Laut Manado yang ajaib...
di Pantai Utara Manado, seorang anak bernama Opan begitu mengagumi laut yang luas...
Opan sangat takjub saat melihat bapak pergi dengan kail dan senar kemudian membawa pulang seluruh harapan keluarga.
Laut bagi Opan adalah wujud kantong doraemon yang mengatasi segala pelik lumbung rumah.
Kadang bapak membawa pulang sekilo kerapu dan disulap menjadi buku gambar dan pensil warna.
Bahkan kadang ibu bisa menyulap cakalang menjadi uang SPP.
Pesisir Pantai Utara Manado juga menjadi wahana bermain bagi Opan dan anak-anak yang menjadikan laut sebagai kantong doraemon.
suatu pagi Opan melihat pantainya dilukai dengan alat berat.
Pantainya luka namun Opan yang sakit.
Bapak juga terlihat murung dan tidak pergi melaut, meja juga kosong, yang paling parah pensil Opan patah.
Opan kembali ke laut, dia kesakitan padahal pantai yang terluka, saat itu si kecil menyadari pantai adalah darahnya, air matanya; hidupnya.
Opan kembali ke rumah, menggenggam pensil yang patah dan menusuk alat berat, Opan memutuskan melawan!
ada banyak Opan di Pantai Utara Manado, ada banyak perlawanan...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H