Mohon tunggu...
Sri Endah Mufidah
Sri Endah Mufidah Mohon Tunggu... Guru - Guru PAI di Pemkab Blitar

Menyukai dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kalikebo, Ikon Wisata Desa Slumbung yang Masih Perawan

20 Juli 2021   14:52 Diperbarui: 20 Juli 2021   19:37 6360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dokpri
Dokpri

Secara bahasa, Kalikebo berasal dari bahasa jawa dan terdiri dari dua kata yaitu kali dan kebo. Kali artinya sungai, kebo artinya kerbau. Menurut sumber yang sempat saya wawancarai, konon jaman dulu di sungai itu sering digunakan sebagai tempat mandinya kerbau. 

Ada satu sumber lagi yang menyebutkan, dinamakan Kalikebo karena di Kalikebo ada sebuah patung Kerbau, yang posisinya di tengah hutan, di bawah pohon beringin putih,  posisinya ada di dalam hutan yang biasanya di sebut Lungur buntung.

Secara geografis, Kalikebo adalah sebuah tempat (lokasi) yang berada di desa Slumbung kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar dengan ketinggian 650 mdpl. Kira-kira sekitar 9 km perjalanan dari kota Wlingi ke arah utara. Berdampingan dengan desa Soso di sebelah selatannya, dan desa Semen di sebelah utaranya.  Kalikebo terletak di lereng gunung Kelud  dengan jarak sekitar 5 km sebelah timur . 

Kalikebo masuk range 2, sehingga sangat rawan bencana bila gunung Kelud meletus. Pada jaman Belanda, sekitar tahun 1915 pernah ada letusan yang wedus gembel (menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berati lahar panas) nya sampai ke Kalikebo, sehingga memakan  banyak korban karena  waktu itu kebetulan ada orang hajatan sehingga semua orang di tempat tersebut menjadi abu.

Dulu, Kalikebo adalah sebuah tanah perkebunan milik negara akan tetapi HGU (Hak Guna Usaha) dimiliki PT Kismo Handayani. Jadi pernah ada pabrik penggorengan kopi di tempat tersebut, sehingga banyak karyawan yang tinggal di sekitar pabrik. Puing-puing bekas perumahanpun masih bisa kita saksikan sampai sekarang. 

Beberapa warga desa Slumbung yang dulunya transmigrasi ke Aceh, pasca kerusuhan Aceh, pada tahun 1990an pernah direlokasi ke kalikebo. Pada waktu itu terdapat sekitar 200 KK yang menempati wilayah tersebut, akan tetapi sekarang tinggal 29 KK saja.

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Itulah sejarah singkat mengapa di sebut Kalikebo. Tapi yang akan saya ulas disini adalah tempatnya yang menyimpan sejuta view yang eksotis. Masuk wilayah kalikebo, kita harus melewati dam besar yang menghubungkan kalikebo dengan desa Semen. Kiri kanan sungai terdapat bukit yang menjulang tinggi. Udaranya yang sangat segar, sangat bagus jika dijadikan sebagai tujuan wisata. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun