Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Maling Buah Jambu Biji

18 Mei 2022   07:25 Diperbarui: 18 Mei 2022   07:45 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya senang mengkonsumsi buah buahan. Semua jenis buah yang  tumbuh di lingkungan kami, termasuk yang dijual di pasar, saya sukai. Salah satu diantaranya adalah buah jambu biji. 

Buah berwarna hijau dan memiliki jumlah biji yang banyak ini menjadi kegemaran saya sejak anak anak. Hal itu mungkin terkait dengan masa kecil saya yang penuh 'petualangan'. 

Waktu itu saya tidak tahu bahwa jambu biji banyak mengandung nutrisi seperti vitamin, kalium, natrium, zat besi, karbohidrat, bahkan ada juga protein nabati walaupun jumlahnya sedikit. Setahu saya, jambu biji adalah buah buahan yang cukup untuk mengganjal perut jika sedang kelaparan. 

Ya, jambu biji adalah solusi jika di rumah tidak ada makanan. Perut keroncongan ini perlu diisi dengan buah buahan yang bisa diambil, lebih tepatnya dicuri. 

Pada tahun 80'an di kampung saya masih banyak tanaman buah yang dipelihara di pekarangan rumah. Ada pohon Kelengkeng, mangga, rambutan, pepaya, alpukat, belimbing dan yang paling mudah ditemui adalah jambu biji. 

Tanaman jambu biji paling banyak tumbuh karena kita tidak perlu menanamnya secara khusus. Tak disadari, tiba tiba pohon jambu biji sudah ada di halaman. Tanpa dirawat maupun disiram, pohon jambu biji bisa menjadi besar dan berbuah dimana saja asal ada banyak tanah disana. 

Dulu jambu biji banyak jenisnya. Dagingnya ada yang berwarna putih, kekuningan dan merah. Saya tidak tahu namanya, kami hanya menggolongkan buah tersebut sesuai warna dagingnya.

Bentuknya juga macam macam. Ada yang kecil sebesar bola bekel, berukuran sedang mirip bola pingpong, serta buah jambu terfavorit yang ukurannya besar seukuran bola tenis. 

Jambu yang  ukuran sebesar itu agak langka karena jumlah pohonnya hanya sedikit, namanya jambu sukun. Jenis jambu satu ini menjadi istimewa karena dagingnya tebal, bijinya sedikit dan rasanya manis. Pun walaupun masih kecil, jambu sukun sudah enak dimakan. 

Seingat saya, di kampung hanya ada satu pohon jambu sukun. Pohon ini menjadi incaran anak anak untuk dicuri. Jarang sekali buahnya ditemui matang karena sudah diambil saat masih berukuran sedang. 

Jika bisa mendapat jambu sukun berukuran besar dan matang, kami dengan bangga bercerita kepada anak anak lain. Itu artinya kami beruntung mendapat si buah primadona anak anak. 

Sewaktu kecil saya memang kurang makan. Kondisi ekokomi keluarga tidak memungkinkan menyediakan makanan yang cukup dan bergizi bagi saya yang sedang dalam masa pertumbuhan. Karena itulah saya sering berpetualang mengambil buah buahan milik tetangga, terbanyak adalah jambu biji. 

Hal itu disebabkan karena jambu biji berbuah tidak kenal musim. Selalu ada saja buah yang berbentuk bulat milik tetangga yang bisa saya ambil. 

Karena tidak minta ijin mereka, pasrah saja karena perbuatan itu saya disebut maling buah. 

Namun jika ada orang menyebut saya adalah anak nakal, bandel atau usil, saya tidak bisa menerimanya. Saya mencuri buah bukan untuk dijual, dibuat mainan atau untuk bangga banggaan. Saya mencuri buah karena lapar. 

Oleh sebab itu saya ambil buah jambu secukupnya saja hanya untuk mengganjal perut. Buah yang saya ambil pun dipilih hanya yang matang. Bila saya mengambil buah yang masih mentah, disamping rasanya yang tidak enak, bisa saja perut menjadi melilit karena sakit. 

Jambu jambu matang itu langsung saya lahap tanpa kuatir ada bahan kimia yang menempel. Pohon jambu di kampung itu zero bahan kimia. 

Oh ya.. Pohon jambu juga merupakan pohon favorit anak anak jika ingin bermain ayun ayunan atau enjot enjotan. Dahannya yang kuat dan elastis bisa diayun dan diinjak hingga hampir di ujung tanpa takut patah. 

Satu lagi manfaat pohon jambu; cabangnya sangat cocok dipakai sebagai katapel. Selain dahan pohon kelengkeng, pohon jambu sering digunakan anak anak untuk membuat ketapel karena kayunya lentur dan tidak mudah patah. Katapel lebih awet dan enak digunakan. 

Pohon jambu memang sarana petualangan mengasyikkan untuk kami. 

Sekarang ada lebih banyak manfaat dari pohon jambu yang diketahui. Daun dan akarnya bisa digunakan sebagai obat sakit perut. Buahnya, terutama yang berdaging merah, sangat bermanfaat bagi mereka yang terkena demam berdarah atau HB darahnya turun. 

Cara mengkonsumsi buah jmabu juga tidak melulu langsung dimakan seperti jaman dulu. Sekarang banyak warung yang menawarkan jus jambu. Harganya termasuk paling murah diantara jus lain karena buahnya melimpah.

Ada pula jambu yang dibuat sop buah, rujak dan lebih modern lagi, jus jambu kemasan. Jambu biji naik kelas menjadi bahan aku industri modern. 

Sayangnya sekarang tidak banyak lagi jenis buah jambu jadul yang ditemukan. Kebun dan halaman, dimana dulu sebagai tempat tumbuh pohon jambu, sudah berubah menjadi rumah atau bangunan yang lain.

Buah jambu yang mudah dijumpai adalah jenis jambu bangkok, jambu kristal dan jambu merah. Jambu jambu berukuran besar itu memang dibudidayakan untuk dijual. 

Buah jambu hasil rekayasa genetik ini banyak diperdagangkan masyarakat. Ukurannya memang besar dan warnanya menggiurkan, tetapi rasanya tidak seenak dan semanis buah jambu yang dulu. 

Lagipula buah jambu hasil silangan yang ditanam di lingkungan sendiri sering dijangkiti penyakit dan dagingnya banyak ulat. Buah jambu rekayasa tidak sekuat dan senikmat buah jambu asli yang alami. 

Mungkin buah jambu yang sekarang ini juga tidak se-sehat jambu jadul. Saat mereka tumbuh, ada saja pupuk atau pestisida kimia yang digunakan pekebun agar pohon bisa berbuah maksimal. 

Setelah dipetik pun mungkin ada perlakuan khusus memakai bahan kimia agar buah jambu bisa bertahan lebih lama. Namanya juga pekebun dan pedagang, pasti mereka akan mencari cara agar usahanya bisa selalu menguntungkan. 

Agar terhindar dari bahan kimia yang menempel, sebaiknya jambu yang dibeli dari pedagang dicuci terlebih dahulu. Ada banyak cairan pembersih yang bisa digunakan untuk mencuci sayur dan buah dengan aman. 

Saya masih sering bernostalgia dengan buah jambu. Tak jarang saat mengirim order ke pelanggan, saya menemui pohon jambu jadul. Jika tidak tergesa gesa, saya akan memetik sebiji dua biji yang sudah masak kemudian langsung dilahap. 

Namun kali ini saya tidak mencuri lagi. Saya minta ijin lebih dahulu kepada pemiliknya. Jika pohon itu tumbuh liar tanpa ada pemiliknya, saya akan minta ijin di dalam hati, 

"Mbah.. Minta jambunya ya.. "

Mosok sudah tua kok masih maling jambu. 

Salatiga, 180522.109

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun