Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Menghilangkan Phobia di Dalam Air Karena River Tubing

7 Juni 2022   20:50 Diperbarui: 7 Juni 2022   21:05 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olah raga adalah satu kegiatan yang menyenangkan tapi disatu sisi adalah juga menakutkan. Menyenangkan karena disitu kita bisa relax dari kegiatan yang sifatnya rutinitas, selain itu setelah berolah raga kita akan merasakan tubuh kita fresh. Dinilai menakutkan adalah  anggapan bagi sebagian orang yang memang tidak menyukai beberapa jenis olah raga tertentu, termasuk didalamnya adalah olah raga di air (renang, rafting, menyelam, river tubing, sky dan lain-lain)

Menurut saya pribadi, olah raga di air adalah jenis olah raga yang paling menakutkan, karena saya memiliki beberapa pengalaman terkait dengan kegiatan di air, dan itulah yang menyebabkan saya mengalami sedikit pobhia dengan segala kegiatan yang ada di air.

Pertama, saat masih kecil dulu, kira-kira masih usia TK, pernah belajar renang dan tenggelam saat itu. Cukup lama saya berada diair dengan kondisi tenggelam sampai tidak sadarkan diri. Untunglah kakak saya dengan sigap menolong saya saat itu.

Kedua, saat usia SMA, saya pernah menyeberang sungai brantas menggunakan rakit. Dan ditengah-tengah menyeberang, tali yang menghubungkan antar tepi sungai putus, sehingga, nyaris rakit yang kami naiki hanyut, sampai kira-kira dua ratus meter jauhnya. Dan menurut info, sekitar limapuluh meter lagi ada pusaran air. 

Dalam kondisi panik, kami yang ada diatas rakit berteriak minta tolong kepada orang yang ada dipinggir sungai yang sedang mengantri untuk naik rakit. Beberapa orang dengan sigap langsung terjun ke dalam air untuk mengejar rakit yang hanyut terbawa arus. Dan alhamdulillah kami selamat berkat beberapa orang yang berhasil mendorong serta meminggirkan rakit yang kami tumpangi.

Saya selalu berusaha menghilangkan rasa trauma yang ada pada diri saya sedikit demi sedikit. Dan walhasil, sekitar dua tahun yang lalu, saya beserta rombongan keluarga besar guru diwilayah kami mengajar mengadakan refreshing sekaligus pisah kenang ke daerah Sumbermaron Kecamatan Pagelaran Malang. Acara dikemas sedemikian rupa, dan setelah acara selesai adalah waktunya untuk mengadakan acara puncak yaitu river tubing.

Meskipun river tubing tidak se ekstrim rafting atau arung jeram, tapi olah raga ini cukup memacu adrenalin, terlebih bagi orang yang pernah memiliki riwayat trauma berada dalam air.

Membulatkan tekad bahwa "saya pasti bisa melakukannya" adalah satu hal yang harus ditanamkan dalam diri. Menepis jauh-jauh perasaan takut air, dan yakin bahwa semua pasti baik-baik saja.

Awalnya takut juga, karena sungainya meskipun tenang tapi di tengah-tengah sungainya cukup terjal, sehingga, ban yang ditumpangi bisa saja terbalik. Sekali lagi, bulatkan tekad.

Untuk membangun rasa percaya diri, saya melakukan beberapa persiapan supaya safety , terkait dengan river tubing yang akan saya lakukan.

Pertama, memastikan bahwa ban yang akan pakai sebagai pelampung aman serta tidak bocor. Pilih ban yang tidak terlalu besar, sehingga ringan bagi saya untuk menentengnya.

Kedua, melakukan river tubing secara berkelompok, sehingga apabila terjadi hal yang tidak diinginkan, ada teman yang bisa menolong dengan segera. Tapi tidak menutup kemungkinan, ditengah kegiatan kita akan terpisah karena arus air yang besar, karena riak air atau karena terpental.

Ketiga, tidak usah membawa handphone atau benda berharga sejenisnya, karena hal itu membuat konsentrasi kita terpecah, apalagi sampai berfoto-foto ditengah sungai. Cukup percayakan dokumentasi kepada teman yang ada dipinggir sungai. Belum lagi, resiko jatuhnya benda berharga mengingat medan yang sulit, dan apabila hal itu terjadi, akan sulit untuk menemukan kembali benda yang jatuh ke sungai.

Keempat, jangan terlena dengan euphoria rasa bahagia. Ingat, sewaktu-waktu bahaya ada dibelakang kita.

Kelima, gunakan pengaman lain seperti helm juga pelampung.

Meskipun sudah melakukan berbagai antisipasi seperti tersebut, ternyata, accident (kecelakaan) masih saja terjadi. Saya terpisah dari rombongan. Hal itu terjadi karena ban yang membawa saya menabrak bongkahan batu besar yang berada ditengah sungai, dan itu membuat saya terjatuh ke sungai. Sempat takut juga ...Untungnya, ada batu besar yang bisa saya pakai untuk berlindung supaya tidak hanyut terbawa arus. Dan alhamdulillah, saya bisa menguasai diri dan dengan susah payah bisa naik lagi ke atas ban.

Keringat dingin mengucur meskipun dalam kondisi basah kuyup. Hal itu karena perasaan takut tenggelam, takut hanyut serta takut akan kematian. Dan alhamdulillah, sekarang pobhia air yang saya alami berangsur hilang.

Blitar, 7 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun