Mohon tunggu...
Sri DewiRahmawati
Sri DewiRahmawati Mohon Tunggu... Penulis - 19170004

Selangkah lebih maju

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction)

9 April 2020   08:07 Diperbarui: 15 Juni 2021   07:23 11791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan teori Albert Bandura, sebuah pembelajaran diawali dengan melihat tingkah laku orang lain. Teori ini berkaitan dengan pengalaman sebelumnya dikaitkan dengan pengalaman yang sedang dialami menjadi pengalaman-pengalaman baru. 

Disinilah anak atau peserta didik mengekspresikan pengalaman barunya. Seperti halnya ketika guru menyampaikan suatu hal yang baru secara tidak langsung peserta didik mempelajari dan menemukan suatu materi yang baru dan memungkinkan peserta didik dapat mempraktekannya walau masih dalam sistem pengawasan oleh guru atau pengajar.

Tahap-tahap Pengajaran Langsung

Sebuah pembelajaran memiliki karekteristik-karakteristik yang menjadi inti dari sebuah proses pembelajaran. Tahap-tahap dalam proses pembelajaran langsung terdiri dari beberapa tahap, yaitu:

  1. Memberikan Tujuan dan Membuka Pelajaran. Untuk memulai suatu kegiatan pembelajaran, pengajar akan menjelaskan beberapa tujuan yang ingin dicapai. Memberikan pemikiran yang rasional tentang pelajaran yang disampaikan ini sangat penting agar peserta didik memahami apa yang akan dilakukan dalam proses belajar yang akan dilaksanakan. Diawali dengan pemberian pengertian dan pemahaman agar mampu memberikan motivasi pada peserta didik dan mampu menjalin komitmen dalam proses belajar yang akan dilakukan.
  2. Melaksanakan Demonstrasi. Pengajaran langsung membutuhkan sebuah pembelajaran yang memiliki banyak ragam penyampaian materi. Keterampilan pengajar dalam menyampaikan materi akan mempengaruhi pemahaman peserta didik yang diajarnya. Dalam mendemonstrasikan suatu konsep pelajaran, pengajar akan diamati secara langsung oleh peserta didik. Pengajar harus teliti dan hati-hati dalam memberikan demonstrasi pada tahap ini.
  3. Memperoleh Penguasaan dan Pemahaman. Pengajar harus paham betul apa yang diberikan kepada peserta didik ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung. Karena ini akan berpengaruh pada pemahaman peserta didik dan memastikan yang dipahami oleh peserta didik benar sesuai dengan yang diinginkan oleh pengajar.
  4. Memperhatikan Pengulangan. Pengulangan yang dimaksudkan untuk mendapatkan poin dimana peserta didik memahami dan mampu melakukan dengan benar dari apa yang telah diperagakan atau dilihatkan oleh pengajar. Semua yang telah diajarkan kepada peserta didik diharapkan dapat dilakukan sesuai prosedur dan runtut. Tahap ini penting karena mempengaruhi proses pembelajaran selanjutnya.
  5. Memberikan Latihan Terbimbing. Pengajar dalam model pengajaran langsung mempunyai target dalam latihan terbimbing. Latihan terbimbing ini berupa latihan yang terstruktur bagi peserta didik. Latihan yang membuat keaktifan peserta didik meningkat dan dapat mempengaruhi kemampuannya. Disamping itu juga memudahkan pengajar mentransfer materi baru.
  6. Memberikan Latihan Mandiri. Latihan mandiri yang dimaksudkan yaitu berupa tugas rumah atau suatu kesempatan bagi peserta didik melakukan proses belajar di rumah terlepas dari belajar di kelas maupun di luar kelas. Hal ini bertujuan memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar mandiri guna meningkatkan kemampuan dengan caranya sendiri.

Baca juga: Metode Pembelajaran di masa Pandemi COVID-19

Kelebihan dan Kekurangan Pengajaran Langsung

Secara umum tiap model pembelajaran pasti memiliki kelebihan-kelebihan yang menjadikan suatu model pembelajaran yang bisa dikatakan berhasil dalam mentransfer pengetahuan-pengetahuan dari para penagajar kepada peserta didik. Kelebihan model pengajaran langsung sebagai berkut:

  1. Pengajar mampu mengatur dan mengendalikan segala informasi yang akan disampaikan ketika belajar sehingga peserta didik dapat fokus pada materi yang disampaikan.
  2. Efektivitas yang dapat diperoleh dengan mudah.
  3. Cara yang efektif untuk mengajari siswa yang memiliki kemapuan rendah secara spesifik.
  4. Efisiensi dalam penyampaian materi untuk peserta didik yang memiliki ciri belajar auditorial atau lebih khususnya bagi peserta didik yang kurang menyukai membaca.
  5. Memberikan kesempatan bagi peserta didik yang kurang mampu menyalurkan potensi dalam dirinya, model ini akan tetap memunculkan prestasi yang sederhana dari masing-masing peserta didik.

Disamping kelebihan-kelebihan yang dimiliki dari model pengajaran langsung juga memiliki kekurangan yang ada di dalamnya, sebagai berikut:

  1. Sulit dalam membedakan karakteristik kemampuan dari masing-masing peserta didik.
  2. Kemampuan social dan interpersonal peserta didik kurang terealisasikan.
  3. Model ini sangat bergantung pada kesiapan pengajar, jika pengajar kurang siap dalam menyampaikan materi maka memungkinkan tidak tercapainya tujuan pengajaran dan pembelajaran.
  4.  Keterlibatan siswa dalam model ini sangat berpengaruh pada konsentrasi ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun