Temannya bertanya, " Kastemernya siapa tho? "
"Ah, itu lho Mbak Anu yang di jalan Timbuktu. Rumahnya tingkat cat abu abu.. "
"Kalau Mbak Anu mah sudah biasa. Orangnya memang cerewet. Jangan lupa ini, jangan lupa itu, tolong belikan air mineral, gula pasir dan minyak sekalian, pokoknya gitu deh. Kita ini diperlakulan kayak pembantunya.. "
Ojol yang lain ikut ikutan "Wah aku lebih parah lagi. Kemarin dapat order Gosend dari mbok bakul ayam depan toko Larisso. Kirim dagimg ayam 20 kg ke resto Rainuk pakai karung. Airnya netes terus. Jok dan jaketku basah semua. Dapat ongkirnya 10 ribu, ongkos laundri sama cuci motor 15 ribu. Tekor.. "
"Mbok bakul itu memang ga punya perasaan kok.. "Kata yang lain. " Aku pernah dapat order kirim ayam kampung hidup 10 ekor. Bayangin aja bawanya gimana. Terpaksa aku ikat dibelakang, ayamnya keok keok terus.. Sepanjang jalan aku dilihatin orang orang karena dianggap penyiksaan. Sudah itu, motorku jadi belepotan tahi ayam"
"Kalau aku barusan dapat kastamer yang cantik tapi jutek. Itu lho, yang rumahnya di Elm Street. Aku sudah senyum seramah mungkin karena lihat si mbak yang cantik. Eh, gak senyum, gak ngomong terima kasih, gak ngomong apa apa, makanannya langsung disamber terus masuk rumah.. Duh Gusti, cantik cantik kok kayak gitu"
Begitulah omongan para ojol. Saat ada teman punya pengalaman buruk, yang lain akan menambahi dengan pengalamannya sendiri. Ada juga yang membanding bandingkan dengan kastemer lain.Â
Ketika ada ojol mendapat order dari para kastamer di atas, biasanya yang bersangkutan akan mengeluh duluan, "Waduh, dapat kastamer ini, alamat jelek nih.. "
Namun sebaliknya banyak pula kastamer yang menjadi idola para ojol.Â
Jika mendapat order dari Pak S, dengan senangnya dia pamer, " Cihui.. Orderan dari Pak S, alamat dapat tip 50 ribu.."
Pak S memang kaya raya dan baik hati. Beliau terkenal di kalangan ojol sebagai kastamer yang sering memberi tip 50 ribu, minimal 10 ribu.Â