Mohon tunggu...
Sri Hardianti
Sri Hardianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional

18 Januari 2025   07:43 Diperbarui: 18 Januari 2025   05:42 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Lingkungan dan Budaya dalam Perkembangan Sosial-Emosional

     Perkembangan sosial-emosional adalah aspek penting dalam pembentukan kepribadian dan perilaku individu. Perkembangan ini mencakup kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan mengelola emosi, serta menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Faktor lingkungan dan budaya memainkan peran signifikan dalam membentuk bagaimana seseorang berkembang secara sosial-emosional sejak masa kanak-kanak hingga dewasa.

Artikel ini akan membahas bagaimana lingkungan dan budaya memengaruhi perkembangan sosial-emosional, termasuk peran keluarga, komunitas, norma budaya, dan pendidikan.

1. Peran Lingkungan dalam Perkembangan Sosial-Emosional

      Lingkungan, baik dalam skala mikro (keluarga dan teman sebaya) maupun makro (masyarakat dan sekolah), menjadi konteks di mana individu belajar dan mengembangkan keterampilan sosial-emosional. Berikut adalah elemen lingkungan yang memiliki pengaruh besar:

a. Keluarga sebagai Lingkungan Utama

Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam perkembangan sosial-emosional anak. Orang tua dan pengasuh memainkan peran sentral melalui pola asuh yang diterapkan.

Pola asuh responsif dan hangat mendorong anak untuk merasa aman secara emosional, sehingga mereka lebih mudah mengembangkan empati, kepercayaan diri, dan kemampuan regulasi emosi.

Pola asuh otoriter atau tidak responsif dapat menghambat kemampuan anak untuk mengelola emosi, menyebabkan kecemasan atau agresivitas dalam interaksi sosial.

b. Peran Teman Sebaya

Interaksi dengan teman sebaya membantu anak mengembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, berbagi, dan penyelesaian konflik. Hubungan yang sehat dengan teman sebaya memberikan rasa dukungan sosial yang penting bagi perkembangan emosional. Sebaliknya, bullying atau isolasi sosial dapat menghambat perkembangan sosial-emosional dan menyebabkan masalah seperti rendahnya harga diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun