Artinya:
103. Â Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah).
104. Â Lalu Kami panggil dia, "Wahai Ibrahim!
105. Â sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu." Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
106. Â Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata.
107. Â Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. (sumber Al-Quran kemenag 2002)
Dalam Q.S As-Shaffat tersebut menjelaskan tentang kisah Nabi Ibrahim as dan putranya yaitu Ismail as.
Nabi Ibrahim as adalah salah satu dari 25 Nabi dan rasul yang wajib diketahui oleh para mukmin. Nabi Ibrahim adalah nabi yang ke enam. Nabi Ibrahim as adalah putra Azar, seorang yang memiliki profesi sebagai pembuat patung yang kemudian juga dijadikan sesembahan oleh para rakyat dari Raja Namrud.Â
Raja Namrud adalah seorang Raja pada masa nabi Ibrahim as. Raja Namrud tidak menyembah Allah Swt, tetapi menyembah berhala yang dibuat oleh ayah Ibrahim as.Â
Tidak ada satu orangpun yang berani menentang Raja Namrud selain Nabi Ibrahim as. Suatu hari, ketika seluruh rakyat beserta raja Namrud pergi berburu ke hutan, Nabi Ibrahim berhasil menghancurkan seluruh berhala sesembahan dan hanya menyisakan satu patung besar dan meletakkan sebuah kapak besar dileher berhala tersebut.Â
Tujuan Ibrahim adalah menyadarkan rakyat bahwa berhala adalah benda mati yang tidak bisa berbuat apapun untuk menyelamatkan dirinya apalagi manusia. Karena peristiwa tersebut, nabi Ibrahim as dihukum oleh raja Namrud dengan dibakar hidup-hidup akan tetapi atas kehendak Allah Swt, tak satu helai rambutpun yang terbakar. Itu adalah salah satu mukjizat yang dimiliki Nabi Ibrahim as.