Saya tidak tahu apa dalam sejarah sepakbola ada situasi seperti yang di alami Timnas Indonesia saat ini. Timnas kita memasukkan 17 gol kemasukan 2 gol dan tak pernah kalah, tetapi tidak lolos ke babak berikutnya.Â
Beberapa menit lalu timnas Indonesia baru saja menang besar 5-1 melawan Timnas Myanmar. Sorak sorai suporter Indonesia tanpa henti mengiringi jalannya pertandingan. Dan terbukti dukungan itu tak sia sia, Indonesia mengelontor gawang 5 gol, lebih dari harapan yang diinginkan.Â
Ketika melawan Vietnam, Myanmar kebobolan 3 gol sementara waktu melawan Thailand, mereka juga  hanya bisa dibobol 3 gol. Hal itu menjadi bukti bahwa timnas kita lebih 'mengerikan' dibanding Vietnam dan. Thailand.Â
Namun kegembiraan suporter kita hanya berlaku sesaat. Ketika mengetahui Timnas Vietnam dan Thialand bermain 1-1, impian kita untuk lolos ke babak semifinal buyar. Indonesia tak lolos ke babak semifinal piala AFF U19. Aturan sistem head to head tim dengan nilai sama memupus harapan kita.Â
Timnas kita bermain imbang 0-0 sewaktu melawan Vietnam dan Thailand. Â Ketika mereka bertanding diwaktu yang sama dengan pertandingan kita melawan Myanmar, hasilnya seri 1-1. Artinya ada gol yang mereka ciptakan.Â
Entah hal itu sengaja atau tidak mereka lakukan untuk menggugurkan Indonesia ke babak selanjutnya, yang jelas kita kalah selisih gol diantara 3 tim yang punyai nilai sama ini. Gol timnas kita 0, sementara Vietnam dan Thailand masing masing 1.
Saya tidak tahu bagaimana perasan para suporter itu ketika pulang ke rumah. Apakah ada sorak sorai yang sama seperti saat mereka di stadion atau sama sedihnya dengan kami yang hanya bisa menyaksikan di televisi.Â
Terlihat juga tadi para pemain muda kita yang tak merayakan kemenangan dengan gembira seperti biasanya. Ekpresi sedih dan kecewa terlihat di wajah mereka.Â
Perjuangan memasukkan 17 gol dan hanya kemasukan 2 gol adalah perjuangan yang sangat berat. Selisih 15 gol bukan prestasi kaleng kaleng. Timnas Vietnam hanya punya selisih 9 gol sementata selisih gol Thailand pun 6 gol saja. Perbandingan yang sangat jauh.Â
Namun peraturan adalah peraturan. Kita sendiri pernah diuntungkan dengan aturan yang sama pada Sea Games 2017 yang lalu.Â
Jika dulu kita untung, kali ini kitalah yang buntung.Â
Sungguh menyesakkan karena kita tuan rumah. Dan sungguh menyedihkan karena ditengah kegembiraan prestasi timnas kita yang meningkat, harapan berprestasi lebih lanjut harus kandas.Â
Walaupun harapan itu hanya prestasi timnas di kelompok umur, tetapi karena kita sudah lama tak juara, kegagalan ini juga menambah kekecewaan insan sepak bola Indonesia.Â
Kita hanya berharap situasi ini tak menurunkan semangat para pemain dan tim pelatih. Masih banyak kejuaraan baik tingkat regional maupun dunia yang akan dimainkan dalam waktu dekat.Â
Aturan adalah aturan yang harus ditaati. Badan sepakbola AFF dan FIFA punya aturan tersendiri. Namun jika timnas Indonesia memang berkualitas, semua aturan tak akan menghambat kita berprestasi bila kita selalu menang.
Persiapan timnas harus dilakukan dengan lebih baik lagi. Masih banyak kelemahan yang harus dihilangkan. Semoga tim ini terus berupa meningkatkan kualitas agar prestasi yang lebih tinggi lagi.Â
Kita para pecinta Timnas akan selalu mendukung mereka segenap hati. Teriakan semangat, doa, pujian juga kritikan akan terus diberikan. Semuanya hanya berujung kepada satu harapan.Â
"Jayalah Timnas Indonesia"
Salatiga, 110722.137
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI