Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Berilah Makan Nyamuk Wolbachia

26 November 2023   07:55 Diperbarui: 26 November 2023   07:58 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyamuk / POST Online Media - Pinterest

Rumah Anda akhir akhir ini banyak nyamuk? 

Coba ditangkap satu, siapa tahu itu nyamuk Wolbachia yang ditebar pemerintah. 

Ada beberapa daerah yang sedang diuji cobakan penyebaran nyamuk Wolbachia. Jakarta Barat, Bandung, Semarang, Kupang adalah beberapa kota yang menjadi sampelnya. 

Nyamuk memang bikin jengkel. Suara ngiing-nya sangat mengganggu, gigitannya terasa gatal lalu ada bintik merah di kulit bekas gigitannya. 

Gatal dan bintik merah jelas sangat tidak diinginkan. Bintik merah mengganggu penampilan, apalagi bagi para pemilik kulit putih glowing. Noktah merah bekas nyamuk itu mirip jerawat jika diwajah, seperti terkena cacar air bila adanya di sekujur tubuh. 

Saya tidak tahu apakah juri Miss Indonesia dan Miss Miss-an lain akan memberi nilai buruk jika kulit pesertanya penuh dengan bekas gigitan nyamuk. Dalam kontes kecantikan, salah satu hal yang dinilai khan kemulusan tubuh, wajah termasuk kulitnya. 

Rasa gatal karena gigitan nyamuk sih ada plus minusnya. Minusnya ya mengganggu konsentrasi. Kalau Sedang asyik mager, tidur, belajar lalu digigit nyamuk. Hiih, rasanya jengkel harus selalu menggaruk. 

Cuma beda kalau sedang indehoy-an. Rasa gatal bisa jadi alasan meminta pasangan saling garuk garukan. Digaruk pasangan itu rasanya geli geli anu. Kalau yang ini mah jelas sisi plus-nya. Iya khan beib... 

Menurut sumber Kemenkes, nyamuk Wolbachia itu sengaja disebar pemerintah untuk mengurangi wabah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 

Wolbachia adalah sejenis bakteri yang hidup didalam tubuh serangga termasuk nyamuk. Didalam tubuh nyamuk Bakteri Wolbachia dan virus Aedes Aegypti berperang saling berebut makanan. Karena ada rekayasa manusia, Wolbachia yang menang sehingga virus Aedes Aegypti kalah dan musnah. 

Dengan adanya program penyebaran nyamuk Wolbachia, nyamuk liar betina yang nakal dan suka menggigit itu kawin dengan nyamuk jantan Wolbachia. Nyamuk betina liar hamil tetapi telurnya tidak bisa menetas karena mandul. 

Nyamuk mandul tidak menghasilkan anak. Akibatnya populasi nyamuk penyebar penyakit DBD semakin sedikit. 

Sementara nyamuk liar jantan yang kawin dengan betina Wolbachia menghasilkan anak nyamuk yang yang mengandung bakteri Wolbachia. 

Begitulah, saling kawin mawin nyamuk liar dan nyamuk Wolbachia lama lama akan meminimalisir penyakit demam berdarah. 

Tahun 2022 nyamuk Wolbachia sudah diuji coba disebarkan ke daerah Jogjakarta. Hasilnya penyakit demam berdarah di mantan ibukota RI jadul itu turun hingga lebih dari 70 persen. 

Sebelumnya, nyamuk hasil kepintaran manusia itu juga disebarkan di beberapa negara seperti Brazil, Australia, Vietnam dll. Tingkat penyebaran penyakit demam berdarah di negara-negara tersebut turun drastis hingga ada yang mencapai 80-an persen. 

Oleh sebab itu agar program ini juga berhasil di Indonesia, kita jaga nyamuk nyamuk Wolbachia berkembang biak walaupun tidak sebanyak banyaknya. Namun yang namanya nyamuk, apapun jenisnya, tetap senang mengisap darah kita. 

Gapapa lah kalau hanya sekedar bentol bentol. Yang penting tidak kena DBD yang bisa bikin kita mati konyol. Hanya digigit nyamuk sebesar setengah senti kok bisa bikin mati. 

Nah, untuk mensukseskan program nyamuk Wolbachia mulai sekarang kita donor darah untuk memberi makan mereka. Biarkan para nyamuk menggigit tubuh kita. 

Mari mengkonsumsi makanan lebih bergizi agar darah yang mereka sedot tidak mengandung lemak, gula darah, kolesterol, dan trigliserida tinggi. Jangan sampai nyamuk nyamuk hasil penelitian itu mati muda terkena penyakit turunan manusia. 

Abaikan suara ngiing yang mengganggu pendengaran. Nikmati saja suaranya seakan akan kita sedang mendengar suara musik klasik yang menenangkan pikiran. 

Bagi Anda yang ingin mengikuti kontes kecantikan, silakan ditunda dahulu. Biarkan nyamuk nyamuk Wolbachia menggigit tubuh kita. Anggap titik merah yang menghiasi tubuhmu adalah polkadot merah trend make up masa kini. 

Pastikan bahwa jika kita emosi tidak sengaja membunuh nyamuk, korbannya bukan nyamuk Wolbachia. 

Seperti apa ciri- ciri nyamuk Wolbachia ?

Silakan bertanya tanyakan ke pegawai Kemenkes. Mungkin mereka bisa menjelaskan bentuk, warna, suara ngiing-nya termasuk perbedaan bentol merah yang ditinggalkan dibanding nyamuk lain. 

Kalau tidak ada penjelasan, mari tetap bersuka rela memberi makan para nyamuk. Mudah mudahan mereka adalah nyamuk Wolbachia. 

Tetapi jangan lupa sediakan jus jambu di rumah. Konon buah minuman  full nutrisi ini adalah salah satu altenatif pengobatan jika kita kena DBD. Ini untuk berjaga jaga kalau kita salah memberi nyamuk makan. Bukan nyamuk Wolbachia tetapi malahan nyamuk Aedes Aegypti.

 

Salatiga, 22112023

Sumber bacaan. :

1. https://www.cnbcindonesia.com/lifestyle/20231121165556-33-490808/ribuan-nyamuk-wolbachia-disebar-di-5-kota-apa-tujuannya

2. https://health.kompas.com/read/23K22060000468/kenali-apa-itu-nyamuk-wolbachia-dan-cara-kerjanya?page=all

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun