Melihat semangat dan keseriusan bermusik, DG Production mencoba mewujudkan keinginan Naja. Terlebih talenta Naja yang diatas rata-rata, banyak sekali produser yang ingin membangun karirnya.
"Naja itu sangat super idealis, berbenturan antara keinginan label dan dia (Naja). Akhirnya DG Production lahir untuk membantu dan membangun karir para artis dan seniman. Apalagi yang punya idealisme tinggi, tidak hanya mengejar ketenarannya dan menghalalkan segala cara tapi mengejar prestasi dengan karya," jelas Dewi Gita, Executive Produser DG Production.
Selama tiga bulan proses pembuatan single 'Hung Up', banyak cerita yang dilalui. Padahal saat proses rekaman suara hanya butuh dua jam saja, Naja sudah bisa menyelesaikan tugasnya.
"Kesulitannya adalah saat mencari produser yang sejalan dengan ilustrasi Naja. Akhirnya Abe Hoed mampu mengartikan semua keinginan Naja," ungkapnya.
Begitu juga dengan pembuatan musik dan video klip, pihak DG Production tidak bersusah payah memilih konsep yang tepat.
"Semua ide kreatif, sudah disiapkan Naja seutuhnya. Mulai dari image dan brandingnya, semua sudah siap," pujinya.
Tentang promosi, Naja juga tak asal dalam merilis karyanya. Rencananya ada satu single lagi yang masih dalam tahap proses selama tinggal di UK.
"Rencananya akan mengeluarkan single lagi. Keseluruhan EP Naja ada lima lagu dan akan rilis di akhir tahun ini," sebutnya.Â
DG Production berharap karya Naja mudah diterima oleh pendengar.Â
"Harapannya semoga karya Naja diterima pendengarnya. Menambah warna musik Indonesia, walaupun berbahasa Inggris tujuannya untuk mengibarkan bendera Indonesia diseluruh benua," pungkasnya.
Debut karya Naja 'Hung Up' sudah bisa diengarkan di platform musik seperti, YouTube, Langit Musik, Joox, Spotify, Apple Music dan resso.