Mohon tunggu...
Sri DewiRahmawati
Sri DewiRahmawati Mohon Tunggu... Penulis - 19170004

Selangkah lebih maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sumber Daya Manusia Unggul, Indonesia Maju

13 Desember 2022   19:30 Diperbarui: 13 Desember 2022   19:58 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemajuan suatu negara didasarkan pada penopang sebagai penunjang. Negara yang maju memiliki banyak penunjang guna berhasilnya suatu negara dalam melakukan pembangunan. Terbagi dalam beberapa bagian yang saling berkesinambungan dan berkembang secara terus menerus. Salah satu elemen penting dalam pembangunan di Indonesia adalah pendidikan.

(Widiansyah, 2017) Pendidikan menjadi salah satu factor penunjang ekonomi pembangunan yang berkelanjutan. Pendidikan berkaitan dengan generasi-genarasi penerus yang akan memimpin regenerasi pembangunan. Pendidikan yang baik berasal dari oleh SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik pula. (Ningrum, 2009)

Menurut Hasibuan (2016), sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat.

Pendapat yang hamper sama oleh Deseller (2015) berpendapat bahwa sumber daya manusia adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga kerja, Kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan. Sedangkan menurut Greenland Charles, pengertian sumber daya manusia adalah individu yang bekerja sebagai suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai asset yang harus dilatih dan dikembangakan kemampuannya. (Ansori, 2015)

Berdasarkan reset dari The World Bank Human Capital Index 2018, nilai Human Capital Index (HCI), Indonesia berasal di peringkat 87 dari 157 negara dengan HCI 0,50300 yang ternyata terpaut jauh jauh dari negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Filiphina.

Singapura sendiri telah menduduki peringkat pertama dalam HCI ini. Sehingga untuk mengejar ketertinggalan ini, Indonesai harus mengejar dengan upaya yang serius dalam meningkatkan kualitas SDM. (Kraay, 2019) Seperti diungkapkan oleh Presiden RI, Joko Widodo bahwa pentingnya kemajuan SDM yang berkualitas yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu visi dari presiden yaitu "SDM Unggul Indonesai Maju". Dibalik penyiapan SDM yang unggul perlu adanya system pendidikan yang baik dan bermutu sehingga sebagai prioritas utama dalam penataan sistem yang menyeluruh. (Griadhi, 2018)

Konsep pendidikan sebagai investasi, digambarkan dalam intervensi ekonomi (pendidikan sebagai investasi). Kualitas pendidikan yang baik mampu mendukung perkembangan ekonomi yang lebih baik. Salah satu tempat melaksanakan pembangunan ekonomi lewat lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi. Pendidikan perguruan tinggi merupakan salah satu tempat melahirkan SDM yang unggul.  Seperti diungkap oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bahwa pembangunan SDM merupakan kunci yang sangat penting, sehingga perlu adanya memaksimalkan SDM yang ada untuk mencapai misi pembangunan. (Karim, 2020)

Namun disamping impian negara dalam memajukan perkembangan pembangunan ekonomi, lembaga pendidikan seperti perguruan tinggi belum sepenuhnya memiliki output yang baik sesuai yang diharapkan. Pada suatu kesempatan yang disiarkan dalam media digital televisi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim menyampaikan bahwa sering kali output yang diinginkan oleh lahan pekerjaan tidak sesuai. 

Seperti pada waktu masuk pekerjaan dalam proses perekrutan banyak para pemuda belum mampu berkomunikasi dengan baik dan kemampuan kerja sama yang kurang maksimal dalam pekerjaan. Bahkan seringkali Ketika selesainya masa pendidikan, seorang fresh graduate belum paham dengan apa yang akan dilakukan setelahnya usai melaksanakan pendidikan. (Siregar, 2020)

Menurut Programme for International Student Assessment (PISA) sesuai dengan ranking terhadap kualitas pendidikan yang dilaksanakan, Indonesia menempati posisi ke-72 dari 77 negara berada di posisi keenam dari bawah. Dikalahkan oleh Malaysia dan Brunei Darussalam. 

Selain itu dalam QS World Ranking, Indonesia tidak mampu melampaui negara-negara tetangganya di ASEAN. Direktur Dewan Badan Eksekutif Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menyatakan bahwa perguruang tinggi kesulitaan memenuhi tiga dari sembilan instrument penilaian untuk tingkat perguruan tinggi. Dalam hal ini perguruan tinggi kesulitan untuk memperoleh akreditasi A atau unggul dikarenakan beberapa poin yang sulit terpenuhi. 

Seperti pada poin pertama yaitu internal manajemen atau tata kelola perguruan tinggi. (Aufa Akmal Raditya, 2016) Tata kelola manajemen menjadi hal yang penting dikarenakan setiap poin manajemen berkaitan dengan kinerja para dosen, bagian administrasi, dan mahasiswa itu sendiri. Sistem manajemen yang kurang baik akan mempengaruhi seluruh factor di dalamnya. Bahkan dalam melaksanakan tugas, contohnya dosen masih dibebani tugas untuk mampu dalam membidangi seluruh bidang di mata perkuliahan.

Selain itu di bagian administrasi juga dituntut untuk mampu memberikan inovasi di dunia digital. Dikarenakan perkembangan dunia yang melek digital menuntut agar mampu dengan keberhasilan jejak digital dalam mempermudah kinerja manusia. Selain itu mahasiswa juga dituntut untuk mampu memenuhi ekspetasi dosen dalam pemahaman materi yang ada di perkuliahan. Padahal di sisi lain, penyampaian atau media yang digunakan sama sekali belum maksimal dikarenakan keterbatasan kemampuan mahasiswa yang berbeda-beda. (Riyani, 2012)

Melihat perkembangan di beberapa bidang yang belum maksimal dapat menjadi penyebab kendala dalam peningkatan SDM. Namun banyak hal yang telah diusahakan dalam menutup kekurangan di beberapa bidang. Salah satunya dengan adanya digitalisasi tata kelola yang baik sehingga sebuah perguruan tinggi dapat melaksanakan tata kelola yang baik. 

Dengan adanya digitalisasi tata kelola, kinerja dari dosen, bagian administrasi, dan mahasiswa menjadi lebih efisien dan efektif. Tidak hanya itu, pelatihan dalam bidang digital sebagai upaya untuk melangkah ke arah kemajuan perkembangan teknologi telah banyak dilakukan di berbagai lembaga pelatihan. (Trisiana, 2020)

Perkembangan digital mungkin menjadi momok tersendiri sebagian elemen yang minim digital. Dari sisi lain perkembangan digital menjadi tantangan para elemen di seluruh bidang untuk berkembang dan mampu beradaptasi dengan dunia digital. Majunya suatu negara di negara berkembangan menjadi impian seluruh bidang di dalamnya.

Sumber daya manusia menjadi tonggak jalannya kehidupan suatu negara. Bukan hanya di bagian ekonomi saja, pembangunan secara bidang pendidikan, sosial, dan budaya juga merupakan factor penting yang menjadi pelengkap dan menjadi unsur pokok. SDM yang baik dari segi pendidikan yang pada dasarnya telah dibentuk dengan baik sejak dini mampu menjadi factor penentu bagaimana kehidupan masa yang akan datang.

Perkembangan ilmu teknologi yang dikuasai dapat memberikan pengaruh besar pada inovasi-inovasi yang menunjang keberhasilan tujuan pembangunan. Pendidikan yang memiliki tujuan mencerdaskan bangsa membentuk generasi-generasi yang semakin melek kemajuan zaman. (Supardan, 2008)

Pada akhirnya, seluruh komponen pembangunan pendidikan mulai dari guru/dosen, kurikulum, dan infrastruktur pendukung perlu dikembangkan dengan tata nilai yang mengarah pada usaha mandiri, kreativitas, tingkah pola yang jujur, pantang putus asa, dan kerja keras sebagai dasar tindakan. Hal ini sekaligus untuk menjaga agar iklim perekonomian tidak semakin bubrah (rusak). 

Karena ada ungkapan menarik yang mengatakan bahwa bisa sangat mudah menebak apakah di masa depan suatu komunitas penduduk akan dapat hidup sejahtera ataukah tidak, dengan salah satunya mengamati dari kualitas sistem pendidikan. Pendidikan akan terus menjadi faktor eksogen yang sedikit banyak memengaruhi bagaimana pelaku perekonomian mengatasi tantangan-tantangan pembangunan. Semoga saja seluruh elemen dan pemerintah semakin sadar untuk terus menggiatkan perbaikan sistem pendidikan sesuai dengan kapasitas sosialnya masing-masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun