Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Implementasi Perilaku Rela Berkurban Nabi Ibrahim a.s dalam Kehidupan Sehari-hari

29 Juni 2023   20:58 Diperbarui: 29 Juni 2023   21:04 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: dokpri

Mengapa harus berkurban?

Siapa yang menyuruh berkurban?

Apa saja yang bisa dikurbankan?

Untuk menjawab beberapa pertanyaan tersebut, marilah kita kaji Q.S Al Kautsar ayat 2 berikut!

 sumber gambar: dokpri
 sumber gambar: dokpri

Artinya: Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah.

Ayat tersebut secara tersurat dan tersirat menjelaskan tentang perintah untuk melaksanakan shalat dan kurban. Siapa yang diperintahkan oleh Allah Swt untuk melaksanakan shalat dan berkurban? Dalam ayat sebelumnya, yaitu Q.S Al Kautsar ayat pertama dijelaskan yang artinya "Sesungguhnya Kami telah memberimu nikmat yang banyak".

Nah, ayat tersebut memberikan pengertian kepada kita bahwa Allah Swt telah memberikan banyak kenikmatan kepada umat manusia. Nikmat yang diberikan Allah Swt tersebut bermacam-macam, yang kita terkadang tidak menyadari kalau itu adalah "nikmat".

Pertama adalah nikmat sehat. Kesehatan ternyata sangat tidak ternilai harganya. Pernahkah kita berfikir, betapa mahalnya sebuah nilai "sehat". Memiliki anggota tubuh yang sempurna dan bisa bekerja dengan baik adalah nikmat yang diberikan Allah Swt yang tiada taranya. Memiliki mata yang bisa digunakan untuk melihat apa saja yang ada dibumi ini. Bayangkan, apabila mata kita tidak bisa digunakan untuk melihat. Jangankan tidak bisa melihat, apabila mata kita terkena debu sedikit saja, kita sudah sangat merasa terganggu. Itu masih satu anggota tubuh saja. Padahal selain mata, kita memiliki anggota tubuh yang lain yang tidak kalah pentingnya dengan mata, seperti tangan, kaki, hidung, telinga, mulut, gigi dan masih banyak lagi yang lainnya.

Kedua adalah nikmat memiliki putra putri yang sehat dan sempurna. Kita tahu banyak sekali orang yang mendambakan memiliki anak dengan berbagai usaha. Namun tidak sedikit pula yang rela menelantarkan anak-anak mereka karena menganggap anak adalah sebagai sebagai beban hidup bahkan kehadirannya tidak dikehendaki. Naudzubillah.

Ketiga adalah nikmat harta benda dan kemewahan dunia. Siapa sih yang tidak menginginkan memiliki harta yang banyak, karier yang bagus, gaji besar, sawah ladang yang luas, rumah mewah, kendaraan bagus, bisa jalan-jalan kemana saja, bisa membeli apapun yang kita inginkan dan sebagainya.

Nah, karena Allah Swt telah memberikan banyak nikmat kepada manusia, maka seyogyanya manusia mensyukuri nikmat tersebut dengan berkurban.

Kisah Nabi Ibrahim a.s yang telah dengan rela hendak menyembelih putranya yaitu Nabi ismail a.s setelah mendapat perintah Allah Swt. Ismail a.s dengan rela dan ikhlas hati menyerahkan dirinya untuk disembelih ayahanda sebagai bukti ketaatan beliau atas perintah Allah swt. Disini, membuktikan bahwa melaksanakan perintah Allah Swt berada diatas segala-galanya meskipun harus nyawa yang menjadi taruhannya.

Kecintaan Nabi Ibrahim kepada sang putra yaitu nabi Ismail a.s masih kalah dibanding ketaatannya kepada Allah Swt meskipun kehadiran Ismail a.s sangat dinantikan dalam waktu yang sangat lama dan dalam usia yang sudah sangat senja.

Bagaimana kita meneladani kisah nabi Ibrahim a.s dan nabi Ismail a.s tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

Dalam konteks yang lebih luas, sebagai hamba Allah Swt yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, kita harus rela mengurbankan apapun yang kita miliki apabila hal tersebut merupakan perintah Allah Swt. Berkurban tidak harus menggunakan harta benda, tapi bisa dalam bentuk yang lain, seperti waktu, tenaga, pikiran, ide, demi tegaknya agama Allah Swt.

Apabila berkurban harus dalam bentuk harta, bagaimana dengan orang yang tidak memiliki harta benda?

Memang, rela berkurban bukanlah hal yang mudah untuk diterapkan, tetapi harus dibiasakan mulai dari hal yang paling kecil dan simpel, selanjutnya sedikit demi sedikit akan menjadi sebuah karakter yang melekat pada diri, sehingga akan terbiasa untuk rela berkurban demi menjalankan perintah Allah swt.

Blitar, 29 Juni 2023

Happy Ied Adha 1444 H.

sumber gambar:beritasatu.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun