Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Rindu Ramadhanku yang Dulu

16 Maret 2022   13:14 Diperbarui: 16 Maret 2022   13:22 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selesai bersih-bersih, acara selanjutnya adalah tadarus lagi sampai menjelang shalat zuhur. Tadarus dilaksanakan secara bergiliran dan dijadwal. Jadi yang tidak mendapat jatah bisa melakukan pekerjaan lain seperti mencuci piringnya sendiri, mencuci baju atau bahkan ada yang sekedar tiduran saja.

Setelah masuk waktu zuhur, kami semua melaksanakan shalat zuhur secara berjamaah. Setelah sorogan (sistem belajar mengaji, dimana ustadz menyimak bacaan santri saat santri membaca Al-Qur'an), kami semua diharuskan pulang ke rumah masing-masing untuk membantu orang tua kami memasak.

Waktu ini bisa juga digunakan sebagai waktu istirahat siang bagi kami semua, tetapi ada peraturan kalau kami semua harus di rumah.

Dan peraturan mengharuskan kami sudah ada di masjid lagi ketika masuk waktu asar. Setelah shalat asar berjamaah, kami harus tadarus Al-Quran lagi sampai jam setengah lima.

Nah, pada waktu tersebut, dibagi jadwal untuk berkhitabah (belajar pidato dengan tema-tema yang terjadwal). Ini adalah kesempatan bagi kami semua untuk belajar berpidato di depan umum, meskipun yang hadir hanya teman-taman kami sendiri juga warga sekitar masjid. Acara khitabah selesai sekitar jam lima dan dilanjutkan dengan mengaji kitab kuning  sampai waktu berbuka.

Sudah menjadi kebiasaan dilingkungan kami, warga masyarakat dijadwal untuk memberikan buka puasa ke masjid selama satu bulan penuh. Mereka secara sukarela bergiliran memberikan takjil ramadhan.

Berbuka puasa bersama-sama memberikan kesan tersendiri bagi kami anak-anak yang tinggal di daerah pedesaan. Kami sangat menikmati hidangan buka puasa meskipun seadanya sesuai kemampuan masyarakat yang mendapat giliran.

Setelah masuk waktu azan isyak, kami harus bersiap untuk shalat isyak berjamaah dilanjutkan shalat taraweh. Setelah tarweh, adalah tadarus Al-Qur'an lagi sampai jam 11 malam, dan selanjutnya adalah waktunya tidur.

Kegiatan seperti ini sudah jarang sekali kita temukan saat sekarang ini. Anak-anak lebih memilih untuk bermain gadget atau sekedar "ngabuburit" untuk menunggu waktu berbuka.

Tetapi, itulah perkembangan tehnologi yang ada sekarang dan kita tidak bisa menghindarinya. Yang terpenting, anak-anak muda masih berada dalam koridor agama serta tidak melakukan kegiatan yang menyimpang dari agama.

Blitar, 16 Maret 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun