Mohon tunggu...
Sridenti
Sridenti Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru dan mencintai literasi.

Penulis Buku Menginstal Masa Depan Bersama Allah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Transgender, Takdir Bisa Diubah ?

23 Februari 2020   22:22 Diperbarui: 17 Juni 2021   09:38 5615
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transgender, Takdir Bisa Diubah? | Kompas

Transgender, Takdir  Bisa Diubah ?

Bulan yang lalu pembahasan pelajaran di kelas XII adalah tentang takdir. Mereka sebentar lagi akan meninggalkan bangku SMA dan akan melangkah dengan " dunia" barunya. Perguruan Tinggi salah satu etape yang akan mereka tempuh untuk mencapai cita cita.

Untuk itu, materi pelajaran lebih diarahkan kepada kemantapan hati  menatap masa depan. Menghadirkan Allah dalam mencapai cita cita. Berikhtiar atau atau bekerja keras.  Berdoa dan bertawakal kepada Allah setelah perjuangan.

Sebagai umat yang meyakini rukun iman, takdir adalah sebuah keniscayaan. Apakah takdir itu membahagiakan atau menyedihkan. Apa pun itu. Mempercayainya dan berserah diri kepada Allah adalah bentuk mengakui kelemahan diri atas Allah yang maha berkuasa. Dia lah yang maha berkuasa dan berkehendak. Pemilik alam raya semesta.

Takdir dalam bahasa Al-Qur'an adalah qada dan qadarnya Allah. Ketetapan dan ketentuan Allah terhadap makhluknya. Ia berjalan menurut hukum alam atau sunnahtullah. Atau dalam bahasa lain berlaku hukum sebab akibat. Contoh : malas belajar berakibat bodoh, malas bekerja akan miskin. Menyentuh api merasakan panas.

Sesungguhnya takdir itu terbagi 2. Takdir mubram dan takdir mu'allaq.

Baca juga: Pembuatan KTP-el dan KK bagi Kelompok Transgender, Bagaimana Caranya?

Takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada diri manusia dan tidak dapat ditawar atau diusahakan lagi oleh manusia itu. Contoh orang yang dilahirkan dengan mata sipit, rambut keriting, berkulit hitam, berjenis kelamin laki-laki atau perempuan, kematian, kehidupan, dan lain - lain.

Diskusi siang itu menjadi menarik, seiring dengan merebaknya berita tertangkapnya seorang transgender Lucinta Luna. Salah seorang dari siswa ada bertanya, "  bagaimanakah dengan transgender Bu ? Bukankah dia bisa mengubah kelaminnya dengan operasi ? Dari laki laki menjadi perempuan.Seperti kasus Lucinta Luna. Bahkan di KTP nya juga perempuan Bu?

Salah seorang dari siswa berusaha memberikan jawaban. Berarti jenis kelamin termasuk takdir mu'allaq. Takdir yang  bisa diubah sesuai dengan kemajuan teknologi. Belum sempat dijawab anak anak yang lain, kembali berebut ingin bertanya.

" Bagaimana kalau dia meninggal dunia? Siapakah memandikan, laki laki atau perempuan ? Kalau menyalatkan apakah untuk mayat laki laki atau perempuan ? Wah bikin pusing kepala. Sekarang saja polisi masih bingung, apakah ditempatkan dipenjara wanita atau laki-laki."  Hampir semua siswa ikut berbicara.

Suasana menjadi gaduh seketika. Kami pun menikmati kehebohan belajar di siang itu. Beberapa saat mereka saling berbicara dan tertawa. Rasa kantuk pada saat jam jam kritis sudah mulai reda.

Walaupun seseorang bisa mengubah ciptaan Allah terhadap apa yang sudah ditakdirkan kepadanya. Tetapi secara kodrat manusia tidak akan mampu melawan takdirnya Allah. Fisik mungkin bisa diubah, tetapi secara hakekat apakah dia bisa hamil dan  melahirkan seperti seorang perempuan ? Tentu saja tidak.

Baca juga: Gender Dysphoria, Memandang Perspektif Transgender Seutuhnya

Tercipta menjadi laki-laki atau perempuan, adalah takdir Allah. Allah yang lebih tahu mana yang terbaik untuk umatnya. Sebagai manusia, ilmu dan nalar kita sangat terbatas. Seharusnya kita mensyukuri dan redha terhadap takdirnya Allah.

Adapun orang orang yang mengubah apa yang sudah ditakdirkan Allah kepada dirinya, hanyalah mengikuti hawa nafsu. Bisikan bisikan syetan yang mengandung unsur ketidak puasan terhadap nikmat Allah.

Bisikan untuk mengubah ciptaan Allah merupakan upaya syetan dalam menyesatkan manusia. Dalam Al-Qur'an surah An Nisa 117-119 Allah berfirman ;

''Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain hanyalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka,yang dilaknati Allah dan setan itu mengatakan: "Saya benar-benar akan mengambil dari hamba-hamba Engkau bahagian yang sudah ditentukan (untuk saya) dan aku benar-benar akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan menyuruh mereka (memotong telinga-telinga binatang ternak), lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan aku suruh mereka (merubah ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka merobahnya". Barang siapa yang menjadikan syaitan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata." (QS. An-Nisa : 117-119)

Tipisnya iman menyebabkan manusia tidak bersyukur atas apa yang telah diciptakan Allah. Sehingga muncullah  perasaan-perasaan ingin mencela hikmahNya Allah.

Bisikan bisikan syetan ini berlanjut kepada rasa arogansi. Apa yang diciptakan oleh tangan manusia, penemuan serta kemajuan teknologinya akan lebih baik dari apa yang diciptakan Allah. Ilmu manusia mengalahkan ilmu Allah. Na'udzubillahi mindzalik.

Seseorang yang mengoperasi jenis kelamin dengan maksud mengubah gendernya termasuk kepada perbuatan yang dilarang.

Baca juga: Kedudukan Terhormat Transgender dan Identitas Feminin di Nusantara

Jangankan untuk mengubah kelamin menjadi perempuan, laki laki yang meniru gaya dan penampilan perempuan saja, dapat mengundang laknat Allah.

Allah juga melaknat orang yang mengubah sedikit saja dari tubuhnya. Bertato, menyambung rambutnya.

"Allah melaknat wanita penyambung rambut dan yang disambung rambutnya, wanita pembuat tato dan yang bertato."  (HR. Bukhari)

Takdir yang kedua, adalah takdir mu'allaq. Yaitu  takdir yang eratnya kaitannya dengan ikhtiar manusia. Misalnya seseorang yang ingin keluar dari kemiskinan tentu dia akan giat berusaha. Orang yang ingin terhindar dari kebodohan senantiasa akan rajin belajar.

Begitu juga dengan ananda yang mempunyai target untuk masuk perguruan tinggi. Ananda akan serius belajar. Pantang menyerah. Pengharapan dan cita cita yang tinggi akan menghadirkan semangat. Senantiasa menjaga akhlak dan adab dalam menuntut ilmu.

Maka belajarlah yang sungguh sungguh. Karena Allah akan memberikan sesuai dengan apa yang di usahakan. Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kalau dia sendiri tidak mengubahnya. Dan yang terpenting setelah berikhtiar adalah berdoa dan bertawakal kepada Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun