Pernahkah bapak atautukang parkir yang mangkal di setiap tempat yang kita kunjungi? Lantas apa upaya yang seharusnya diambil oleh pemerintah daerah agar masyarakat tetap merasa aman dan nyaman memarkir kendaraan tanpa harus terbebani dengan biaya parkir yang relatif mahal?
ibu merasa risih dengan banyaknyaMaraknya juru parkir di sekitar kita
Tukang parkir atau juru parkir adalah orang yang bertugas untuk mengatur dan membantu pengendara dalam mencari tempat parkir yang tepat dan memastikan kendaraan diparkir di lokasi yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Memang kita memerlukan jasa tukang parkir untuk memastikan kendaraan kita aman ketika kita tinggalkan untuk sebuah urusan atau kepentingan, seperti berbelanja, berobat atau sekedar piknik atau rekreasi. Namun, terkadang, saya pribadi merasa tidak ikhlas ketika dalam satu hari harus mengeluarkan uang puluhan ribu hanya untuk membayar parkir.
Satu contoh, dalam satu kesempatan kita akan ke kota untuk berbelanja. Tujuan pertama adalah kita datang ke Bank atau ATM untuk menarik uang. Kita harus membayar parkir untuk tujuan ini, padahal masuk ke ATM hanya memerlukan waktu sekitar lima menit saja. Selanjutnya, kita akan ke kantor pos untuk mengirim paket atau surat. Nah tujuan kedua inipun kita harus membayar parkir. Tujuan selanjutnya adalah kita membeli bakso. Disinipun kita akan membayar parkir. Keempat, kita akan mampir ke sebuah outlet hanya sekedar membeli es teh dan kita harus membayar parkir pula. Dari sini sudah bisa dihitung, dalam satu waktu kita sudah mengeluarkan minimal Rp. 8000,00 untuk parkir. Padahal, sangat dimungkinkan, dalam satu hari kita bisa berkunjung ke beberapa tempat tujuan, entah itu toko, pasar atau tujuan lain. Kalau tarif per parkir kendaraan adalah dua ribu (tak jarang tukang parkir mematok tarif lebih dari dua ribu), berapa puluh ribu dalam sehari yang harus kita keluarkan untuk jasa parkir saja.
Pernah, saya datang ke sebuah toko "A" untuk membeli satu keperluan, dan ternyata barang yang saya cari tidak ada, tapi saya tetap harus membayar parkir, atau seringkali juga, harga barang yang dibeli tidak sebanding dengan biaya parkir yang dikeluarkan. Wah, rasanya, kesal sekali ketika dimintai uang parkir.
Sebenarnya, membayar parkir itu tidak masalah, karena itu demi keamanan dan kenyamanan kita, tetapi kalau yang terjadi seperti kejadian tersebut, saya seringkali merasa tidak ikhlas. Apalagi, ketika kita membayar pajak kendaraan, kita sudah dibebani dengan membayar biaya parkir. Jadi, seharusnya kita mendapat fasilitas parkir gratis dimanapun kita memarkir kendaraan kita diwilayah tempat kita membayar pajak. Toh, pernah ada satu kejadian, ketika ada orang yang kehilangan kendaraan atau helm atau apa saja yang diletakkan di kendaraan saat dia memarkir kendaraan, tukang parkir ternyata tidak bertanggung jawab dengan kehilangan tersebut. Jadi, untuk apa ada tukang parkir kalau tidak ada jaminan keamanan terhadap barang kita?
Tak jarang, saya menemui tukang parkir yang nakal dan kurang bertanggungjawab. Satu contoh, ketika ada kendaraan datang, mereka tidak mencarikan tempat yang kosong bahkan mendekatpun tidak. Tetapi, ketika orang yang parkir hendak pergi dan mengambil kendaraannya kembali, si tukang parkir tiba-tiba datang untuk "meminta" jasa parkir. Dan setelah mendapat uang, diapun pergi lagi. Kalau dipikir-pikir, apa yang telah dilakukannya? Tidak ada kan? Tetapi, tidak semua tukang parkir seperti itu dan itu hanyalah segelintir oknum saja.
Untuk menyikapi fenomena tukang parkir yang marak di mana-mana, kiranya perlu ada kontrol dari pemerintah setempat atau penanggung jawab dari kantor atau tempat dimana juru parkir biasa mangkal. Beberpa solusi yang bisa dipertimbangkan antara lain:
1. Sediakan parkir gratis ditempat fasilitas umum milik pemerintah seperti Rumah Sakit, Bank Pemerintah, pasar, perkantoran, kantor pos, kantor polisi dan lain-lain.
2. Pemilik toko hendaknya bertanggung jawab terhadap keamanan dan kenyamanan pengunjung dengan menyediakan tukang parkir yang dibayar oleh pemilik toko. Karena apabila tidak segera disikapi, pengunjung akan merasa malas untuk datang ke tempat tersebut, dan itu menjadikan rasa ketidakpuasan pengunjung.