Sejak pandemi covid-19 melanda tanah air dan bahkan dunia, semua sistem pembelajaran di sekolah maupun di perguruan tinggi menjadi bingung. Beberapa sekolah dan kampus memilih sikap berhati-hati sebelum membuat keputusan, apakah hendak menggunakan pembelajaran daring atau luring karena keduanya berisiko.Â
Pandemi covid-19 menjadi permasalahan pelik yang meninggalkan dampak yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan terutama pada aspek pendidikan. Untuk mengatasi persoalan tersebut kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan kurikulum merdeka belajar sebagai upaya mengatasi kekhawatiran akibat berkurangnya pengetahuan dan keterampilan secara akademis.Â
Selain itu untuk memulihkan krisis dalam pembelajaran tersebut adalah diperlukan perubahan yang sistemik. Salah satunya adalah melalui kurikulum sekolah.
Kurikulum Prototipe atau yang lebih dikenal dengan kurikulum merdeka belajar dikembangkan sebagai dasar kurikulum yang lebih fleksibel dan berfokus pada materi esensial, pengembangan karakter serta kompetensi siswa.Â
Kurikulum merdeka belajar ini bertujuan untuk memulihkan pembelajaran dari krisis yang sudah lama dialami anak-anak Indonesia. Saat ini, Kurikulum Merdeka masih dalam tahap uji coba sejak 2021 sebelum nantinya akan dilakukan perubahan kurikulum secara nasional di tahun 2024.Â
Kepala BSKAP Kemdikbudristek Anindito mengatakan bahwa "jika sekolah ingin menerapkan Kurikulum Merdeka, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mempelajari filosofi di balik kebijakan ini. Selanjutnya, pilihan kurikulum menjadi kewenangan sekolah berdasarkan refleksi pihak sekolah.Â
Hal ini dikarenakan sekolah itu sendiri yang paling memahami kurikulum seperti apa yang dapat membantu mereka dalam meningkatkan kualitas pembelajaran".
Kurikulum merdeka belajar ini juga memiliki beberapa keunggulan dibanding dengan kurikulum sebelumnya yaitu lebih sederhana dan mendalam serta efektif dan interaktif.
Dengan adanya Kurikulum Merdeka ini, guru akan lebih fokus pada pembelajaran. Selain keunggulan beberapa diatas kurikulum merdeka ini juga mempermudah siswa untuk memilih pembelajaran yang diminati.Â
Secara empiris penerapan percobaan kurikulum merdeka belajar ini dikatakan efektif tidak hanya bagi siswa, guru dan sekolah tetap juga untuk anak anak difabel.Â
Karena dengan kurikulum merdeka anak-anak difabel paling membutuhkan apresiasi pembelajaran serta perlu adanya diferensiasi atau bahkan personalisasi pembelajaran untuk anak difabel.
Pentingnya mengenal Kurikulum Merdeka adalah untuk meminimalisir tingkat kesalahpahaman terhadap pelaksanaan kurikulum merdeka. Karena pada pelaksanaan pembelajarannya menjadi lebih sederhana dan mendalam diharapkan dapat kembali melejitkan potensi anak bangsa.Â
Esensi Kurikulum Merdeka adalah pendidikan berpatokan pada esensi belajar, di mana setiap siswa memiliki bakat dan minatnya masing-masing sehingga bebas menentukan pilihannya.Â
Tetapi Untuk saat ini Kurikulum 2013 tetap dapat digunakan sembari sekolah bersiap-siap untuk menerapkan kurikulum baru ini. Setiap satuan pendidikan dapat menerapkan Kurikulum Merdeka secara bertahap berdasarkan kesiapan masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H