Mohon tunggu...
Sri Handoko Sakti
Sri Handoko Sakti Mohon Tunggu... Dosen - DOSEN STEI RAWAMANGUN JAKARTA

HOBY MUSIC, MEMBACA , HIKING

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Problema Kemunduran PKS dalam Pilkada 2024 (Antara Harapan dan Kenyataan)

8 Desember 2024   13:42 Diperbarui: 8 Desember 2024   13:48 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PKS (Partai Keadilan Sejahtera) saat ini sedang menghadapi berbagai kemunduran suara yang dimulai sejak Pilpres dan akhirnya dilengkapi dengan berbagai penurunan suara dengan konsekwensinya beberapa calon nya tumbang di berbagai daerah pemilihan dan bahwa di daerah yang merupakan basis kemenangan partai ini sebelumnya. Sebelum membahas lebih jauh mengenai fenomena ini, berikut Sejarah singkat perkembangan PKS hingga saat ini :

1. PKS didirikan pada tahun 1998, menggantikan nama Partai Keadilan (PK) yang sebelumnya dibentuk pada 1998 di tengah reformasi Indonesia. PKS menjadi salah satu partai yang dikenal dengan ideologi Islam moderat dan sering dianggap sebagai partai yang memperjuangkan prinsip-prinsip keadilan sosial, demokrasi, dan pemberantasan korupsi. Sejak awal, PKS dikenal memiliki basis massa yang kuat di kalangan umat Islam, terutama dengan pendekatan dakwah yang mengedepankan integritas dan kesederhanaan hidup.

Dalam peta politik nasional, PKS merupakan salah satu partai Islam terbesar di Indonesia. Meskipun bukan termasuk partai penguasa, PKS telah membuktikan kemampuannya berperan dalam koalisi pemerintah maupun oposisi. PKS juga dikenal memiliki peran aktif dalam koalisi pemerintah dan juga sering berperan sebagai oposisi dalam pemerintahan. Sikap politik ini memberikan PKS posisi yang fleksibel, memungkinkan mereka beradaptasi dengan dinamika politik yang ada. Secara ideologis, PKS cenderung mendekati basis suara Islam, tetapi mereka juga berupaya meraih dukungan dari kalangan non-Muslim dan progresif yang mencari solusi terhadap berbagai masalah sosial dan ekonomi.

2. Sejarah Keberhasilan PKS dalam Berbagai Pilkada Sebelumnya dan Ambisi Partai dalam Pilkada 2024 dimana PKS memiliki sejarah yang cukup solid dalam meraih kemenangan di Pilkada di berbagai daerah, terutama di wilayah-wilayah dengan basis suara Islam yang kuat, seperti Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera. Contoh kesuksesan PKS terlihat dalam Pilkada 2005 dan 2010, di mana partai ini berhasil memenangkan sejumlah daerah besar dan memperkuat pengaruh politiknya. Kemenangan PKS dalam Pilkada bukan hanya ditentukan oleh basis ideologi agama, tetapi juga karena keunggulan dalam kampanye yang menekankan pada integritas, transparansi, dan pemberantasan korupsi, yang menjadi isu utama bagi banyak pemilih di Indonesia.

PKS menjadikan Pilkada 2024 sebagai ajang untuk memperkuat posisinya di kancah politik nasional, terutama dengan harapan meraih lebih banyak kursi kepala daerah dan memperbesar pengaruhnya. Partai ini berambisi untuk menggandakan jumlah kemenangan dibandingkan Pilkada sebelumnya, dengan harapan dapat memperluas basis dukungan baik di daerah-daerah konservatif maupun progresif. Selain itu, PKS ingin menunjukkan bahwa mereka dapat lebih berperan dalam memimpin daerah, dengan calon kepala daerah yang memiliki elektabilitas tinggi dan kapasitas untuk membawa perubahan positif.

3. Tinjauan Mengenai Posisi PKS Menjelang Pilkada 2024 dan Bagaimana Mereka Menghadapi Tantangan Baru. Dimana sebelum Pilkada 2024, PKS telah melakukan evaluasi terhadap strategi dan posisi politiknya, baik dalam hal struktur partai, pemilihan calon, maupun strategi kampanye. Partai ini mulai fokus untuk memperkuat struktur di daerah-daerah yang memiliki potensi suara besar, seperti Jawa Barat, Sumatera, dan beberapa kota besar lainnya. Namun, meskipun PKS memiliki basis dukungan yang solid di kalangan pemilih Muslim, tantangan baru muncul terkait perubahan preferensi pemilih, terutama pemilih muda yang lebih cenderung memilih calon yang lebih modern dan apolitik. Selain itu, persaingan dengan partai-partai besar yang memiliki sumber daya lebih kuat, seperti PDI-P, Golkar, dan Gerindra, membuat PKS harus menghadapi tekanan besar untuk tetap relevan dan kompetitif dalam Pilkada 2024.

Adapun tantangan baru yang dihadapi PKS, antara lain :

- Perubahan Dinamika Pemilih, dimana pemilih muda yang lebih memilih calon yang berbicara mengenai isu-isu sosial dan ekonomi yang lebih aplikatif serta lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Hal ini menantang PKS untuk lebih beradaptasi dengan pendekatan yang lebih modern, tanpa kehilangan identitas Islam moderat yang menjadi ciri khas mereka.

  • Kompetisi dengan Partai Besar, dimana PKS harus menghadapi persaingan yang semakin ketat dengan partai-partai besar yang memiliki jaringan politik yang lebih kuat dan lebih banyak dana untuk mendukung kampanye.
  • PKS perlu memilih calon yang tepat, yang tidak hanya representatif secara ideologi tetapi juga memiliki elektabilitas yang tinggi. Partai ini juga harus bernegosiasi dengan partai-partai lain untuk membentuk koalisi yang menguntungkan, terutama di daerah yang sulit dimenangkan secara solo.
  • Tantangan dalam Menjaga Soliditas Internal, dimana meski dikenal memiliki kader yang solid, PKS masih menghadapi beberapa tantangan internal, terutama dalam hal konsistensi strategi dan koordinasi antar struktur partai di daerah-daerah yang memiliki potensi besar.

Kesimpulan Pendahuluan: PKS menghadapi tantangan berat dalam Pilkada 2024. Sebagai partai yang memiliki sejarah kemenangan, ambisi PKS untuk memperbesar pengaruh politiknya masih sangat kuat. Namun, perubahan dinamika politik dan sosial, persaingan ketat dengan partai besar, serta pergeseran preferensi pemilih menuntut PKS untuk menyesuaikan strategi mereka. Partai ini perlu lebih adaptif dan inovatif, sambil tetap menjaga ideologi dan prinsip yang menjadi landasan perjuangan mereka, agar dapat meraih keberhasilan dalam Pilkada 2024.

Tujuan Penulisan adalah sekedar ingin mengurai permasalahan, menganalisis perbedaan harapan dan kenyataan, serta memberikan pandangan mengenai langkah yang dapat diambil PKS dalam Pilkada 2024

1. Adapaun menurut penulis uraian permasalahan yang Dihadapi PKS dalam Pilkada 2024

  • Keterbatasan Elektabilitas:
    • Salah satu masalah utama yang dihadapi PKS adalah keterbatasan elektabilitas di beberapa daerah. Meskipun PKS memiliki basis yang cukup solid di kalangan pemilih Muslim, mereka mengalami kesulitan untuk menarik suara dari pemilih non-Muslim atau generasi muda yang lebih pragmatis.
    • Di beberapa daerah strategis, PKS belum bisa mengusung calon kepala daerah yang memiliki daya tarik yang cukup besar di kalangan pemilih, terutama di tengah meningkatnya ketidakpercayaan terhadap politik tradisional dan partai-partai besar.
  • Kompetisi dengan Partai-Partai Besar:
    • PKS harus bersaing dengan partai-partai besar seperti PDI-P, Gerindra, Golkar, dan NasDem yang memiliki jaringan lebih kuat, sumber daya finansial yang lebih banyak, serta mesin politik yang lebih mapan. Persaingan ini sangat berat, karena partai-partai besar memiliki infrastruktur kampanye yang lebih lengkap dan banyaknya calon kepala daerah yang lebih dikenal luas.
    • Hal ini membuat PKS harus lebih selektif dalam memilih calon dan juga mencari cara untuk mengatasi keterbatasan sumber daya, baik dalam bentuk logistik maupun finansial.
  • Tantangan dalam Koalisi dan Pengusungan Calon:
    • PKS menghadapi tantangan dalam meraih koalisi dengan partai-partai lain untuk mengusung calon kepala daerah yang kompetitif. Di beberapa daerah, koalisi dengan partai lain seringkali sulit terwujud karena adanya perbedaan ideologi atau kepentingan yang saling bertentangan.
    • Dalam beberapa kasus, PKS juga kesulitan mengajukan calon kepala daerah yang benar-benar memiliki elektabilitas tinggi dan dapat menggalang dukungan luas. Hal ini sering kali mengarah pada pengusungan calon yang kurang dikenal publik, yang bisa merugikan peluang kemenangan PKS.
  • Ketergantungan pada Kader Internal:
    • Meskipun PKS memiliki banyak kader yang setia dan memiliki pengaruh di daerah-daerah tertentu, mereka masih terbatas dalam hal jumlah calon yang memiliki kapasitas dan popularitas untuk maju sebagai kepala daerah. Hal ini menjadi tantangan besar, terutama karena pemilih kini lebih memilih calon yang memiliki rekam jejak yang kuat dan dikenali publik.

2. Menganalisis Perbedaan antara Harapan PKS untuk Pilkada 2024 dengan Kenyataan yang Terjadi di Lapangan

  • Harapan PKS dalam Pilkada 2024:
    • PKS berharap untuk dapat meraih lebih banyak kemenangan dalam Pilkada 2024, dengan target kemenangan di beberapa daerah penting dan strategis. Dalam harapan mereka, PKS ingin memperbesar pengaruhnya di kancah politik daerah serta menunjukkan bahwa mereka mampu memenangkan pemilu dengan calon yang kredibel dan elektabilitas tinggi.
    • PKS juga berharap dapat menggalang dukungan luas, baik dari kalangan pemilih Muslim yang sudah menjadi basis mereka, maupun dari pemilih non-Muslim dan generasi muda yang lebih progresif.
  • Perbedaan dengan Kenyataan di Lapangan:
    • Keterbatasan Jangkauan Pemilih: Harapan PKS untuk dapat meraih dukungan lebih luas dari masyarakat yang lebih heterogen (termasuk pemilih muda dan non-Muslim) tidak sepenuhnya terwujud. Banyak pemilih muda yang cenderung tidak terlalu memperhatikan ideologi partai, melainkan lebih menekankan pada kualitas calon dan program yang ditawarkan. Di beberapa daerah, PKS kesulitan untuk meraih suara yang lebih beragam.
    • Dinamika Koalisi yang Tidak Sesuai Harapan: PKS berupaya membangun koalisi yang solid dengan partai-partai lain, tetapi kenyataan di lapangan sering kali menunjukkan adanya ketegangan atau ketidakcocokan antara calon yang diusung dengan calon dari partai koalisi. Koalisi yang diharapkan dapat memperbesar peluang kemenangan malah menjadi kendala karena kesulitan dalam menentukan pasangan yang ideal.
    • Persaingan yang Lebih Ketat: Di beberapa daerah, persaingan dengan partai-partai besar lebih ketat dari yang diperkirakan. Meski PKS memiliki loyalitas tinggi di kalangan pemilih tertentu, namun pesaing yang memiliki dukungan lebih luas dan lebih dikenal publik membuat peluang PKS untuk menang lebih sulit.
    • Kurangnya Calon yang Dikenal Publik: Dalam beberapa daerah, PKS tidak berhasil mengusung calon yang dikenal luas atau memiliki popularitas yang tinggi. Meski ada beberapa kader potensial, namun mereka kurang memiliki daya tarik untuk menarik perhatian pemilih di luar basis PKS itu sendiri.

3. Memberikan Pandangan Mengenai Kemungkinan Langkah yang Dapat Diambil oleh PKS untuk Mengatasi Kemunduran Ini

  • Mengoptimalkan Sumber Daya Internal dan Eksternal, diantaranya :
    • PKS perlu lebih efektif dalam memanfaatkan sumber daya internal yang ada, dengan mengedepankan kader-kader terbaik yang dapat menangkap aspirasi masyarakat. Selain itu, PKS perlu meningkatkan kerjasama dengan berbagai pihak eksternal, termasuk organisasi masyarakat sipil, komunitas muda, dan tokoh masyarakat untuk memperluas dukungan.
    • Peningkatan dalam hal penggalangan dana kampanye, penggunaan media sosial, dan kampanye digital yang lebih intens dapat menjadi kunci untuk menembus keterbatasan sumber daya tradisional.
  • Meningkatkan Kualitas dan Popularitas Calon, antara lain :
    • PKS perlu lebih selektif dalam memilih calon kepala daerah yang memiliki rekam jejak yang baik, popularitas yang cukup, serta kesediaan untuk melakukan kampanye yang lebih luas dan intensif. Memilih calon yang lebih dikenal publik dan memiliki daya tarik lebih besar akan membantu PKS meraih suara yang lebih banyak.
    • Selain itu, PKS dapat mempertimbangkan untuk mengusung calon dari luar partai yang dapat menggaet suara lebih luas, terutama di daerah-daerah yang sulit dimenangkan.
  • Memperkuat Koalisi dan Kerja Sama Politik, antara lain :
    • PKS harus lebih proaktif dalam membangun koalisi dengan partai-partai lain, terutama yang memiliki kesamaan visi dan misi dalam mengusung calon kepala daerah. Pendekatan politik yang lebih inklusif dan tidak terlalu eksklusif akan membantu PKS memperluas basis dukungannya.
    • PKS juga harus mencari celah untuk bekerja sama dengan calon-calon independen yang mungkin memiliki potensi untuk menang, sekaligus memperluas jaringan politik mereka.
  • Mengadaptasi Strategi Kampanye dengan Perubahan Zaman antara lain :
    • Mengingat pergeseran tren politik dan pemilih yang lebih progresif, PKS perlu menyesuaikan gaya kampanye mereka agar lebih relevan dengan generasi muda. Kampanye yang berbasis pada isu-isu sosial, ekonomi, dan teknologi yang lebih dekat dengan kehidupan sehari-hari masyarakat akan membantu PKS mendapatkan dukungan yang lebih besar dari kalangan pemilih muda.
    • PKS juga harus memperbarui cara mereka berkomunikasi dengan publik, menggunakan lebih banyak platform digital dan media sosial untuk menjangkau pemilih yang lebih luas.

Dari kondisi di atas PKS dihadapkan pada sejumlah tantangan besar dalam Pilkada 2024, dengan perbedaan mencolok antara harapan dan kenyataan yang terjadi di lapangan. Namun, dengan strategi yang lebih adaptif dan inovatif, serta pemilihan calon yang tepat, PKS masih memiliki peluang untuk meraih kesuksesan. Penyelesaian atas permasalahan internal, penguatan koalisi, dan pemanfaatan teknologi dalam kampanye dapat menjadi kunci untuk mengatasi kemunduran ini dan kembali memperkuat posisi PKS dalam politik daerah Indonesia.

Harapan PKS dalam Pilkada 2024

1. Target dan Ambisi Partai dalam Pilkada 2024

  • Harapan PKS untuk Memenangkan Lebih Banyak Kursi Kepala Daerah dan Memperkuat Basis Dukungan di Daerah:
    • PKS memiliki ambisi untuk meraih lebih banyak kursi kepala daerah pada Pilkada 2024. Sebagai partai yang berbasis pada ideologi Islam moderat, PKS ingin memperluas pengaruhnya di berbagai wilayah Indonesia, baik yang memiliki basis Islam yang kuat maupun daerah-daerah yang lebih pluralis.
    • Dalam Pilkada sebelumnya, PKS sering kali sukses di daerah dengan mayoritas Muslim, seperti di Jawa Barat, Sumatera, dan beberapa kota besar. Namun, di Pilkada 2024, PKS berharap dapat memperluas cakupan kemenangan ke daerah-daerah yang lebih heterogen, memperkuat eksistensinya sebagai partai yang relevan baik bagi pemilih Muslim maupun non-Muslim.
    • Dengan memperbesar kemenangan di Pilkada 2024, PKS juga berupaya memperkuat posisinya sebagai partai politik yang berpengaruh di tingkat daerah, yang akan mempengaruhi kekuatan mereka di pemilu 2024 dan di panggung politik nasional.
  • Keinginan PKS untuk Meningkatkan Peranannya sebagai Partai yang Representatif dalam Politik Islam di Indonesia:
    • PKS berambisi untuk mempertegas peranannya sebagai partai yang berfokus pada nilai-nilai Islam moderat, dengan menjadi alternatif bagi pemilih yang menginginkan kepemimpinan yang berlandaskan prinsip-prinsip agama namun tetap inklusif.
    • Salah satu tujuan PKS adalah memperkuat citra mereka sebagai partai yang dapat dipercaya untuk mengusung pemimpin yang tidak hanya berintegritas tetapi juga memiliki kapasitas untuk mengelola daerah secara profesional dan transparan. PKS ingin menunjukkan bahwa mereka bukan hanya partai berbasis Islam, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga keadilan sosial dan memperjuangkan kesejahteraan rakyat.
    • Untuk itu, PKS berharap dapat memperbesar pengaruhnya dalam Pilkada 2024 dengan menampilkan calon-calon yang dianggap representatif dan memiliki rekam jejak yang baik dalam berpolitik.
  • Strategi PKS dalam Memilih Calon Kepala Daerah dan Menguatkan Koalisi dengan Partai-Partai Lain:
    • PKS mengedepankan seleksi ketat dalam memilih calon kepala daerah, dengan mempertimbangkan integritas, kapasitas kepemimpinan, dan elektabilitas. Mereka berusaha memilih calon yang mampu memenangkan hati pemilih dan memenuhi ekspektasi partai.
    • Strategi ini juga bertujuan untuk menghindari kesalahan yang mungkin terjadi pada Pilkada sebelumnya, di mana ada beberapa daerah yang calon PKS-nya kurang dikenal atau memiliki elektabilitas yang rendah.
    • PKS juga berfokus pada koalisi dengan partai-partai lain yang memiliki visi sejalan. Dalam menghadapi Pilkada 2024, PKS berencana membangun kemitraan dengan partai-partai yang memiliki kekuatan politik signifikan di daerah-daerah yang mereka tuju. Hal ini diharapkan dapat memperkuat dukungan dan memperbesar peluang kemenangan.

2. Pemilihan Calon Kepala Daerah

  • Harapan PKS untuk Menghadirkan Calon yang Kuat, Berintegritas, dan Memiliki Elektabilitas Tinggi:
    • Salah satu kunci kesuksesan PKS dalam Pilkada 2024 adalah memilih calon kepala daerah yang memiliki integritas tinggi, kapasitas kepemimpinan yang baik, serta elektabilitas yang tinggi di mata pemilih.
    • PKS ingin mengusung calon yang dapat memenangi kompetisi politik dengan cara-cara yang transparan, jujur, dan tidak terjebak dalam praktik-praktik korupsi atau politik uang. Hal ini penting untuk menjaga citra positif PKS sebagai partai yang berfokus pada pemberantasan korupsi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap politik Indonesia.
    • Selain itu, PKS berharap calon yang diusung juga memiliki kemampuan untuk mengelola daerah dengan baik, menghadirkan program-program yang konkret dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat lokal.
  • Peran PKS dalam Menawarkan Alternatif Pemimpin yang Berbeda dari Kandidat yang Ada:
    • PKS berusaha untuk menawarkan alternatif pemimpin yang berbeda dengan kandidat lain, dengan menonjolkan karakter calon yang memiliki visi dan misi yang berfokus pada kesejahteraan masyarakat, pemberdayaan ekonomi lokal, serta pembangunan infrastruktur yang merata.
    • Selain itu, PKS juga berupaya untuk memperkenalkan calon-calon kepala daerah yang lebih dekat dengan rakyat dan memiliki rekam jejak yang bersih, serta mampu menangani berbagai isu sosial dan ekonomi di daerahnya. Dengan mengusung calon yang fresh, progresif, dan berintegritas, PKS berharap dapat memenangkan hati pemilih yang mencari pemimpin yang dapat diandalkan dan dapat membawa perubahan nyata.
  • Fokus pada Daerah-Daerah yang Menjadi Prioritas PKS untuk Menang, Seperti di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Sumatera:
    • PKS berfokus pada daerah-daerah yang memiliki potensi kemenangan besar, seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, dan beberapa provinsi di Sumatera. Daerah-daerah ini memiliki basis pemilih yang cukup besar dan potensial bagi PKS untuk meraih kemenangan.
    • Di DKI Jakarta, misalnya, PKS berharap dapat mengusung calon yang memiliki elektabilitas tinggi dan mampu bersaing dengan calon dari partai besar lainnya. Jawa Barat, yang merupakan salah satu provinsi dengan jumlah pemilih terbesar, juga menjadi perhatian utama PKS, mengingat partai ini memiliki basis suara yang kuat di wilayah ini.
    • Sumatera, dengan basis pemilih yang lebih heterogen, juga menjadi fokus PKS, terutama untuk meraih dukungan dari kalangan pemilih Muslim yang menjadi basis tradisional partai.

