Hai..
Apa kabar?
Aku tahu, saat kamu menulis pesan untukku di masa lalu, keadaanmu tidak baik-baik saja. Gundah, salah satu yang pasti kamu rasakan.
Hari ini, badanku dalam keadaan yang sehat. Pikiranku, sudah pasti ada yang kupikirkan. Ada fakta yang baru aku ketahui beberapa hari lalu, tentang mama. Aku kecewa, walaupun begitu akan kujaga hubungan  dengannya tetap baik seperti sedia kala.
Maaf, mimpi kita masih belum terwujud. Nanti akan aku usahakan, tapi aku tidak berjanji apakah akan benar-benar terwujud sesuai yang kita mimpikan.
Ada kabar baik yang ingin aku sampaikan kepadamu. Apa yang kita usahakan sejak saat itu, minggu depan akan tuntas, yeay. Aku cukup senang walaupun merasa malu untuk merayakan pencapaian yang terlambat ini.Â
Untuk datang ke acara perayaannya, tidak ada pakaian, tas, dan sepatu baru. Cukup riasan wajah dari seorang ahli yang disiapkan. Biarlah pencapaian ini tidak istimewa, perayaannya akan disembunyikan dari publik, tidak perlu banyak orang tahu tentang hal ini.
Aku tidak kecewa kepadamu. Biarlah orang lain menilai sesuai kehendak mereka. Aku memahami keadaanmu saat itu. Terima kasih sudah bertahan dan tidak melakukan hal-hal lebih bodoh dari yang kamu telah lakukan.
Aku sayang kamu.
Ttd.
Dirimu di 02/10/2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H