Sebelum kita mengetahui cara membuat lilin aromaterapi, yuk simak dulu apa yang dimaksud dari lilin aromaterapi tersebut.
Aromaterapi adalah cara penyembuhan dengan konsentrasi minyak esensial yang sangat aromatik, yang diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan. Menghirup aromaterapi sendiri dianggap sebagai cara penyembuhan yang langsung dan cepat, karena dapat memengaruhi suasana hati atau kesehatan seseorang. Hal ini terjadi karena molekul-molekul dari minyak esensial yang mudah menguap bereaksi langsung pada organ penciuman dan langsung dipersepsikan oleh otak. (Mangoensparasodjo dan Hidayati 2005 dalam Juliana, 2013).
Wewangian dapat mempengaruhi kondisi fisik, daya ingat, dan emosi seseorang. Organ penciuman merupakan sarana komunikasi alamiah pada manusia. Beberapa kajian yang menunjukkan bahwa penciuman dapat mempengaruhi kesehatan dalam jangka panjang dan daya ingat serta emosi dalam jangka pendek (Primadiati, 2002).
Berbagai macam aromaterapi menurut Yuniarita, 2012 adalah sebagai berikut; Lavender, Cendana, Kayu Putih, Peppermint, Melati, Lemon, Kenanga, Teh hijau, Camomile, Mawar, dan Citronella. Namun, yang digunakan di sini adalah aromaterapi lavender dan peppermint. Karena aromaterapi lavender dapat mengurangi rasa tertekan, stress, emosi yang tidak seimbang, rasa frustrasi, dan kepanikan. Sedangkan aromaterapi peppermint dapat meningkatkan konsentrasi, mengurangi rasa lelah dan juga dapat memberikan pikiran positif.
Lilin aromaterapi adalah salah satu bentuk dari aromaterapi yang merupakan alternatif aplikasi aromaterapi secara inhalasi (penghirupan), yaitu penghirupan uap aroma yang dihasilkan dari proses pembakaran lilin yang mengandung minyak atsiri. Lilin aromaterapi akan menghasilkan aroma yang memberikan efek terapi bila dibakar karena terkandung essential oil didalamnya. (Primadiati, 2002).
Apa itu minyak atsiri atau essential oil? Minyak atsiri merupakan zat yang memberikan aroma pada tumbuhan. Minyak atsiri memiliki komponen volatile pada tumbuhan dengan karakteristik tertentu. Minyak atsiri banyak digunakan dalam parfum, kosmetik dan sebagai bahan pewangi sabun (Guenther, 1990). Minyak atsiri dapat bersumber dari setiap bagian tanaman yaitu daun, bunga, buah biji, batang atau kulit dan akar (Ketaren, 1985).
Nah, sudah tau kan apa itu Lilin Aromaterapi?
Saatnya membuat lilin aromaterapi sendiri, sebelum nya mari kita siapkan alat dan bahan yang diperlukan, diantaranya adalah
- Gelas untuk tempat lilin
- Soywax (Bisa menggunakan Beeswax/ Parafin)
- Pewarna Lilin (Untuk tampilan lilin lebih menarik)
- Sumpit (Untuk penyangga sumbu lilin)
- Sumbu lilin
- Timbangan (Untuk menimbang Soywax/bahan lilin)
- Panci (Untuk mendidihkan air)
- Tempat Alumunium (Untuk proses melelehkan Soywax)
- Essential Oil (Lavender dan Peppermint)
Kalau sudah disiapkan alat dan bahan, yuk langsung buat saja lilin aromaterapi nya.
1. Didihkan air di dalam panci
2. Timbang soywax agar sesuai dengan yang diinginkan
3. Tuang soywax yang sudah ditimbang ke dalam tempat alumunium
4. Setelah dirasa air sudah cukup panas atau dalam kondisi mendidih maka masukkan secara perlahan tempat alumunium kedalamnya.
5. Diamkan soywax sampai mencair, dengan kondisi api kecil.
6. Tempat alumunium berisi lilin diangkat lalu diaduk secara perlahan agar suhu nya turun
7. Masukkan pewarna lalu diaduk secara perlahan
8. Siapkan gelas untuk lilin yang sudah terdapat sumbu lilin di tengah gelas
9. Tuangkan soywax yang sudah mencair dan diberi warna ke dalam tempat lilin
10. Tuangkan 0,5 ml essential oil atau tergantung pada ukuran tempat lilin yang digunakan
11. Diamkan hingga lilin menjadi dingin dan setelah itu lilin aromaterapi sudah dapat untuk digunakan.
Mudah bukan? Yuk kita coba untuk membuat Lilin Aromaterapi sendiri!
Referensi :
(1) Juliana. (2013). Pengaruh Aromaterapi Dengan Tekhnik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap Nyeri Pasca Operasi Seksio Sesarea Diruang Mawar Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda 2013. Skripsi yang tidak dipublikasikan, Samarinda, STIKES Muhammadiyah Samarinda
(2) Primadiarti.R.(2002). Aromaterapi.Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
 (3) Yanuarita. (2012). Memaksimalkan Otak Melalui Senam Otak. Yogyakarta: Teranova Books.
(4) Guenther, E. 1990. The Essential Oils, Diterjemahkan oleh Ketaren S. Minyak Atsiri. Jilid IV B. Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia Press.
(5) Ketaren, S. 1985. Pengantar Teknologi Minyak Atsiri. Jakarta : Balai Pustaka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H