Mohon tunggu...
Sri Handayaningsih
Sri Handayaningsih Mohon Tunggu... -

Guru SMA PAX PATRIAE BEKASI

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Inklusif Sudah Ada di SMA Pax Patriae Bekasi

28 September 2018   11:56 Diperbarui: 28 September 2018   12:40 790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.

Pada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (1) yang menegaskan "setiap warga  berhak mendapatkan pendidikan"; Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 32 ayat (2) yang menegaskan "setiap warga ank a wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya". Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 5 ayat (1) yang menegaskan "setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu". Undang-undang inilah yang menjadi bukti kuat hadirnya pendidikan inklusi ditengah masyarakat

Pendidikan inklusif merupakan suatu strategi untuk mempromosikan pendidikan universal yang efektif karena dapat menciptakan sekolah yang responsif terhadap keberagaman karakteristik dan kebutuhan anak.

Di samping itu, pendidikan inklusif didasarkan pada hak asasi, model sosial, dan sistem yang disesuaikan pada anak dan bukan anak yang menyesuaikan pada sistem. Selanjutnya, pendidikan inklusif dapat dipandang sebagai pergerakan yang menjunjung tinggi nilai-nilai, keyakinan, dan prinsip-prinsip utama yang berkaitan dengan anak, pendidikan, keberagaman, dan diskriminasi, proses partisipasi dan sumber-sumber yang tersedia (Stubbs, 2002:9).

Secara konseptual, dengan diterapkannya pendidikan inklusif memungkinkan anak berkebutuhan khusus (ABK) bersekolah di sekolah manapun sesuai dengan keinginannya. Akan tetapi kenyataannya belum banyak sekolah di Indonesia yang siap menerima ABK dengan berbagai alasan baik alasan teknis maupun nonteknis. Tidak ada peralatan khusus, guru tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan mengajar ABK, hadirnya ABK dapat mengganggu proses belajar-mengajar dan sebagainya sering menjadi alasan untuk tidak menerima ABK.

Pelaksanaan pendidikan inklusi di SMA Pax Patriae sudah ada sejak berdirinya SMA ini tahun 2005 dan berawal dari angkatan kedua ada orangtua ABK yang mempercayakan anaknya di sekolah ini, dan selanjutnya setiap angkatan pasti ada satu anak yang berkebutuhan khusus, sehingga pihak sekolah beserta para guru dituntut harus mampu mendorong terjadinya perubahan sikap lebih positif dari peserta didik terhadap adanya perbedaan melalui pendidikan yang dilakukan secara bersama-sama dan pada akhirnya akan mampu membentuk sebuah kelompok masyarakat yang tidak diskriminatif dan bahkan menjadi akomodatif terhadap semua orang.

 Beberapa manfaat yang diperoleh dari pelaksaan pendidikan inklusi adalah

1. bagi siswa

  • sejak dini siswa memiliki pemahamanyang baik terhadap perbedaan dan keberagaman
  • munculnya sikap empati pada siswa secara alamiah
  • munculnya budaya saling menghargai dan menghormati antar siswa
  • menurunkan terjadinya stigma dan labeling kepada semua anak, khusunya pada anak berkebutuhan khusus dan penyandang cacat
  • timbulnya budaya kooperatif dan kolaboratif pada siswa sehingga memungkinkan adanya saling bantu antar satu dengan yang lainny

2. bagi guru

  • lebih tertantang untuk mengembangkan berbagai metode pembelajaran
  • bertambahnya kemampuan dan pengetahuan guru tentang keberagaman siswa termasuk keunikan, karakteristik, dan sekaligus kebutuhannya
  • Terjalinnya komunikasi dan kerja sama dalam kemitraan antar guru dan guru ahli bidang lain
  • menumbuhkembangkan sikap empati guru terhadao siswa termasuk siswa penyandang cacat / siswa berkebutuhan khusus

3. bagi sekolah

  • memberikan kontribusi yang sangat besar bagi program wajib belajar
  • memberikan peluang terjadinya pemerataan pendidikan bagi semua kelompok masyarakat
  • menggunakan biaya yang relatif lebih efisien
  • mengakomodasi kebutuhan masyarakat
  • meningkatkan kualitas layanan pendidikan

SMA Pax Patriae yang berada di Kota Bekasi adalah sekolah yang memberikan kesempatan kepada peserta didik berkebutuhan khusus untuk mengikuti pendidikan di sekolah reguler tanpa adanya perlakuan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan individual anak. Sekolah tetap menggunakan kurikulum, sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, serta sistem pembelajaran reguler untuk semua peserta didik.

Jika ada peserta didik tertentu mengalami kesulitan dalam mengikuti pendidikan, maka konsekuensinya peserta didik itu sendiri yang harus menyesuaikan dengan sistem yang dituntut di sekolah reguler. Dengan kata lain pendidikan terpadu menuntut anak yang harus menyesuaikan dengan sistem yang dipersyaratkan sekolah reguler. 

Kelemahan dari pendidikan melalui sekolah terpadu ini antara lain, anak berkebutuhan khusus tidak mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhan individual anak. Sedangkan keuntungannya adalah anak berkebutuhan khusus dapat bergaul di lingkungan sosial yang luas dan wajar.

Sekolah inklusif merupakan perkembangan baru dari pendidikan terpadu. Pada sekolah inklusif setiap anak sesuai dengan kebutuhan khususnya, semua diusahakan dapat dilayani secara optimal dengan melakukan berbagai modifikasi dan/atau penyesuaian, mulai dari kurikulum, sarana prasarana, tenaga pendidik dan kependidikan, sistem pembelajaran sampai pada sistem penilaiannya. 

Dengan kata lain pendidikan inklusif mensyaratkan pihak sekolah yang harus menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan individu peserta didik, bukan peserta didik yang menyesuaikan dengan sistem persekolahan. Keuntungan dari pendidikan inklusif anak berkebutuhan khusus maupun anak biasa dapat saling berinteraksi secara wajar sesuai dengan tuntutan kehidupan sehari-hari di masyarakat, dan kebutuhan pendidikannya dapat terpenuhi sesuai potensinya masing-masing. Konsekuensi penyelenggaraan pendidikan inklusif adalah pihak sekolah dituntut melakukaan berbagai perubahan, mulai cara pandang, sikap, sampai pada proses pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan individual tanpa diskriminasi.

Kelebihan model pendidikan inklusi di SMA Pax Patriae adalah :

  • anak akan memperoleh keadilan layanan pendidikan, tidak dibedakan dari anak normal sehingga secara tidak langsung dapat membangkitkan motivasi dan gairah belajar di sekolah
  • anak dapat berpartisipasi dalam kehidupan di sekolah tanpa memandang kekurangan yang disandang
  • anak merasakan perlakuan dan persamaan hak, harkat dan martabat dalam memperoleh layanan pendidikan tanpa membedakan antara yang cacat dan yang normal, dan
  • anak dapat bergaul dan berinteraksi secara sehat dengan teman-temannya yang normal, sehingga meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi berprestasi dalam belajar.

Meskipun SMA Pax Patriae sekolah umum namun mampu menjadi sekolah berpendidikan inklusif yang menerima semua anak tanpa memandang normal atau tidak normal, dengan sarana prasarana yang ada mampu memberikan pelayanan pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan generasi penerus bangsa Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun