Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anakku, Pubermu, Kagetnya Kami

16 Agustus 2021   14:31 Diperbarui: 16 Agustus 2021   14:33 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Waduh, ini sudah mulai tanda tanda. Ada anak cowok yang sudah naksir dia. 

Kalau keluar rumah pun anak wedhok mulai dipanggil panggil anak cowok tetangga. Beraninya mereka hanya teriak teriak dari jauh. Kalau saya dekati, anak anak itu akan lari sambil ketawa ketawa. 

Besoknya diulang lagi, diulang lagi.

Itu romantikanya anak anak. Mungkin itu cinta monyet, dikala pubertas sudah datang kepada mereka. 

Anak wedhok sekarang juga suka memakai perhiasan. Walaupun itu sekedar gelang dan kalung biasa, bukan emas. Tidak seperti waktu anak anak dulu, sekarang dia mulai memilih, perhiasan mana yang tampak cocok untuknya.

Untungnya anak wedhok belum mau memakai kosmetik. Mungkin terpengaruh dengan istri saya yang tidak suka dandan. Paling istri saya memakai bedak dan lipstik yang ala kadarnya. Jadinya anak wedhok belum tertarik memakai riasan. 

Tapi semuanya entah sampai kapan. Anak perempuan saya akan terus tumbuh dan berkembang. Dia akan mengalami fase pubertas dan fase lanjutan. 

Bagaimana dengan remaja disekitar Anda? Anak, keponakan, cucu, tetangga, siapa saja. Apakah mereka juga mengalami perubahan ketika pubertas menjelang. 

Mungkin tidak sama seperti yang anak kami alami. Namun ada baiknya Anda juga bersiap diri. 

Tugas kami adalah mengamati, mengawasi dan mendampingi. Biarlah anak wedhok tumbuh secara alami. Menjadi perempuan dewasa yang bisa mandiri. 

Masih ada anak cowok kami. Sebentar lagi dia juga akan mengalami puber. Menanti perubahan apa yang akan dia alami. Yang jelas kami sudah bersiap diri. Mungkin kami sudah tidak terkaget kaget lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun