Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Humor

QQ Bikin Ketagihan

17 September 2022   06:15 Diperbarui: 17 September 2022   06:53 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rame rame kompasianer suhu bikin artikel tentang QQ. 

Tak heran, karena beberapa Kners suhu yang rata rata sudah berumur melakukan QQ. 

Berumur itu artinya ada dua. Yang bertama sudah berumur di Kompasiana yaitu yang sudah lama nulis tapi AU dikit apalagi karewodnya. Kalau karewodnya melebihi UMR, pastilah mereka akan nulis terus dan punya semboyan Never QQ. 

Dan yang kedua, kners ubanan karena pigmen hitam rambutnya berkurang drastis akibat terlalu banyak makan asam dan garam. Tipe kners ini melakukan QQ karena sudah cukup umur, cukup duit, cukup pengetahuan namun kurang stamina. Salah satunya adalah saya. 

Kurang stamina ini yang menyebabkan kami mengalami gejala yang disebut 'edi tansil' yaitu evaluasi dini tanpa hasil. Saya tak mengartikannya ejakulasi dini tanpa hasil. Kalau arti yang ini jelas ranahnya Acek Rudy. Sesama penggemar dan pelaku kamasutra dilarang saling mendahului. 

Saya sebut evaluasi dini tanpa hasil, karena akhir akhir ini saya kebanyakan mikir atau mengevaluasi diri kalau mau nulis artikel. 

Takut tak valid, tak uptodate, tak menarik dan (terutama) tak bisa AU membuat semangat menulis jadi terkikis. Saya jadi ikut ikutan QQ.  Akibat edi tansil ini sepanjang Agustus lalu tak satupun artikel yang saya tulis. 

Kondisi saya ini juga efek samping tulisan Engkong Felix yang sering 'menyenggol' para kners karena membuat artikel repetisi, click bait dan apalah. Padahal Engkong sendiri membuat judul beberapa artikelnya juga click bait. 

Ketika saya komen kenapa judulnya click bait meniru media abal abal, beliau malah membalas "Justru media abal abal itu yang meniru saya". 

Ah, Engkong memang lihay dan ken....( kenyang pengalaman) 

Namun Anda salah jika mengira artikel ini tentang QQ yang berarti QUIET QUITTING. Saya sedang menulis QQ yang dibaca kyu kyu atau 99. 

Sepertinya kyu kyu yang berarti 99 itu adalah bahasa dari China. Entah China bagian mana, barangkali Acek Rudy bisa membantu. 

Kyu kyu adalah salah satu jenis permaian kartu domino yang biasanya dipakai untuk berjudi dengan taruhan uang atau barang. 

Setiap peserta akan dibagikan 3 kartu lalu ditambah satu kartu lagi hingga berjumlah 4. Kartu domino tersebut kemudian dipasang dua di depan dan dua dibelakang. Pasangan kartu belakang harus bernilai lebih besar dari pasangan kartu depan, maksimal bernilai 9. Peserta yang pasangan kartu depan dan belakang 9, dialah pemenangnya. Makanya permainan ini disebut kyu kyu atau 99.

Tentang cara bermainnya bagaimana, saya tidak akan memberitahu. Nanti saya dituduh menyebarkan permainan judi. Saya bisa kena UU ITE. 

Kamu penasaran? Silahkan tanya bapak bapak atau mbah mbah generasi X dan Y. 

Permaian kyu kyu itu asyik. Disana ada unsur strategi menggertak untuk mengalahkan lawan. 

Misalkan kartu kita sebenarnya jelek, tetapi kita bisa menyorong taruhan yang besar untuk menakuti lawan agar menyerah. Dengan memberikan taruhan yang besar, lawan akan mengira bahwa kartu kita bagus, mungkin 99 atau kyu kyu.

Permainannya kyu kyu itu cepat sehingga Anda bisa mendapat uang banyak atau bangkrut dalam waktu singkat. 

Seorang pemain kyu kyu yang pintar adalah orang yang pandai mempermainkan raut wajahnya. Kartunya baik atau jelek tak akan bisa ditebak oleh lawan mainnya. Orang ini bisa jadi pemain watak yang baik mengalahkan para pemain sinetron kejar tayang. 

Disarankan Anda yang punya sifat melow dan baperan tidak ikut permainan ini. Raut wajah Anda yang gampang ditebak akan jadi bulan bulanan pemain lain. 

Jika Anda ingin tahu suasana permainan kartunya seperti apa, tontonlah film film Mandarin bertema judi dengan aktor Andy Lau atau Chou Yuen Fat. Judulnya pakai kata 'Gambler'. Namun jangan nonton yang versi Stephen Chow dan Man Tat. Kalau versi yang ini lebih banyak adegan lebaynya. 

Karena ada adu strategi dan taruhan, permainan kyu kyu memang asyik dan bikin penasaran. Asyik dan penasaran ini sebenarnya alasan yang dibuat buat oleh para penjudi agar tidak dituduh ketagihan atau hobi berjudi. 

Saya bisa bermain kyu kyu sejak masih SD. Jaman dahulu, tahun 80-an, judi kyu kyu tidak dilarang. Setiap kali ada 'lek lekan'  di kampung selalu ada permainan menggunakan kartu domino itu. 

Lek lekan adalah tradisi kumpul kumpul semalam suntuk orang kampung saat ada nikahan, orang meninggal, sunatan dll. 

Permainan kartu dan judi menjadi salah satu daya tarik orang orang datang lek lekan dan begadang hingga pagi. 

Sembari menemani keluarga yang punya hajat atau sedang berduka, orang orang biasanya bermain kyu kyu tanpa taruhan maupun dengan taruhan uang maksimal 100 rupiah atau cepek-an. 

