Nonik segera dibawa ke kantor polisi. Di dampingi seorang polisi dengan postur tinggi. Masih dengan kostum penari Nonik ikut saja. Yang penting sudah tercapai setengah misinya.Â
Mas Polisi tampak gagah. Wajahnya tampan terlihat dari balik Face shield yang dipakainya.
Setelah mempersilahkan Nonik duduk didepan meja kerjanya, tersenyum ramah Mas Polisi memperkenalkan diri, "Saya Iptu Joko, lengkapnya Joko Widodo, siapa nama Mbak? "
Tersenyum Nonik menjawab, "Nonik Sekar Wangi Pak. Namanya kok mirip Pak Presiden? "
" Ah, hanya kebetulan saja Mbak. Tolong jangan panggil saya Pak. Gak enak, Saya masih bujang. Maaf Mbak, biar nyaman, maskernya dibuka saja, ini saya ganti Face shield. Soalnya nanti saya juga akan ambil foto Mbak untuk dokumentasi."
" Baik Pak, eh, Mas"
Setelah menerima Faceshield yang diulurkan Iptu Joko, Nonik membuka maskernya.Â
Iptu Joko kaget melihat kecantikan Nonik. Â Apalagi saat itu wajah Nonik dirias mirip Penari kraton.Â
Demi profesionalisme, Iptu Joko menahan diri. Tidak. Boleh memperlihatkan perasaan diri yang kagum dengan wajah cantik di depannya. Ia meneruskan pertanyaan demi pertanyaannya.Â
Sampai saat pertanyaan status Nonik dijawab single, Iptu Joko menahan senyum. Ada secercah harapan untuk kenalan lebih dekat.Â
Wawancara berlangsung hangat. Tetapi masing masing menahan sesuatu. Iptu Joko menahan keinginannya untuk bisa kenal lebih dekat. Sementara Nonik menahan malu ketika menjawab motivasi demo ke Pak Jokowi.Â