2. Empati Kognitif (Cognitive Empathy) -- Usia 3-6 Tahun
  Pada usia sekitar 3 hingga 6 tahun, anak-anak mulai menunjukkan tanda-tanda perkembangan empati yang lebih kompleks. Mereka mulai memahami bahwa orang lain memiliki perasaan yang mungkin berbeda dari perasaan mereka sendiri, yang dikenal sebagai empati kognitif. Anak-anak pada tahap ini mulai mampu mengenali perasaan orang lain berdasarkan konteks, dan mereka dapat belajar untuk menyesuaikan perilaku mereka agar sesuai dengan perasaan orang lain.
  Namun, meskipun mereka mulai mampu mengidentifikasi perasaan orang lain, anak-anak pada tahap ini masih belum sepenuhnya dapat memahami kompleksitas emosi orang lain. Mereka cenderung merespons dengan cara yang sederhana, seperti mencoba menghibur seseorang yang sedih atau berbagi mainan untuk membuat seseorang senang.
3. Empati Moral (Moral Empathy) -- Usia 6-10 Tahun
  Pada tahap ini, sekitar usia 6 hingga 10 tahun, perkembangan empati semakin melibatkan pertimbangan moral. Anak-anak mulai dapat menilai perilaku orang lain berdasarkan standar moral yang mereka pelajari dari keluarga, sekolah, dan budaya mereka. Mereka tidak hanya merasakan atau memahami perasaan orang lain, tetapi juga mulai mempertimbangkan apakah tindakan mereka dapat menyakiti atau membantu orang lain.Sebagai contoh, seorang anak di usia ini mungkin merasa kasihan pada teman yang jatuh, tetapi mereka juga dapat merasakan keinginan untuk membantu atau membela teman tersebut karena mereka memahami bahwa teman tersebut tidak seharusnya menderita. Pada tahap ini, pemahaman anak tentang keadilan, kebaikan, dan pengorbanan mulai memengaruhi cara mereka merespons perasaan orang lain.
4. Empati Kompleks (Complex Empathy) -- Usia Remaja dan Dewasa
  Pada usia remaja dan dewasa, empati berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks. Pada tahap ini, individu mampu mengidentifikasi dan merasakan berbagai emosi yang sangat rumit dan memahami dampak sosial dan psikologis dari perasaan orang lain. Empati kompleks melibatkan tidak hanya pemahaman tentang apa yang orang lain rasakan, tetapi juga pertimbangan yang lebih dalam mengenai konteks sosial dan pribadi orang tersebut.
  Remaja dan orang dewasa dengan empati kompleks mampu mengingat dan merespons perasaan orang lain secara lebih reflektif, sering kali dengan kesadaran penuh akan akibat sosial dari tindakan mereka. Mereka dapat menunjukkan rasa simpati, empati moral, dan pertimbangan yang lebih matang dalam menghadapi situasi sosial yang lebih kompleks.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Empati
  Perkembangan empati pada anak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Hoffman menyoroti beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi seberapa baik anak mengembangkan empati:
1. Interaksi Sosial dengan Orang Lain: Pengalaman sosial anak sangat penting dalam pembentukan empati. Anak-anak yang sering berinteraksi dengan orang dewasa atau teman sebaya yang menunjukkan empati dan perhatian terhadap orang lain lebih cenderung mengembangkan kemampuan empati yang baik.