Hai...
lama aku tidak menulis tentang kehidupanku, bahkan ruang kompasianaku sangat sepi dan mungkin saja berdebu.
terakhir kali aku menuliskan berbagai hal biru yang membikin sesak, alasanku tidak lagi menulis adalah karena aku kehilangan keresahan.
bagaimana kabarmu, aku tahu kau sering berkunjung ke laman kompasianaku, oleh karena itu aku memutuskan untuk menuliskan ini untukmu.
apakah kamu masih sering lupa sudah sampai mana laman buku yang sudah kau baca?
apakah kau masih sering lupa membalas chat Whatsapp karena berpikir kau telah membalasnya padahal kau hanya membatin?
apakah kau masih sering lupa untuk tidak meminum kopi di jam-jam tertentu?
apakah kau masih sering lupa untuk menghubungi ibumu di penghujung hari?
apakah kau masih sering lupa mengangkat kemeja yang kau cuci seminggu lalu?
dan yang paling penting apakah kau sudah menemukan dia yang bisa menjadi pengingat dari segala lupamu?
jika iya maka aku akan turut bersuka cita atas itu.
aku juga ingin memberitahumu jika saat ini aku telah pulih, meski sedikit sesak masih ada tapi lebih banyak leganya.
seperti saranmu dulu, aku kembali hidup untuk diriku sendiri, tenang saja akan aku usahakan hal ini bertahan lama.
aku juga telah menemukan dia yang kau sebut akan menjadi kamu selanjutnya untukku.
tapi tetap saja, bagiku dia bukan penggantimu, bukan karena kamu tidak tergantikan yah, tapi karena dia beda dari kamu. hanya ada satu kesamaan antara kamu dan dia, kalian sama-sama baik.
dia menyukaiku dengan teramat sangat, dia sering menggangguku dengan telepon darinya sepanjang waktu.
dia sering sekali memaksa untuk aku mengandalkannya dalam setiap usahaku untuk tidak bergantung pada orang lain.
dia memberitahuku jika aku punya seseorang untuk menemaniku, meskipun begitu aku tetap mengingat kata-katamu bahwa tidak ada yang abadi.
dia yang sekarang bersamaku kali ini mengajariku untuk lebih menikmati hidup dan tidak terlalu terpaku pada diri sendiri.
dia mengajarkanku untuk berbagi emosi apapun yang aku rasakan.
aku senang dia menyukaiku.
awalnya memang aku tidak menyukainya, aku menerimanya hanya karena ingin memulai lagi, tapi dia tangguh.
dia membuat aku jatuh cinta perlahan, sampai kini aku begitu menyukai sosoknya.
bersamanya aku tidak perlu lagi memikirkan banyak hal sendirian, aku punya teman berbagi tanpa harus merasa membebani orang lain.
aku juga kehilangan segala gundah dan keraguanku, segala keresahanku dulu kita tidak tersisa. aku beruntung dia memilihku.
aku hanya ingin memberitahukan hal ini padamu agar kau tidak begitu merasa bersalah. aku bahagia dengan dia sekarang, semoga kamu juga yahhh.
ini surat terakhir untukmu dariku karena aku tidak memiliki kontakmu lagi, tapi seperti yang aku beritahu di awal bahwa aku tahu jika kamu sering berkunjung ke laman kompasianaku, makanya aku menulis surat ini untukmu.
maafkan dirimu sendiri yahh!Hai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H