3. Koalisi Politik dan Dukungan Partai Lain

  • Upaya PKS dalam Membangun Koalisi dengan Partai-Partai Lain untuk Menguatkan Posisi di Pilkada 2024:\
    • PKS sadar bahwa dalam beberapa Pilkada sebelumnya, kekuatan politik mereka terbatas, sehingga mereka berupaya untuk membangun koalisi dengan partai-partai lain yang memiliki basis pemilih yang lebih luas.
    • Koalisi ini diharapkan dapat memperkuat posisi PKS dalam menghadapi partai-partai besar yang lebih dominan. Dengan membentuk koalisi yang solid, PKS berusaha menciptakan iklim politik yang mendukung calon mereka dan memperbesar peluang memenangkan lebih banyak daerah.
    • Selain itu, koalisi dengan partai-partai lain juga bisa memberikan keuntungan dalam hal sumber daya kampanye, jaringan relawan, dan distribusi logistik yang lebih efektif di daerah-daerah strategis.
  • Harapan PKS Agar Koalisi Ini Dapat Memperbesar Peluang Memenangkan Lebih Banyak Daerah:
    • PKS berharap bahwa koalisi yang dibangun tidak hanya bermanfaat bagi partai mereka, tetapi juga bagi daerah-daerah yang diusung. Dengan sinergi yang baik antara partai-partai koalisi, PKS ingin memastikan bahwa calon yang diusung dapat menang dan memberi dampak positif bagi masyarakat.
    • Koalisi yang solid akan memperbesar peluang untuk memenangkan lebih banyak daerah, terutama di daerah yang sangat kompetitif. Hal ini penting bagi PKS untuk dapat meningkatkan peranannya dalam politik daerah dan mengonsolidasikan dukungan untuk persiapan Pilpres 2024.

Akhirnya dapat diambil kesimpulan sementara, bahwa  PKS masih memiliki harapan besar untuk memperbesar jumlah kursi kepala daerah yang dimenangkan di Pilkada 2024 dan memperkuat posisinya dalam politik nasional. Dengan strategi yang fokus pada pemilihan calon kepala daerah yang berintegritas, kemampuan berkoalisi dengan partai-partai lain, serta perbaikan kualitas kampanye, PKS berharap dapat meraih kesuksesan dan memperluas pengaruh politiknya di tingkat daerah. Keberhasilan PKS dalam Pilkada 2024 akan sangat bergantung pada bagaimana mereka mampu mengadaptasi strategi ini dan menghadapi tantangan politik yang ada.

Demikian sebagia daru tulisan ini dan nntuk penulisan lanjutannya masih akan kita bahas mengenai Analisa kemunduran PKS, peran dan tantangan global yang akan dihadapi partai ini selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun