Akhir akhir ini saya tidak atau jarang membaca, memberi nilai, apalagi berkomentar di artikel Kompasianer lain. Sebuah sikap yang susah diampuni dalam sebuah pertemanan di Kompasiana.Â
Padahal dari pertemanan tersebut banyak hal yang saya dapatkan. Pengetahuan, ide menulis, dukungan, hiburan, pujian adalah beberapa hal yang menambah kualitas diri dan tulisan saya. Tak ada hal negatif yang saya temukan dalam pertemanan di dunia maya ini.Â
Berkat view, penilaian dan komentar teman teman Kompasianer pula saya bisa mencapai status seperti ini. Kompasiner centang hijau yang punya kesempatan mendapat K-reward. Itu sebuah status yang sangat istimewa mengingat banyak kompasianer lain yang tak kunjung centang hijau walaupun sudah tervalidasi berbulan bulan.Â
Walaupun kelak hanya dapat karewar 1.000 rupiah, saya tetap dengan bangga bisa memamerkan kepada istri saya.
 "Ini lho hasil jerih payahku saat memunggungi kamu karena menulis artikel. Sekarang suamimu jadi penulis profesional karena mendapat bayaran.. "
Namun saya seperti lupa kacang akan kulitnya. Kesetiakawanan Anda tidak saya hargai. Saya lebih senang menjadi sombong karena merasa sudah tahu apa saja yang ditulis teman kompasianer. Saya acuh tak acuh kepada cerita, info, humor, pengetahuan yang Anda bagikan. Hal itu hanya karena satu alasan utama... Malas!Â
Sebuah kondisi yang tak adil mengingat masih banyak Kompasianer yang tetap setia membaca dan memberi penilaian artikel saya.Â
Saya meminta maaf yang sebesar besarnya kepada Anda yang telah membantu dan mendukung saya. Penghargaan juga harus saya berikan karena tetap setia sebagai pembaca artikel saya walaupun dicuekin. Hormat dari saya untuk para Kompasianer sejati ini.Â
Namun saya bisa sedikit berbesar hati, ketidak setiakawanan hanya berlaku di dunia maya. Jika di dunia nyata hal itu tidak berlaku. Di dunia nyata saya siap membantu Anda.Â
Mumpung sedang musim liburan, bagi Anda yang ingin singgah atau jalan jalan ke Salatiga dan butuh penunjuk jalan, saya bersedia menemani. Tak perlu uang kopi, uang rokok, uang bensin, atau uang lainnya, semuanya gratis.Â
Jangan kuatir soal pengetahuan dan ketrampilan, saya pernah punya pengalaman menjadi guide amatiran dan pekerja sosial profesional. Hal itu bisa menjadi bekal mendukung kenyamanan Anda ketika jalan jalan di Salatiga. Silahkan hubungi saya di menu percakapan yang ada di profil Anda.Â