Mohon tunggu...
Sri Hartati
Sri Hartati Mohon Tunggu... Dosen - Lecturer and Researcher

Poetry Lovers and other Beautiful Words

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja-Malamku

20 November 2022   17:00 Diperbarui: 20 November 2022   17:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jingga, semburat indah lembayungmu
Teduh nan merayu sendu warnamu
Entah mengapa,
Aku slalu tenggelam dalam rona bersahajamu memendar surya
Aku pun sadar telah lama tersesat dalam magis mozaikmu yang mempesona

Kau celah pertamaku memasuki lorong gelap kesepian yang tak berujung
Kau jurang paling terjal dimana ku terjatuh di lembah rindu yang tak bertepi
Kau samudera yang ku datangi,
saat lelah kehausan dirundung teriknya padang gersang
Kau pula, embun pagi yang ku harap bertahan
meski aku slalu bangun dari tidur kala mentari telah membakar hari

Selalu engkau... semua tentangmu
Tak peduli kelak kau hanya hadirkan gelap
Tak dirasa walau pekat sajianmu begitu dingin,
jahat membekukan tulang
Tak terdengar jua ocehan dibenak palung suci jiwa terdalam

Apatah logika meski sanubari bergumam bertanya heran
Mengapa aku terus berkisah senja,
Padahal sang fajar dihadapan telah sedia
Dia, yang menebar asa tawarkan pagi terang cahaya
Dia, yang siaga temani semesta menyongsong hari cerah ceria

Aduhai apa gerangan sebabnya??!
Mengapa rela kagum sekejap lalu terhina binasa didera gulita

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun