Privilese diserap dari Bahasa Inggris yaitu kata Privilege yang artinya adalah hak Istimewa.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kataHak istimewa atau privilese tersebut didapatkan seseorang karena (mungkin) berasal dari keluarga terpandang, kaya raya, berpengaruh dalam masyarakat, memiliki jabatan yang tinggi dan sebagainya.
Seperti yang ditulis Gramedia.com menurut Cambridge Dictionary, ada tiga macam privilese, yaitu:
Pertama, privilese memiliki arti kelebihan yang hanya dimiliki oleh satu orang atau sekelompok orang, hal ini biasanya karena kedudukan atau jumlah kekayaan yang dimiliki.
Kedua, privilese memiliki arti kesempatan dalam melakukan sesuatu yang istimewa atau menyenangkan.
Ketiga, prilivilese memiliki arti keuntungan yang dimiliki oleh sejumlah orang kaya atau berasal dari kelas sosial yang tinggi, ras atau jenis kelamin tertentu dalam masyarakat yang tidak dimiliki oleh orang yang  tidak termasuk dalam kelompok tersebut.
Sebagai orang tua, terkait dengan privilese yang berhubungan dengan kedudukan atau kekayaan orang tua, tidak sepatutnya kita berikan karena dalam kehidupan selanjutnya, mereka tidak selalu ada dalam rengkuhan kita. Suatu saat, putra putri kita harus kita lepas, kita biarkan mereka berkembang sesuai dengan bakat serta kemampuan mereka sendiri. Kita harus membiasakan putra putri kita memiliki jiwa yang mandiri tanpa ada campur tangan dari kedua orang tua.
Bagaimana caranya agar anak tidak merasa memiliki privilese meskipun berasal dari keluarga yang terpandang pun memiliki jabatan? Kita harus memberi contoh bagaimana bersikap rendah hati kepada orang lain serta membiasakan diri selalu bersikap andap asor (rendah hati) kepada siapa saja. Dengan kebiasaan yang baik, maka lama kelamaan karakter anak bisa terbentuk.
Apabila si anak merasa memiliki privilese yang didapat karena pengaruh orang tuanya, bukan tidak mungkin si anak akan merasa tinggi hati dan akan berbuat semena-mena kepada orang lain. Disisi lain, ada anak yang karena memiliki privilese, mereka malah merasa terbebani dengan privilesenya, karena, meskipun mereka telah berusaha maksimal, orang tetap tidak mau memandang kemampuan yang dimiliki. Ah, itu karena dia anak pejabat. Begitu pandangan orang.
Selain itu, privilese dari orang tua terutama apabila orang tuanya adalah seorang pejabat, akan muncul korupsi, kolusi serta nepotisme.
Banyak kita melihat di sekitar kita, mobil dengan plat nomor kendaraan berwarna merah dikendarai oleh seorang siswa untuk dibawa pergi jalan-jalan. Artinya, si anak tersebut memiliki keistimewaan dengan menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi. Hal itu tentu sangat tidak dibenarkan.
Sementara itu, privilese dalam arti luas bisa anak-anak dapatkan dengan beberapa prestasi yang dimiliki. Dalam suatu sekolah, anak yang memiliki kecerdasan lebih diatas teman-temannya yang lain tentu akan memiliki privilese atau keistimewaan tersendiri untuk memperoleh beasiswa prestasi dari pada siswa lain yang tidak memiliki prestasi. Selain itu, anak berprestasi juga memiliki kesempatan yang tinggi untuk memilih sekolah dijenjang selanjutnya yang dikehendaki.
Sebagai orang tua, kita tentu harus mengedukasi putra putri kita untuk tidak membanggakan kedudukan orang tua, karena pada hakekatnya, mereka memiliki dunia sendiri dan biarkan mereka berkembang sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Blitar, 16 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H