1. Perkembangan Perdagangan Internasional dan Tantangan Pembayaran
Seiring dengan globalisasi dan pesatnya pertumbuhan perdagangan internasional pada abad ke-19 dan ke-20, para pelaku bisnis di seluruh dunia mulai menghadapi tantangan besar dalam hal pembayaran dan keamanan transaksi. Dalam konteks perdagangan antarnegara, eksportir dan importir sering kali menghadapi ketidakpastian terkait dengan risiko non-pembayaran, keterlambatan pembayaran, atau masalah kualitas barang.
Eksportir, yang mengirimkan barang ke luar negeri, biasanya memiliki kekhawatiran utama terkait apakah importir akan membayar tepat waktu atau sesuai kesepakatan. Sebaliknya, importir mungkin merasa khawatir karena harus melakukan pembayaran dalam jumlah besar tanpa menerima barang terlebih dahulu, yang dapat menimbulkan ketidakpastian tentang kualitas barang yang diterima.
Untuk mengatasi masalah ini, Letter of Credit (L/C) mulai digunakan sejak abad pertengahan sebagai instrumen keuangan yang memberikan jaminan pembayaran yang dapat dipertanggungjawabkan melalui bank. L/C memberikan kepastian kepada eksportir bahwa mereka akan dibayar jika dokumen yang diserahkan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C. Sebagai imbalannya, importir merasa lebih aman karena pembayaran dilakukan melalui sistem perbankan yang terstruktur.
2. Perkembangan Jenis L/C: Dari Sight ke Usance
Awalnya, dalam Letter of Credit, ada dua jenis utama yang berkembang untuk memfasilitasi perdagangan internasional:
Sight Letter of Credit (Sight L/C): Pembayaran dilakukan segera setelah bank penerbit menerima dokumen yang sah. Dalam jenis ini, eksportir mendapatkan pembayaran segera setelah menyerahkan dokumen yang diperlukan, yang memberikan keamanan finansial bagi eksportir tetapi terkadang kurang fleksibel bagi importir yang mungkin membutuhkan waktu untuk mengumpulkan dana.
Usance Letter of Credit (Usance L/C): Berbeda dengan Sight L/C, Usance L/C memberikan waktu tenggang tertentu kepada importir untuk melakukan pembayaran setelah dokumen diterima dan diverifikasi oleh bank penerbit. Dalam jenis ini, pembayaran dapat dilakukan dalam beberapa hari, minggu, atau bulan setelah dokumen diterima, memberi waktu lebih bagi importir untuk mengatur dana atau menjual barang yang diterima sebelum melakukan pembayaran.
Namun, meskipun Usance L/C memberikan waktu lebih lama bagi importir, eksportir masih perlu waktu yang lebih cepat untuk menerima pembayaran. Hal ini menciptakan kesenjangan dalam kebutuhan antara eksportir yang menginginkan pembayaran lebih cepat dan importir yang membutuhkan lebih banyak waktu untuk membayar.
Pengertian Usance Payable at Sight (UPAS) L/C
Usance Payable at Sight (UPAS) adalah jenis Letter of Credit (L/C) yang menggabungkan dua fitur dari dua jenis L/C yang berbeda: Sight L/C dan Usance L/C. UPAS L/C memberikan fleksibilitas kepada importir untuk melakukan pembayaran setelah jangka waktu tertentu (sesuai dengan ketentuan yang disepakati) meskipun pembayaran dilakukan berdasarkan dokumen yang diserahkan. Meskipun demikian, pembayaran dilakukan segera setelah dokumen diserahkan dan diverifikasi oleh bank penerbit, yang berarti eksportir tetap mendapatkan kepastian pembayaran lebih cepat daripada pada transaksi menggunakan Usance L/C biasa.
Dalam hal ini, "Payable at Sight" berarti bahwa bank akan melakukan pembayaran segera setelah dokumen yang diperlukan lengkap dan diserahkan kepada bank penerbit. Namun, pembayaran yang dilakukan oleh importir akan dilakukan pada jangka waktu tertentu setelah diserahkannya dokumen oleh eksportir dan setelah semua persyaratan dipenuhi.
Gabungan Fitur dari Sight L/C dan Usance L/C
Sight L/C adalah L/C yang pembayaran dilakukan langsung setelah bank menerima dokumen yang memenuhi syarat, tanpa ada waktu tenggang. Artinya, pembayaran dilakukan pada saat dokumen diserahkan oleh eksportir.
Usance L/C memberikan waktu tertentu bagi importir untuk membayar setelah bank menerima dokumen yang sah. Pembayaran dilakukan pada waktu yang telah disepakati sesuai dengan jangka waktu tertentu (misalnya 30, 60, atau 90 hari setelah dokumen diterima). Biasanya, eksportir akan mendapatkan pembayaran melalui pembiayaan bank pada jangka waktu tersebut.
Usance Payable at Sight (UPAS) menggabungkan kedua konsep ini. Dalam UPAS L/C, bank akan membayar eksportir secara langsung ketika dokumen diterima, tetapi pembayaran oleh importir dilakukan setelah jangka waktu tertentu, biasanya berdasarkan perjanjian kredit yang disetujui sebelumnya. Dengan demikian, eksportir memperoleh kepastian pembayaran dalam waktu yang lebih cepat daripada jika menggunakan Usance L/C, tetapi importir tetap memiliki waktu untuk melunasi pembayaran.
Penjelasan Konsep Utama: Pembayaran Langsung oleh Bank Penerbit kepada Eksportir setelah Dokumen Diserahkan
Pada UPAS L/C, mekanisme pembayaran bekerja seperti berikut:
Eksportir mengirimkan barang dan dokumen-dokumen yang sesuai (misalnya, faktur, surat jalan, bill of lading) kepada bank yang berfungsi sebagai bank negosiasi.
Bank negosiasi memverifikasi dokumen dan memastikan semuanya lengkap dan sesuai dengan ketentuan L/C yang telah disepakati.
Dokumen yang lengkap dan benar diserahkan ke bank penerbit (issuing bank) oleh bank negosiasi.
Setelah bank penerbit (issuing bank) menerima dokumen yang lengkap dan sah, pembayaran langsung dilakukan kepada eksportir, biasanya melalui pembiayaan atau fasilitasi dari bank yang bekerja sama.
Importir, meskipun pembayaran sudah dilakukan kepada eksportir, masih diberikan waktu tertentu (misalnya 30, 60, atau 90 hari) untuk menyelesaikan pembayaran kepada bank penerbit sesuai dengan perjanjian kredit yang disepakati sebelumnya.
Dengan demikian, pembayaran dilakukan lebih cepat kepada eksportir (dibandingkan dengan Usance L/C biasa) karena dokumen telah dipenuhi, namun importir tetap mendapatkan waktu untuk melunasi kewajiban mereka.
Pihak yang Terlibat dalam Usance Payable at Sight (UPAS) L/C
a. Bank Penerbit (Issuing Bank)
Bank penerbit adalah bank yang mengeluarkan dan menjamin pembayaran kepada eksportir. Bank ini berperan sebagai pemberi fasilitas pembayaran untuk transaksi yang dilakukan oleh importir.
Setelah dokumen diserahkan dan diverifikasi, bank penerbit melakukan pembayaran kepada eksportir meskipun pembayaran penuh dari importir belum dilakukan.
Dalam UPAS L/C, bank penerbit bertindak sebagai pihak yang memberikan pembiayaan kepada eksportir dan memberi waktu kepada importir untuk melunasi kewajiban mereka dalam periode tertentu.
b. Bank Negosiasi (Negotiating Bank)
Bank negosiasi adalah bank yang bertindak sebagai perantara antara eksportir dan bank penerbit.
Bank ini menerima dokumen dari eksportir, memverifikasi kelengkapannya, dan mengirimkan dokumen tersebut kepada bank penerbit untuk verifikasi lebih lanjut.
Tanggung jawab utama bank negosiasi adalah memastikan bahwa dokumen yang diserahkan memenuhi syarat dan ketentuan dalam L/C sehingga pembayaran dapat dilakukan.
c. Eksportir
Eksportir adalah pihak yang mengirimkan barang kepada importir dan menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk memperoleh pembayaran melalui L/C.
Setelah dokumen diserahkan dan diverifikasi, eksportir mendapatkan pembayaran dari bank penerbit. Pembayaran ini biasanya dilakukan lebih cepat daripada dalam Usance L/C biasa, meskipun importir tetap memiliki waktu tertentu untuk menyelesaikan pembayaran.
d. Importir
Importir adalah pihak yang menerima barang dan bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran kepada eksportir melalui bank penerbit.
Dalam UPAS L/C, meskipun eksportir menerima pembayaran lebih cepat, importir diberikan waktu tertentu untuk melunasi pembayaran tersebut sesuai dengan jangka waktu yang telah disepakati dalam perjanjian kredit dengan bank penerbit.
Kesimpulan
Usance Payable at Sight (UPAS) L/C adalah instrumen yang menggabungkan aspek pembayaran langsung (seperti dalam Sight L/C) dan penundaan pembayaran (seperti dalam Usance L/C). Ini memberikan keuntungan bagi eksportir yang ingin mendapatkan pembayaran lebih cepat, sementara importir tetap mendapatkan waktu untuk melunasi kewajiban mereka. Dengan melibatkan beberapa pihak, seperti bank penerbit, bank negosiasi, eksportir, dan importir, UPAS L/C memastikan bahwa transaksi internasional tetap aman dan terjamin bagi semua pihak yang terlibat.
Keunggulan dan Kekurangan Usance Payable at Sight (UPAS) L/C
1. Keunggulan Usance Payable at Sight L/C
a. Keuntungan bagi Eksportir (Pembayaran Lebih Cepat)
Salah satu keunggulan utama dari UPAS L/C bagi eksportir adalah pembayaran yang lebih cepat dibandingkan dengan jenis L/C lainnya, seperti Usance L/C biasa. Pada Usance L/C, eksportir harus menunggu hingga jangka waktu yang disepakati (misalnya 30, 60, atau 90 hari) setelah dokumen diterima dan diverifikasi. Namun, dalam UPAS L/C, pembayaran dilakukan segera setelah dokumen diterima dan diverifikasi oleh bank penerbit, yang memberikan kepastian pembayaran yang lebih cepat kepada eksportir. Hal ini sangat membantu dalam meningkatkan likuiditas dan arus kas bagi eksportir, karena mereka tidak perlu menunggu lama untuk menerima pembayaran dari importir.
b. Keuntungan bagi Importir (Pembayaran Dilakukan Sesuai Jangka Waktu yang Diberikan)
Bagi importir, UPAS L/C menawarkan fleksibilitas dalam pembayaran. Meskipun eksportir mendapatkan pembayaran lebih cepat, importir tetap diberikan waktu tertentu untuk melakukan pembayaran, sesuai dengan jangka waktu yang disepakati dalam perjanjian kredit dengan bank penerbit. Misalnya, meskipun eksportir menerima pembayaran segera setelah dokumen diverifikasi, importir mungkin memiliki waktu 30, 60, atau bahkan 90 hari untuk melunasi pembayaran kepada bank penerbit. Hal ini memungkinkan importir untuk mengelola arus kas dan modal kerja mereka dengan lebih baik, serta memberi ruang untuk memproses barang yang diterima sebelum melakukan pembayaran penuh.
c. Fleksibilitas dalam Pembiayaan Transaksi
UPAS L/C memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal pembiayaan transaksi internasional. Bagi eksportir, walaupun pembayaran dilakukan cepat oleh bank penerbit, mereka tetap bisa memanfaatkan pembiayaan yang disediakan oleh bank, sehingga tidak perlu khawatir tentang pendanaan jangka pendek. Di sisi lain, importir juga dapat memperoleh waktu lebih lama untuk menyelesaikan pembayaran, yang memberi mereka kesempatan untuk memperoleh pembiayaan dengan suku bunga yang lebih baik. Hal ini memberikan keuntungan dalam hal manajemen keuangan dan perencanaan kas baik bagi eksportir maupun importir.
2. Kekurangan Usance Payable at Sight L/C
a. Biaya Tambahan (Interest Rate, Biaya Administrasi Bank)
Meskipun UPAS L/C menawarkan banyak keuntungan, terdapat beberapa biaya tambahan yang perlu dipertimbangkan oleh eksportir dan importir. Bank penerbit sering mengenakan biaya administrasi untuk memproses transaksi ini, baik dari sisi eksportir maupun importir. Selain itu, eksportir mungkin harus membayar bunga (interest rate) atas pembiayaan yang diberikan oleh bank jika mereka memerlukan dana lebih cepat dari yang mereka terima dalam transaksi ini. Biaya ini dapat meningkat jika eksportir memilih untuk menggunakan pembiayaan jangka pendek untuk menerima pembayaran lebih cepat. Importir juga mungkin menghadapi biaya tambahan yang terkait dengan jangka waktu pembayaran, yang dapat mencakup biaya bunga yang lebih tinggi jika mereka membayar dalam waktu yang lebih lama atau memiliki perjanjian pembayaran yang kurang menguntungkan.
b. Risiko bagi Bank Penerbit Terkait Pembiayaan
Meskipun bank penerbit memberikan kemudahan bagi eksportir dengan pembayaran yang cepat, mereka juga menghadapi beberapa risiko, terutama terkait dengan pembiayaan importir. Dalam skema UPAS L/C, bank penerbit sering kali perlu memberikan pembiayaan kepada importir untuk memastikan pembayaran dilakukan tepat waktu. Jika importir tidak mampu membayar sesuai dengan jangka waktu yang disepakati, bank penerbit menghadapi risiko kerugian finansial. Bank juga bertanggung jawab atas verifikasi dokumen yang diajukan oleh eksportir. Risiko yang ditanggung oleh bank penerbit ini dapat mencakup penundaan pembayaran atau masalah terkait kredibilitas importir yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk menyelesaikan pembayaran.
Kesimpulan
Keunggulan Usance Payable at Sight (UPAS) L/C terletak pada pembayaran lebih cepat bagi eksportir, fleksibilitas pembayaran bagi importir, dan kemudahan pembiayaan untuk kedua belah pihak. Namun, perlu dipahami bahwa terdapat beberapa biaya tambahan terkait dengan suku bunga dan administrasi bank, serta risiko yang ditanggung oleh bank penerbit dalam menyediakan pembiayaan kepada importir. Meskipun demikian, UPAS L/C tetap menjadi pilihan yang menarik untuk transaksi internasional karena memberikan kepastian pembayaran dan fleksibilitas pembayaran bagi keduanya.
Demikian untuk penjelasan selanjutnya mengenai Usance Payable Sight akan dijelaskan pada tulisan selanjutnya.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H