Mohon tunggu...
Ni KadekSri
Ni KadekSri Mohon Tunggu... Lainnya - MAHASISWA

NI KADEK SRI JULIANTINI MAHASISWA UNMAS DENPASAR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Melumpuhkan Perekonomian Bali

2 Juni 2021   20:25 Diperbarui: 2 Juni 2021   20:52 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

oleh Ni Kadek Sri Juliantini dan Putu Ayu Anggya Agustina

Akuntansi FEB Unmas Denpasar

Pada awal tahun 2020 Indonesia di serang oleh virus covid-19, diamana virus ini meluluhlantakan berbagai sektor perekonomian tak terkecuali sektor pariwisata. Pada masa pandemi covid-19 ini banyak sektor pariwisata harus berhenti, sejumlah hotel di daerah-daerah wisata seperti Bali, Jakarta, Yogyakarta dan Surabaya juga ditutup. 

Hal ini disebabkan menurunnya jumlah permintaan dari wisatawan domestik maupun mancanegara. Menurunnya permintaan wisatawan ini disebabkan karena adanya pembelakuan berbagai pembatasan perjalanan oleh banyak Negara dimana pembatasan ini dilakukan untuk mengurangi jumlah penyebaran virus covid-19 ini, selain dikarenakan adanya pembatasan perjalanan hal lain yang menyebabkan pariwisata Indonesia sepi wisatawan dalah diterapkannnya lockdown pada berbagai wilayah wisata. Begitu besarnya efek yang dirasakan oleh pariwisata diakibatkan adanya virus covid-19 ini, dan daerah yang paling merasakan efek dari pandemi covid-19 ini adalah Bali.

Wakil Ketua Bidang Budaya, Lingkungan dan Humas Badan Pengurus Daerah (BPD) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) I Gusti Ngurah Rai Suryawijaya mengatakan, pandemi covid-19 melumpuhkan perekonomian Bali, "pertumbuhan ekonomi akibat pandemi covid-19 ini terpaska harus mengalami minus samapai 12,28% di kuartal III-2020 secara tahunan (year-on-year) " ujar beliau (www.Kontan.co.id, 2021). 

Menurunnya perekonomian Provinsi Bali yang disebabkan oleh pandemi covid-19 ini dikarenakan ketergantungan Bali pada sektor pariwisata, hampir 80% pendapatan Provinsi Bali diperoleh dari pariwisata. 

Diberlakukannya penutupan akses masuk bagi wisatawan mancan negara dan penutupan pada tempat wisata oleh pemerintah, berakibat pada terhentinya berbagai jenis usaha yang berhubungan dengan pariwisata seperi misalnya artshop, restaurant, hingga transportasi. Berkurangnya jumlah wisatawan yang berkunjung otomatis berdampak pada pengasilan yang diperoleh masyarakat terutama masyarakat yang bekerja pada sektor pariwisata, tanpa adanya penghasilan mengakibatkan daya beli masyarakat akan berkurang. Hal ini juga akan berdampak pada UMKM yang berada di luar sektor pariwisata, keadaan seperti  ini sudah sangat lama dirasakan oleh masyarakat.

Pemerintah terus berupaya untuk membangkitkan kembali sektor perekonomian masyarakat tak hanya pada pariwisata pemerintah juga berupaya membangkitkan perekonimian masyarakat bali  khususnya pada Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM), cara yang dilakukan oleh pemerintah dalam meningkatkan perekonomian masyarakat Bali khususnya pelaku UMKM yaitu dengan meluncurkan UMKM go digital. 

Adanya UMKM go digital ini diharapkan jangkauan dari UMKM akan jauh lebih luas dengan biaya yang digunakan lebih sedikit, dimana UMKM go digital ini dapat dilakukan dengan tiga program yang sudah di galangkan oleh pemerintah pusat yaitu: PaDi (Pasar Digital), Bela Pengadaan, Laman Usaha Kecil Menengah.

Dorongan kepada pelaku UMKM untuk melakukan program UMKM go digital ini dapat dimuali dengan mengandeng salah satu marketplace seperti shopee, tokopedia dan lain sebagainya. Hal ini berkaitan dengan program pemerintah yakni Bela Pengadaan, Bela Pengadaan ini dimaksudkan untuk melibatkan UMKM melalui proses penyediaan barang dan jasa yang menghasilkan value for money, menuntut kemudahan, transparansi, kenyamanan, dan akuntabilitas para pelaku pengadaan. 

Dengan adanya pengadaan barang ini pelaku UMKM dapat melakukan sitem PO ( Pre Order) diamana sistem PO ini dapat mempermudah pelaku UMKM untuk mengatuhi berapa barang yang akan diproduksi karena adanya PO pelaku UMKM dapat menekan peneluaran pada biaya produksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun