Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Formula E Prix, Lomba Balap Mobil E-deg Deg-an

4 Juni 2022   05:37 Diperbarui: 4 Juni 2022   05:44 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Formula E Prix / Les Voitures - Pinterest

Di seputar Monas terdapat banyak cagar budaya; istana presiden, monas sendiri dll, getaran laju mobil dikuatirkan akan merusak cagar budaya tersebut sehingga mereka menyarankan agar balapan tidak diselenggarakan di daerah Monas.

Peristiwa itu sempat menjadi perdebatan yang panjang karena, sekali lagi, persoalannya digiring ke arah politik yaitu pemerintah pusat vs Pemda DKI (Jokowi vs Anies). 

Yang terjadi baru baru ini, Anies curhat ke partai PKS bahwa balap formula E digusur oleh pemerintah pusat dari Monas ke Ancol. Dilain pihak, Faldo Maldini, stafsus presiden menolak istilah digusur namun digeser. Katanya pihak istana sudah menawarkan lokasi lain di sekitar Monas namun saran tersebut tidak diikuti Anies. 

Mana yang betul antara digusur apa digeser, hanya Tuhan dan para ahli Bahasa Indonesia yang tahu.

Selain dua persoalan diatas yang juga dibarengi drama pandemi covid 19, banyak hal lain menjadi sorotan. 

Pihak panitia penyelenggara yang diduga berkaitan dengan kubu Jusuf Kalla, sebagai pihak pendukung Anies saat pilkada DKI. Lokasi sirkuit di Ancol karena salah satu pendukung Anies adalah Komisaris Taman Impian Jaya Ancol. Pinjaman uang trilyunan dari Bank DKI kepada pihak penyelenggara yaitu Jakpro. Terlibatnya pengurus partai dan pejabat negara sebagai petinggi panitia penyelenggara. Dan yang terakhir masalah sponsor. 

Dari sekian banyak sponsor, yang paling membuat pusing panitia adalah Heineken yang merupakan produsen minuman keras. 

Sebagaimana diketahui, pihak yang paling keras pendukung Anies adalah Alumni 212 yang notabene ummat muslim. Mereka jelas tidak setuju jika ada produsen miras yang menjadi mitra kerjasana. Miras itu haram. Padahal Heineken adalah sponsor global yang harus selalu dicantumkan dalam setiap balapan formula E dimana saja. 

Walaupun akhirnya ada kompromi nama Heineken dihilangkan, hanya tagline atau slogan saja yang dicantumkan, tetapi persoalan ini tentu saja sempat membuat deg degan panitia dan sponsor. 

Ada yang kuat menahan deg degan, tetapi adapula yang memilih untuk tidak jantungan. Beberapa orang yang terlibat dalam 'drama' ini memilih mengundurkan diri. Celakanya, orang orang tersebut adalah para petinggi Jakpro, panitia penyelenggaranya. 

Ada Project Direktor dan Direktur Keuangan Jakpro, ada pula Presiden Komisaris JKON, pemenang tender sirkuitnya. Mereka tidak memberikan alasan mengapa mengundurkan diri, tetapi diduga bahwa itu ada kaitannya dengan carut marut penyelenggaraan balap Formula E. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun