Philately, hobby jadul yang tidak diketahui anak zaman now.
Philately menurut kamus Inggris -- Indonesia adalah sebuah kata benda yang artinya pengumpulan perangko. Philately, ya....itu adalah sebuah hobby bagi anak-anak zaman dulu, yang kini dianggap aneh bagi anak zaman sekarang.
Bagaimana tidak aneh, sekarang sudah jarang sekali orang menggunakan jasa kantor pos (baca: perangko) untuk pengiriman berita. Mutlak, penggunaan perangkopun jarang sekali dipakai. Hanya instansi resmi saja yang masih menggunakan jasa pengiriman surat menggunakan jasa post dengan perangko.
Dulu, sekali lagi, zaman dulu, surat menyurat lazim digunakan untuk saling berbagi kabar. Pembayarannya pun hanya menggunakan peragko.Â
Perangko dipakai untuk jasa mengirim surat antar desa, antar kecamatan, antar kabupaten, antar propinsi bahkan antar negara. Meskipun membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan surat balasan, tapi waktu menunggu itupun menjadi moment yang sangat terasa indah.
Nominal atau harga perangko pun beragam. Mulai dari Rp 100,00 sampai Rp 1000,00 sepanjang saya mulai menjadi kolektor sekitar tahun 1980 an. Dan yang bikin takjub, ternyata ayah sayapun, dulunya, saat beliau masih anak- anak juga seorang kolektor perangko.Â
Jadi, beliau mewariskan perangko-perangko kunonya untuk saya. Ada nominal 20 sen, 25 sen, 30 sen, 75 sen, 0.25 rupiah, 0.50 rupiah, 0.60 rupiah, 1 rupiah, Â 4 rupiah, 6 rupiah dan banyak lagi nominal uang yang saya belum pernah mengenal satuan uang tersebut. Tahun keluarnya perangkopun kisaran tahun 1950 an dan 1960 an.Â
Ada rasa senang saat mendapat perangko-perangko tersebut. Apalagi kalau mendapatkan perangko dari luar negeri. Saya sering mendapat perangko dari luar negeri karena kebetulan ada beberapa saudara yag bekerja diluar negeri, seperti Saudi Arabia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, Philipina, Hongkong, India dan lain-lain.
Zaman dulu, kotak post berwarna oranye sering kita temui dipinggir jalan, sekarang sudah tidak dapat lagi kita temui. Saat ini, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi, zaman serba canggih, penggunaan suratpun sudah jarang dipakai.
Mereka lebih memilih gadget untuk saling berbagi kabar. Melalui telpon, whatsapp, Instagram, email dan lain lain. Praktis, perangkopun sudah jarang kita temui. Aka tetapi, alangkah lebih bijaknya kalau kita mengenalkannya kepada putra putri kita, supaya mereka juga mengetahui perkembangan tehnologi.