Mohon tunggu...
Sri eli Febriyanti
Sri eli Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Telkom University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggali Kekayaan Budaya: Congklak, Pesona Permainan Tradisional

12 November 2023   23:25 Diperbarui: 12 November 2023   23:27 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keseluruhan, dalam permainan Congklak, terdapat momen di mana para pemain saling bergerak ke arah yang sama (konvergensi) untuk meraih kemenangan, sementara pada saat yang sama, mereka juga menggunakan berbagai strategi yang berbeda-beda (divergensi) dalam upaya mencapai tujuan mereka.

Melestarikan Congklak di Era Modern

Di era di mana teknologi digital mendominasi, pelestarian Congklak menjadi penting. Bagaimana kita bisa memperkenalkan kembali kekayaan permainan tradisional ini pada generasi muda? Mengajarkan nilai-nilai dan makna di balik Congklak adalah salah satu cara menjaga agar permainan ini tidak tenggelam di zaman modernisasi. Pastikan Congklak tetap dikenal di era modern dengan membuat versi game online, video yang menjelaskan cara bermain Congklak di internet, dan kompetisi Congklak lewat internet. Juga, ajak anak-anak di sekolah untuk belajar tentang Congklak dan mainkan permainan ini bersama keluarga. Dengan cara ini, Congklak tetap hidup dan dikenal di zaman sekarang.

Kesimpulan: 

Pentingnya Menghargai Warisan Budaya, ketika kita memperdalam pemahaman terhadap permainan tradisional seperti Congklak, kita tidak hanya belajar tentang hiburan atau aktivitas biasa. Kita menyadari bahwa setiap gerakan dalam permainan ini mengandung pesan-pesan berharga tentang kehidupan. Melalui upaya melestarikan dan memahami makna di balik Congklak, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga mewujudkan komunikasi budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur. Mari bersama-sama memelihara dan menelusuri pesona dari setiap gerakan dalam permainan ini, sebagai upaya untuk menjaga kekayaan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.

Referensi :

https://bisnis-s1.stekom.ac.id/informasi/baca/Berpikir-Analitis-Dan-Kreatif-Divergence-vs-Convergence/2921c42d10b9c5064817ffa6505bf57dfde51d95#:~:text=Beberapa%20dari%20mereka%20menggambarkan%20kekuatan,bahwa%20dua%20kekuatan%20bergerak%20bersama.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jossae/article/download/3392/2421

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun