Mohon tunggu...
Sri Hardianti
Sri Hardianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

SEL ( social- Emotional Learning) dan CASEL ( Collaborative academic social-Emotional Learning)

18 Januari 2025   01:20 Diperbarui: 17 Januari 2025   21:01 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Social-Emotional Learning (SEL) dan CASEL: Membangun Fondasi Kesejahteraan Sosial dan Emosional

      Pendidikan tidak hanya tentang mengembangkan kemampuan akademik, tetapi juga mencakup pembentukan keterampilan sosial-emosional yang mendukung kesejahteraan individu dan masyarakat. Social-Emotional Learning (SEL) adalah pendekatan pendidikan yang dirancang untuk mengajarkan keterampilan ini secara sistematis. Salah satu organisasi terkemuka yang mempromosikan SEL adalah Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL). Artikel ini akan membahas konsep SEL, peran CASEL, dan pentingnya integrasi SEL dalam dunia pendidikan.

Apa itu Social-Emotional Learning (SEL)?

Social-Emotional Learning (SEL) adalah proses pembelajaran yang membantu individu untuk:

1. Mengelola Emosi: Mengenali, memahami, dan mengelola emosi mereka sendiri.
2. Membangun Hubungan Positif: Menjalin dan memelihara hubungan sosial yang sehat.
3. Mengambil Keputusan yang Bertanggung Jawab: Mempertimbangkan dampak dari tindakan terhadap diri sendiri dan orang lain.

Lima Kompetensi Inti dalam SEL

Menurut CASEL, SEL berfokus pada pengembangan lima kompetensi inti berikut:

1. Kesadaran Diri (Self-Awareness): Kemampuan untuk mengenali emosi, nilai, dan kekuatan diri.
2. Pengelolaan Diri (Self-Management): Keterampilan mengatur emosi, mengatasi stres, dan menetapkan tujuan positif.
3. Kesadaran Sosial (Social Awareness): Kemampuan memahami perspektif orang lain dan menunjukkan empati.
4. Keterampilan Relasi (Relationship Skills): Kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan mengatasi konflik secara konstruktif.
5. Pengambilan Keputusan yang Bertanggung Jawab (Responsible Decision-Making): Membuat pilihan berdasarkan standar etika, keamanan, dan kesejahteraan bersama.

Peran CASEL dalam Mendorong SEL

The Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) adalah organisasi nirlaba yang didirikan pada tahun 1994 untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mendukung implementasi SEL di berbagai lingkungan pendidikan. CASEL menawarkan kerangka kerja yang diakui secara global untuk membantu sekolah, komunitas, dan pembuat kebijakan memahami dan mengintegrasikan SEL ke dalam sistem pendidikan.

Kerangka CASEL untuk SEL

Kerangka CASEL berfokus pada implementasi SEL melalui empat domain utama:

1. Kelas (Classroom): Integrasi SEL ke dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, seperti diskusi kelompok, permainan kolaboratif, dan refleksi individu.
2. Sekolah (Schoolwide): Membentuk budaya sekolah yang mendukung perkembangan sosial-emosional semua siswa.
3. Keluarga dan Komunitas (Family and Community): Melibatkan keluarga dan komunitas dalam proses pembelajaran sosial-emosional.
4. Kebijakan dan Sistem (Policy and Systems): Mempengaruhi kebijakan publik untuk mendukung implementasi SEL secara menyeluruh.

Manfaat Integrasi SEL di Sekolah

1. Meningkatkan Prestasi Akademik: Siswa dengan keterampilan sosial-emosional yang baik cenderung memiliki konsentrasi yang lebih baik, kemampuan menyelesaikan masalah yang lebih tinggi, dan motivasi belajar yang kuat.
2. Membangun Hubungan Positif: SEL membantu siswa menjalin hubungan yang harmonis dengan teman, guru, dan keluarga.
3. Mengurangi Perilaku Negatif: Program SEL efektif dalam mengurangi bullying, konflik, dan masalah disiplin di sekolah.
4. Kesejahteraan Psikologis: SEL memberikan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola stres, kecemasan, dan tantangan emosional lainnya.

Contoh Program SEL yang Sukses

Beberapa program SEL yang diadopsi oleh sekolah berdasarkan kerangka CASEL meliputi:

1. Second Step: Program ini mengajarkan keterampilan sosial-emosional melalui cerita, diskusi, dan aktivitas praktis.
2. PATHS (Promoting Alternative Thinking Strategies): Berfokus pada pengembangan regulasi emosi dan pemecahan masalah sosial.
3. RULER (Recognizing, Understanding, Labeling, Expressing, and Regulating Emotions): Dikembangkan oleh Yale Center for Emotional Intelligence untuk membantu siswa mengenali dan mengelola emosi.

Tantangan dalam Implementasi SEL

1. Kurangnya Pemahaman: Tidak semua pendidik atau pembuat kebijakan memahami pentingnya SEL dalam pembelajaran.
2. Sumber Daya yang Terbatas: Banyak sekolah menghadapi keterbatasan anggaran dan tenaga kerja untuk melaksanakan program SEL.
3. Konsistensi Implementasi: Perlu adanya komitmen jangka panjang untuk memastikan SEL terintegrasi secara berkelanjutan dalam kurikulum.

Kesimpulan

Social-Emotional Learning (SEL) adalah komponen penting dalam pendidikan yang mendukung perkembangan keterampilan sosial, emosional, dan akademik siswa. Dengan kerangka kerja yang dikembangkan oleh CASEL, sekolah memiliki panduan yang jelas untuk mengintegrasikan SEL secara efektif.

Implementasi SEL bukan hanya membantu siswa menjadi individu yang sukses secara akademis, tetapi juga menciptakan masyarakat yang lebih empatik, inklusif, dan harmonis. Kolaborasi antara sekolah, keluarga, dan komunitas sangat penting untuk mencapai tujuan ini. Dengan dukungan yang memadai, SEL dapat menjadi dasar bagi pembentukan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bijak secara emosional.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun