Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Konsep Frugal Living dalam Merencanakan Pengeluaran Sehari-hari

8 Februari 2024   20:48 Diperbarui: 16 Februari 2024   11:39 833
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: shutterstock via kompas.com

Tidak sedikit para generasi milenial saat ini memiliki kecenderungan dan anggapan bahwa materi adalah sesuatu yang mendatangkan kepuasan. Gaya hidup seperti ini menimbulkan adanya gejala konsumtifisme. Kebalikan dari gaya hidup konsumtif adalah frugal living

Konsumtif Vs Frugal Living

Gaya hidup konsumtif adalah kegiatan membeli atau menggunakan barang tanpa mempertimbangkan manfaat secara rasional atau bukan atas dasar kebutuhan.

Memang, gaya hidup konsumtif bisa memberikan kepuasan baik secara fisik mapun psikologis. Biasanya, orang yang terjebak dalam pola hidup konsumtif akan memiliki kecanduan dalam berbelanja atau compulsive buying disorder dimana mereka tidak merasa dan menyadari kalau sedang terjebak dalam metamorfosa antara keinginan dan kebutuhan. Dan tanpa disadari, pola hidup konsumtif akan memberi dampak yang kurang baik terhadap kesehatan finansial kita.

Sedangkan gaya hidup frugal living adalah sebuah perubahan budaya serta gaya hidup yang menekankan kesadaran tentang pengelolaan keuangan dan finansial secara bijaksana.

Frugal living sering disamaartikan dengan pelit, padahal secara esensi keduanya memiliki makna dan penekanan yang berbeda.

Frugal living lebih menitikberatkan pada pengelolaan keuangan secara bijak. Dan orang yang memiliki gaya hidup frugal living mencari cara utuk menghemat uang tanpa mengorbankan kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.

Sementara itu, orang yang pelit memiliki kecenderungan untuk menolak serta enggan mengeluarkan uang sama sekali meskipun untuk memenuhi kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok.

Terlebih, saat ini harga kebutuhan pokok sehari-hari menunjukkan peningkatan yang tajam.  Harga beras yang merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia hampir tembus ke angka Rp 20.000. Terlebih lagi harga gula, minyak, telur, ikan dan kebutuhan lain juga sangat tinggi. Artinya, setiap hari masyarakat harus menyediakan dana sekitar Rp 50.000,- untuk kebutuhan pangan saja, belum termasuk kebutuhan lain seperti sandang dan papan.

Lantas bagaimana dengan tingginya biaya pendidikan anak? Pemenuhan kebutuhan tersier keluarga dan lain-lain? Berapa uang yang harus tersedia agar semua kebutuhan keluarga bisa tercukupi?

Akhirnya, frugal living menjadi salah satu solusi agar kebutuhan hidup bisa terpenuhi dengan baik. Berikut tips Frugal living yang bisa kita lakukan, antara lain:

Mengelola keuangan dengan baik dan bijak

Salah satu cara mengelola keuangan adalah dengan cara menganggarkan semua pengeluaran wajib atau pengeluaran prioritas selama satu bulan (apabila anda adalah pekerja yang mendapatkan gaji bulanan). Pengeluaran wajib meliputi sembako, pendidikan anak, biaya listrik, air, telepon, sumbangan wajib serta bensin. Jangan sampai, pengeluaran wajib ini diabaikan budgetnya, karena apabila tidak direncanakan, kita pasti akan kebingungan sendiri.

Meal preparation atau perencanaan makanan

Perencanaan makanan akan menghindarkan diri dari membeli bahan makanan yang tidak akan dimasak atau dimakan. Terlebih, apabila anda tinggal dipedesaan, manfaatkan lahan rumah atau ladang untuk menanam sayuran serta bumbu dapur, dengan begitu pengeluaran untuk makan akan bisa diminimalisir. Meal preparation juga berlaku untuk membatasi pengeluaran akan keinginan kuliner di caf atau restoran yang mahal.

Manfaatkan kesempatan jika ada diskon toko

Meskipun terlihat sepele, berburu diskon ternyata bisa memangkas pengeluaran.

Kurangi pengeluaran untuk berburu baju baru, tas baru, sepatu baru bahkan gonta ganti kendaraan serta gadget keluaran terbaru.

Memang sih, tampil fashionable menjadi kebutuhan saat ini, akan tetapi, apabila keuangan sedang tidak stabil, alangkah bijaksananya apabila pengeluaran untuk hal-hal tersebut lebih diminimalisir.

Kurangi melihat-lihat promosi belanja online

Seringkali karena terlalu sering melihat-lihat promosi pada platform jualan online sering kita tidak sadari justru membuat kita khilaf untuk berbelanja, padahal barang tersebut tidak begitu perlu dibeli. Atau bahkan tidak perlu dibeli sama sekali. Istilahnya, kita hanya lapar mata.

Rencanakan untuk menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi meskipun tidak dalam jumlah besar

Sisihkan sebagian dana untuk kebutuhan darurat, seperti apabila ada keluarga yang sakit, ada tetangga atau saudara yang memiliki hajat, ada kerusakan kendaraan atau perlu untuk renovasi tempat tinggal dan lain-lain.

***

Dengan menerapkan pola hidup frugal living, kita akan memetik manfaat yang besar, antara lain hidup akan lebih tertata dan terarah dan bisa lebih terencana dalam setiap pengeluaran. 

Selain itu keseimbangan keuangan akan bisa terjaga dengan baik, artinya ada keseimbangan antar pemasukan dan pengeluaran sehingga besar pasak dari pada tiang tidak akan terjadi.

Blitar, 8 Februari 2024

Sumber: blogkoinworks.sgp1.digitaloceanspaces.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun