Saya harus kembali mengulangi kebiasaan menyanyi lagu rock ditengah malam sepi sambil berkendara motor seorang diri.Â
Sebagai seorang tukang ojek online, saya bersiap mengirim penumpang, barang atau makanan kemana saja.Â
Salatiga adalah sebuah kota kecil yang dikelilingi pegunungan. Masih banyak hutan dan perkebunan yang ditemui. Hutan jati dan perkebunan karet.Â
Trip malam melewati sawah kebun dan hutan sering saya temui. Berkendara seorang diri ditengah malam sepi. Hanya musik metal yang tetap setia menemani.Â
Kalau titik antarnya tepat, saya dengan cepat bisa menemui customernya. Namun tak jarang titik antar meleset. Bisa puluhan meter,bisa berkilo meter. Daerah pegunungan sering susah sinyal. Titik antar meleset, salah salah menyasar ke hutan atau tengah kuburan. Kuburan desa yang kerandanya sering berada di depan pintu makam.Â
Benar benar horor....Â
Dulu di luar Jawa saya sering menyanyikan 'Home sweet home' dari Motley Crue. Karena sering dibuai rindu kampung halaman. Kini saya banyak mendengarkan 'Slave To The Grind' milik SKID ROW. Beatnya cepat sesuai yang saya perlukan.Â
Sebagai tukang ojek online, saya punya moto Cepat dan Tepat. Supaya tidak mengecewakan pelanggan yang sudah memberi order. Kalau cepat, makanan dan minuman masih tetap hangat. Pelanggan puas, bintang lima didapat.Â
'Slave To The Grind' beat nya memang cepat. Ditambah melengkingnya suara Sang vokalis Sebastian Bach, sangat tepat untuk memberi semangat.
Saya sekarang harus cepat. Namun bukan karena takut dikejar setan. Justru  saya yang mengejar setan. Namanya setan orderan. Orderan yang tidak tahu darimana, kapan, jenis order dan siapa pengordernya.Â
Saya semangat, saya cepat, setan order tertangkap.Â