Mohon tunggu...
SRI HARTONO
SRI HARTONO Mohon Tunggu... Supir - Mantan tukang ojol, kini buka warung bubur ayam

Yang penting usaha

Selanjutnya

Tutup

Diary

Anakku, Pubermu, Kagetnya Kami

16 Agustus 2021   14:31 Diperbarui: 16 Agustus 2021   14:33 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tidak mudah menjadi orang tua. Apalagi di jaman sekarang ini. Sering kita terkaget kaget dengan perkembangan anak kita. Mereka tumbuh cepat diluar kebiasaan anak anak jaman dulu. 

Salah satu yang membuat kami cukup kaget adalah anak pertumbuhan anak perempuan kami. 

Kelas 5 SD, belum 11 tahun, dia sudah mendapat menstruasi pertamanya! 

Walaupun sebagai orang tua kami sudah bersiap diri. Mencari bacaan tentang perkembangan anak remaja beserta masalahnya. Namun kekagetan tetap kami alami, karena dulu anak anak mendapat menstruasi pertama nya biasanya saat kelas 6 SD atau setelah masuk SMP. 

Setelah kami baca artikel lagi, kami cukup lega karena ternyata anak kami masih dalam kondisi normal. Anak anak perempuan akan memgalami menstruasi pertama di umur 8 sampai umur 13 tahun. 

Hal ini berarti anak wedok siap memasuki masa puber. Masa dimana banyak terjadi perubahan fisik maupun emosianalnya. 

Secara fisik anak wedok belum kentara perubahannya. Memang payudaranya mulai menonjol, tetapi belum terlihat benar. Pinggulnya juga belum membesar sementara pinggangnya juga masih se ramping biasanya. 

Rambut ditubuhnya juga belum  kelihatan. Pipi belum mulai jerawatan, masih putih mulus tanpa bercak kemerahan. 

Beberapa perkembangan fisik diatas adalah tanda tanda anak anak mengalami pubertas, namun anak kami belum ada perubahan yang berarti. 

Yang sudah mulai tampak berubah adalah masalah emosional. 

Dia sekarang menjadi semakin kritis. Setiap kali kami bicara dengan dia, kalau ada sesuatu hal yang dia tidak setuju, maka anak perempuan kami akan mengkritisi. Dia mulai membantah dalam arti positif. Dia akan mengkonter perkataan kami ketika tidak setuju atau sebelum mendapat jawaban yang dia harapkan. Bahkan kadang ketika dia tidak bisa mendapat jawaban hari itu, keesokan harinya dia tanyakan lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun