Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perlunya Career Switch untuk Menemukan Jati Diri

11 Juli 2023   20:26 Diperbarui: 11 Juli 2023   20:37 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dokpri

Pernah dengar istilah career switch? Carrer switch adalah beralih profesi atau munculnya dorongan dalam diri seseorang untuk berganti profesi atau menggeluti bidang lain dari yang selama ini digeluti.

Career switch atau peralihan karir merujuk pada tindakan seseorang untuk beralih dari satu bidang atau jalur pekerjaan ke bidang atau jalur pekerjaan yang berbeda. Ini terjadi ketika seseorang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan saat ini atau bidang pekerjaan yang sudah dikuasainya dan mengambil langkah untuk memulai karir baru di bidang yang berbeda.

Alasan mengapa seseorang lebih memilih "career switch" ada bermacam-macam. Dari pengalaman beberapa orang teman yang sempat saya ajak sharing dan juga pengalaman pribadi, alasan seseorang melakukan career switch adalah pertama, kurang puas dengan pekerjaan yang digeluti saat ini. 

Kurang puas disini bisa dimaknai dalam berbagai hal, antara lain dari segi pendapatan (income) yang diperoleh. Jadi alasan beralih profesi melulu karena soal ekonomi. 

Ada juga yang merasa kurang puas karena kurang bisa mengembangkan kompetensi diri yang dimiliki. Dari segi ini seseorang merasa bahwa kemampuan yang dimiliki "mandek" dan tidak bisa berkembang. Career switch yang diambil memiliki tujuan untuk mengupgrade kemampuan yang dimilikinya sehingga tujuan kedepan bisa memiliki karier yang lebih bagus.

Kedua, mencari suasana yang lain serta masih mencari jati diri. Alasan ini biasanya dipakai oleh anak muda yang masih suka berpetualang. Mencoba hal-hal yang baru untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan bakat, minat dan keinginannya. 

Memang, situasi kerja apalagi kerja dalam ruangan bisa menimbulkan rasa bosan karena kita harus melakukan pekerjaan yang sama setiap harinya, bersama orang yang sama bahkan selalu berada ditempat yang sama. 

Nah, kejenuhan ini yang menyebabkan seseorang lebih memilih beralih profesi. Apalagi, apabila kita sudah merasa tidak nyaman dengan lingkungan kita, maka career switch harus dijadikan satu-satunya solusi untuk menjaga "kewarasan" mental. Karena, kalaupun dipaksakan untuk tetap berada di tempat dan situasi tersebut akan menimbulkan rasa tidak nyaman serta perasaan tertekan.

Ketiga, keadaan yang memaksa untuk beralih profesi. Hal ini biasanya terjadi karena terjadi sesuatu dengan tempat kerja sebelumnya, seperti perusahaan mengalami pailit atau bangkrut, terjadi pengurangan karyawan dan lain-lain. Sehingga, mau tidak mau seseorang harus mencari pekerjaan yang lain, dan bisa jadi pekerjaan tersebut berbeda dengan pekerjaan sebelumnya.

Berbicara tentang career switch, saya juga pernah memiliki pengalaman terkait dengan career switch beberapa tahun (tepatnya beberapa puluh tahun) yang lalu. Saat itu saya masih fresh graduate. Jurusan yang saya ambil saat di perguruan tinggi adalah bidang pendidikan, sehingga mau tidak mau karier saya dibidang pendidikan.

Entahlah, (mungkin karena masih muda ya), saya tidak ingin berkarier dibidang pendidikan. Saya ingin berkarier dibidang yang lain. Nah, saat itu ada kesempatan untuk meniti karier dibidang keuangan atau tepatnya Perbankan Islam. 

Akhirnya, mendaftarlah saya di sebuah lembaga keuangan dan alhamdulillah diterima. Karena saya merasa awam dibidang tersebut dan saya merasa ingin "bisa" mulailah saya bekerja sambil mengupgrade diri. 

Meskipun ketika saya masuk lembaga tersebut, saya sudah melewati masa training dan mengikuti pelatihan, saya ingin memiliki kemampuan yang lebih baik, maka saya mulai mengambil beberapa kursus serta pelatihan  yang berkaitan dengan karier baru yang saya ambil. 

Saat itu saya mengambil kursus akuntansi dan managemen. Ditahun pertama, saya merasa mendapat tantangan baru yang berbeda dengan bidang yang saya geluti sebelumnya. Masuk tahun kedua, ada titik kejenuhan dalam diri saya. Saya resign dari tempat tersebut dan saya ingin beralih ke bidang yang lain.

Bidang yang saya ambil selanjutnya adalah kemampuan berbahasa asing. Wah, ini sepertinya cocok dengan bakat dan minat saya. Setelah mengambil beberapa program mulai level basic, intermediate dan advance, akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk berkarier di Pulau Bali. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. 

Helping Hands dan Niti Mandala Center adalah perusahaan yang pernah memberi saya kesempatan untuk meniti karier dibidang kebahasaan dan tour. Ternyata saya hanya bertahan selama empat tahun.

Dan yang terakhir, ternyata saya memang harus kembali kebidang saya yang pertama yaitu menjadi pendidik di sebuah lembaga pendidikan. Dan saya yakin memang ini adalah karier yang saya pilih dan harus saya tekuni. Saya yakin, dimanapun kita berada,  kita bisa mengupgrade diri sehingga kemampuan akan terus berkembang selama kita mau belajar dan berusaha..

Blitar, 11 Juli 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun