hubungan dan mempererat tali silaturahmi, bercerita tentang masa-masa kita masih sekolah, pokoknya bukber ini paling saya tunggu-tunggu, " Kata Silva salah satu teman alumni saat di Mansatas, senin (9/4/2024).
Dari berbagai kegiatan atau tradisi di bulan Ramadhan agenda bukber ini paling banyak orang yang sangat menunggu-nunggu karena untuk melepas rasa  rindu dengan orang-orang yang sudah lama tak bertemu. Dengan adanya tradisi buka Bersama ( bukber ) dapat selalu menjaga rasa emosional tetap ada. Oleh karena itu, sehingga hubungan silaturahmi kan tetap terjaga dengan baik dan semakin erat.
Namun, dari tradisi bukber ini terdapat dampaknya mau itu dampak positif atau dampak negatif. Memang nilai-nilai yang ada dalam tradisi  bukber ini sesuai dengan keberagaman dan adat istiadat Masyarakat Indonesia yang selalu menjunjung tinggi dalam mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan.Â
Maka sungguh tak heran bukber masih terus ada hingga saat ini. Didalam tradisi bukber juga, kita bisa saling  lebih mendekatkan antar tiap individu, membangun/ mempertahankan hubungan, membuka pintu rezeki, hingga memperpenjang umur dengan melalui silaturahmi. Tak hanya itu, dari banyaknya hal positif dalam tradisi bukber ada pula hal-hal negatifnya seperti meninggalkan shalat tarawih, memang itu bukan kewajiban tetapi dengan melaksanakan sunnah bisa untuk menyempurnakan ibadah kita dari yang wajib, membicarakan orang ketika bukber, juga pemborosan.Â
Selain itu, terkadang bukber membuat boros karena memilih tempat yang bagus apalagi anak-anak muda zaman sekarang keinginannya bukber di tempat yang bagus dan aesthetic. Tradisi bukber ini memang baik jika dilakukan, khususnya dalam mempererat tali silaturahmi. Namun, jangan sampai berlebihan apalagi tiap buka puasa bersama selalu di luar tanpa memikirkan pengeluarannya.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H