Ibu P tak punya kuasa untuk memaksa pelanggannya. Jika dipaksa pakai kondom, pelanggan itu malahan kabur tak mau dilayaninya.Â
Maka pengetahuan pencegahan HIV/AIDS yang sudah ibu P dapatkan menjadi tak berguna demi meraih isi dompet para pelanggannya.Â
Banyak rekan PSK-nya yang bernasib sama terkena HIV gara-gara para pelanggan yang tidak mau pakai kondom.Â
Saat bercerita, ibu P menangis sedih karena teringat anak anaknya. Dia sebenarnya ingin berhenti menjadi PSK, tetapi kebutuhan keluarganya harus dicukupi karena beliau tak punya suami yang entah pergi ke mana.Â
Sebenarnya saya beberapa kali bertemu dengan para ODHA saat berkunjung ke LSM mitra. Tetapi saat itu tidak dalam suasana formal sehingga kami hanya sekilas saja berjumpa.Â
Mereka kebanyakan menjadi narasumber sukarela ketika ada acara tentang pencegahan HIV AIDS. Dengan melakukan testimoni bagaimana mereka menjadi terkena HIV dan penderitaan yang dialami, ada harapan bahwa tidak ada lagi orang orang yang terkena HIV.Â
Mereka juga mempunyai asa bahwa ODHA tidak perlu dikucilkan. Dengan mengetahui cara penularan dan pencegahannya, masyarakat dan ODHA bisa melakukan pencegahan sendiri agar tak turut menderita.Â
Sudah 10 tahun lebih sejak saya berjabat tangan, ngobrol, bersentuhan dengan para ODHA. Saat ini saya tetap sehat tanpa adanya gejala tertular HIV.Â
Itu artinya tidak ada yang dikuatirkan saat bergaul dengan mereka. Asal berperilaku baik dan tak ada luka terbuka, HIV tak bisa mampir ke tubuh kita.Â
Demikian sekelumit kisah saya.Â
Salatiga 071221.69