Tahun 80-an cepek itu sudah lumayan besar. Waktu itu uang saku saya sebesar manggelo atau 5 rupiah. Tujuan awal main kyu kyu memang untuk iseng iseng menghabiskan malam. 

Walaupun masih kecil, saya kerap ikut lek lekan. Selain numpang makan malam dan menikmati camilan gratis yang disediakan tuan rumah, saya juga senang mengamati orang orang bermain judi. Kadang kadang saya juga dapat tip uang jika disuruh membelikan rokok atau kartu domino. Karena sering memperhatikan, lama lama saya bisa bermain kyu kyu tanpa diajari. 

Awalnya kyu kyu dilakukan oleh warga setempat, tetapi semakin malam biasanya para pecinta kyu kyu profesional bergabung. Mereka datang tanpa diundang namun pulang minta diantar jika uangnya habis karena kalah. 

Jika para profesional bermain, taruhan semakin banyak dan besar bahkan tak terbatas. Yang kehabisan uang biasanya menggadaikan atau menjual barang barangnya dengan murah. 

Jika Anda ingin untung besar, tungguilah para penjudi. Anda bisa mendapat barang barang seharga kurang dari separo harga barang sesungguhnya. Namun hal itu bisa dinikmati dengan satu syarat. Tidak duluan digrebek polisi adalah syarat utamanya

Para pemain kyu kyu profesional itu bisa saja datang dari kampung lain atau mana saja. Setiap kali ada lek lekan muncul wajah wajah yang tidak begitu dikenal warga.

Itu sebabnya Anda patut curiga jika punya suami, engkong, saudara ataupun siapapun yang sering pergi malam malam dengan alasan lek lekan. Apalagi jika mereka adalah ibu, istri, pasangan atau saudara perempuan Anda. Jangan jangan sebenarnya mereka hanya mau kumpul kumpul sesama pecinta kyu kyu untuk adu ketrampilan berjudi. 

Pejudi itu tidak kenal umur, ras, gender atau penganut agama tertentu. Tidak ada diskriminasi diantara mereka. Memang sisi positif para pejudi itu adalah orang orangnya punya toleransi tinggi. 

Anda patut melarang orang orang terdekat jangan sering ikut lek lekan. Selain mencegah mereka berjudi, Anda juga mengikuti saran Bang Rhoma agar mereka tidak begadang kalau tak ada perlunya. 

Apabila mereka tetap bersikeras untuk berangkat, pastikan orangnya tidak membawa uang atau barang barang berharga termasuk cincin pernikahan agar tidak digadaikan untuk modal judi. Ijinkan saja mereka lek lekan memakai sarung dan kaos singlet  serta bersandal jepit. 

Karena sering melihat permainan kyu kyu, saya akhirnya juga melakukan permainan itu dengan teman teman. Taruhannya bukan uang tetapi barang yaitu; kelereng, karet gelang atau kartu bergambar. 

Seperti pemain kyu kyu profesional, saya juga memainkan raut wajah supaya lawan menjadi bingung. Jika ikut casting, mungkin saya bisa terpilih menjadi salah satu pemeran sinetron. Lha wong sejak kecil saya sudah belajar akting. 

Selama bermain kyu kyu, saya kadang menang kadang kalah. Hal itu membuat saya ketagihan. Saat saya menang, saya ketagihan untuk menang terus. Apalagi terkadang saya mendapat uang dari menjual barang barang kemenangan bermain kyu kyu. Namun bila saya kalah, saya pingin terus main agar bisa menang. 

Saat itu saya sering sekali memainkan kyu kyu hingga lupa waktu, lupa makan dan jarang belajar. Saya sering kena omelan orang tua karena pulang larut malam. 

Beberapa kali saya harus tidur di emperen rumah berselimutkan handuk berbantal keset karena telat pulang dan tidak dibukakan pintu rumah. Badan kedinginan dan bikin tulang sakit semua alias kiyu kiyu (Jawa: pegal pegal). 

Tahun 90-an, judi dilarang, termasuk bermain kyu kyu dengan taruhan uang. Jika nekat bermain kyu kyu pada saat lek lekan, orang akan kena ciduk polisi. 

Sejak saat itu tradisi lek lekan jarang ramai dikunjungi warga kampung. Tidak ada daya tarik utama yaitu main judi memakai kartu. 

Saya juga jadi jarang bermain kyu kyu. Selain kapok tidur di emperan rumah, saya ketagihan hobi baru yaitu memancing. Saya melakukan Quiet Quitting terhadap permainan kyu kyu. 

Memancing membuat saya capek setelah mencari ikan seharian. Saat senggang saya sibuk membuat dan memperbaiki alat pancing yang rusak. Bercerita tentang dunia memancing dengan sesama mancing mania juga membuat keinginan untuk bermain kyu kyu menjadi sirna. 

Ternyata untuk menghilangkan ketagihan main judi adalah menemukan kegiatan lain dan teman teman sesama pecinta kegiatan tersebut. Tentu saja kegiatan yang positif, syukur syukur bisa menghasilkan uang. 

Hari ini saya memang masih bisa bermain kyu kyu, tetapi sudah lupa istilah istilah yang digunakannya. Mungkin karena sudah puluhan tahun tidak bermain memakai kartu domino tersebut. 

Jika ada teman yang berniat mengajak bermain kyu kyu, saya akan bilang;

"Ayem sori Bro, no taem for kyu kyu. Kalau melihat yang kiyut kiyut, bolehlah ajak saya.. "

Salatiga, 150922.140

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun