Mungkin karena berkecukupan, Pak Menteri baru tidak pernah dapat curhatan dari istri, anak dan keluarga yang lain ketika harga migor dan cabe meroket.Â
Atau mungkin karena tahun lalu terjadi prahara dalam pemilihan ketua umum partai, sampai sekarang Pak Zulhas masih berjaga jaga agar posisinya aman dari kudeta. Hal itu menyebabkan beliau memgesampingkan urusan non kepartaian.
Mungkin masih ada mungkin mungkin lain yang menyebabkan Pak Zulhas tidak tahu penderitaan rakyat atas kenaikan harga barang.Â
Namun ada juga kemungkinan lain lagi.Â
Pak Menteri sebenarnya paham semua permasalan di masyarakat termasuk harga harga barang. Sebagai Ketua Partai, beliau pasti dikelilingi para ahli ekonomi dan perdagangan yang memberi informasi kondisi masyarakat Indonesia.Â
Pak Zulhas ngomong kaget dan syok karena ingin dipandang sebagai menteri baru yang lebih berempati dan peduli kepada rakyat. Oleh sebab itu omongannya dilanjutkan dengan janji sekuat tenaga mengatasi masalah kenaikan harga barang.Â
Ah, politisi memang begitu.Â
Kalau yang itu kita sudah tidak kaget lagi
Salatiga, 180622.122
Sumber bacaan :
Kompas.com dan KompasTV