Mohon tunggu...
Sri Hardianti
Sri Hardianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Berita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinan (Faktor yang Mempengaruhi) Perkembangan Sosial-Emosional

17 Januari 2025   15:19 Diperbarui: 17 Januari 2025   15:19 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

DETERMINAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN SOSIAL-EMOSIONAL 

      Perkembangan sosial-emosional adalah proses yang kompleks di mana individu belajar mengenali, memahami, dan mengelola emosi mereka, serta berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Perkembangan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang membentuk karakter, keterampilan sosial, serta kemampuan untuk mengelola perasaan dan hubungan interpersonal. Faktor-faktor ini tidak hanya berasal dari dalam diri individu, tetapi juga dari lingkungan sosial di sekitarnya. Artikel ini akan membahas beberapa determinan utama yang mempengaruhi perkembangan sosial-emosional seseorang.

1. Faktor Keluarga

     Keluarga adalah lingkungan pertama di mana anak mulai belajar tentang hubungan sosial dan emosi. Pola asuh orang tua, komunikasi dalam keluarga, serta interaksi antara anggota keluarga sangat berpengaruh dalam membentuk perkembangan sosial-emosional seorang anak.

     Pola Asuh: Pola asuh yang penuh perhatian, mendukung, dan responsif dapat meningkatkan perkembangan sosial-emosional anak. Anak yang tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang cenderung lebih mampu mengelola emosinya dan membentuk hubungan sosial yang sehat. Sebaliknya, pola asuh yang keras atau terlalu permisif dapat menghambat kemampuan anak untuk mengatur emosinya dan berinteraksi secara konstruktif dengan orang lain.

     Kualitas Hubungan Orang Tua-Anak: Hubungan yang hangat dan penuh perhatian antara orang tua dan anak berkontribusi pada rasa aman dan stabilitas emosional anak. Anak yang merasa dihargai dan dipahami cenderung mengembangkan rasa percaya diri yang lebih tinggi serta empati terhadap orang lain.

      Komunikasi dalam Keluarga: Keluarga yang mendorong komunikasi terbuka dan jujur memungkinkan anggota keluarga untuk berbicara tentang perasaan mereka, yang membantu anak belajar untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi mereka dengan lebih baik.

2. Lingkungan Sosial dan Teman Sebaya

       Lingkungan sosial di luar keluarga, termasuk teman sebaya, guru, dan masyarakat, juga memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan sosial-emosional. Pengalaman sosial yang diperoleh anak di luar rumah dapat memperkaya pemahamannya tentang hubungan dan emosi.

     Teman Sebaya: Teman sebaya berperan besar dalam mengembangkan keterampilan sosial. Anak-anak belajar bernegosiasi, berbagi, dan menyelesaikan konflik melalui interaksi dengan teman-teman mereka. Hubungan dengan teman sebaya juga memberi mereka kesempatan untuk belajar tentang empati, keterampilan komunikasi, dan kerjasama.

      Sekolah: Sekolah merupakan lingkungan yang signifikan dalam pembentukan keterampilan sosial-emosional. Pengajaran tentang empati, pengelolaan emosi, dan cara berinteraksi dengan teman sebaya dapat membantu anak mengembangkan kompetensi sosial yang lebih baik. Guru yang mendukung dan memberikan contoh perilaku sosial yang positif dapat menjadi model bagi anak-anak dalam mengelola emosi dan hubungan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun