Mohon tunggu...
Sri Cahyati
Sri Cahyati Mohon Tunggu... Penulis - Teacher, Writter

Belajar untuk lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Habituasi Budaya Positif dalam Penguatan Nilai Karakter Peserta Didik

28 Agustus 2024   17:39 Diperbarui: 29 Agustus 2024   01:11 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel:

Habituasi Budaya Positif dalam Penguatan Nilai Karakter Peserta Didik

Oleh: Sri Cahyati

Pendahuluan

Pembentukan karakter peserta didik tidak hanya dilakukan melalui pembelajaran akademik, tetapi juga melalui penciptaan budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya sekolah yang positif memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan nilai-nilai karakter seperti integritas, tanggung jawab, kerja sama, dan empati. 

Habituasi budaya positif berarti menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai kebiasaan dan bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari peserta didik. Disiplin positif yang dapat diterapkan sebagi bentuk habituasi di sekolah dapat dilakukan melalui perubahan paradigma, disiplin positif, nilai-nilai Kebajikan, Kebutuhan Dasar Mnausia, Posisi kontrol Guru, Keyakinan kelas, Segitiga restitusi dan lainnya

Budaya positif di sekolah adalah lingkungan di mana nilai-nilai positif ditanamkan, dihargai, dan dipraktikkan secara konsisten oleh semua warga sekolah---baik guru, peserta didik, maupun staf lainnya. Komponen utama dari budaya positif meliputi:

  1. Kepercayaan dan Rasa Aman: Sekolah yang menerapkan budaya positif memberikan rasa aman bagi peserta didik untuk belajar dan berkembang. Kepercayaan antara guru dan peserta didik sangat penting untuk menciptakan lingkungan di mana peserta didik merasa dihargai dan didukung.
  2. Penghargaan terhadap Keberagaman: Budaya positif menghargai dan merayakan perbedaan. Ini mencakup perbedaan dalam latar belakang, pandangan, dan kemampuan peserta didik. Dengan menghargai keberagaman, peserta didik belajar untuk saling menghormati dan bekerja sama dengan orang lain yang berbeda dari mereka.
  3. Keterlibatan Aktif dalam Pembelajaran: Budaya positif mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan peserta didik dalam proses pembelajaran. Peserta didik diberi kesempatan untuk berkontribusi, berinovasi, dan mengambil inisiatif dalam kegiatan sekolah.
  4. Peningkatan Berkelanjutan: Sekolah dengan budaya positif selalu mencari cara untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengalaman peserta didik. Evaluasi dan refleksi rutin dilakukan untuk memastikan bahwa budaya sekolah tetap relevan dan efektif dalam mendukung pengembangan karakter.

Proses habituasi budaya positif melibatkan langkah-langkah strategis yang bertujuan untuk mengintegrasikan nilai-nilai positif ke dalam kehidupan sehari-hari di sekolah. Berikut adalah beberapa strategi untuk mengimplementasikan habituasi budaya positif diantaranya:

  1. Pembiasaan melalui Program Sekolah

Program-program sekolah yang berfokus pada pengembangan karakter, seperti kegiatan ekstrakurikuler, hari-hari tematik, atau proyek kolaboratif, dapat menjadi sarana untuk menanamkan nilai-nilai positif secara berulang. Ini membantu peserta didik untuk terbiasa dengan praktik-praktik yang mendukung budaya positif.

  1. Teladan dari Guru dan Staf

Guru dan staf sekolah harus menjadi teladan dalam menerapkan nilai-nilai positif. Keteladanan ini menciptakan model perilaku yang diikuti oleh peserta didik. Ketika guru menunjukkan sikap empati, kerja sama, dan integritas, peserta didik cenderung meniru dan menginternalisasi nilai-nilai tersebut.

  1. Penggunaan Bahasa Positif

Komunikasi yang digunakan di sekolah harus mencerminkan budaya positif. Bahasa yang positif dan konstruktif mendorong peserta didik untuk berpikir dan bertindak secara positif. Misalnya, alih-alih menegur dengan keras, guru dapat memberikan masukan yang membangun dengan bahasa yang mendukung.

  1. Kolaborasi dengan Orang Tua

Orang tua juga berperan penting dalam mendukung habituasi budaya positif. Kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam mendidik anak-anak untuk mengamalkan nilai-nilai positif di rumah dan sekolah akan memperkuat upaya pembentukan karakter.

  1. Penciptaan Lingkungan Fisik yang Mendukung

Lingkungan fisik sekolah, termasuk ruang kelas, area bermain, dan fasilitas umum, harus dirancang untuk mendukung budaya positif. Ruang yang bersih, aman, dan estetis dapat meningkatkan semangat dan motivasi peserta didik untuk berpartisipasi dalam budaya positif.

Penguatan Nilai Karakter Melalui Budaya Positif

Habituasi budaya positif tidak hanya membentuk perilaku peserta didik, tetapi juga memperkuat nilai-nilai karakter yang mereka miliki. Proses ini membantu peserta didik untuk memahami dan Mengamalkan Nilai-Nilai Positif melalui pengalaman sehari-hari di sekolah, peserta didik belajar untuk memahami pentingnya nilai-nilai positif dan mengamalkannya dalam kehidupan mereka, meningkatkan kepedulian sosial: Budaya positif mendorong peserta didik untuk peduli terhadap orang lain dan lingkungan sekitar. 

Ini membantu mereka mengembangkan empati dan rasa tanggung jawab sosial, mengembangkan Diri Secara Holistik: Peserta didik yang terlibat dalam budaya positif cenderung berkembang tidak hanya secara akademik, tetapi juga secara emosional dan sosial. Mereka belajar untuk menjadi individu yang berintegritas, mandiri, dan mampu berkontribusi secara positif di masyarakat.

Kesimpulan

Habituasi budaya positif di sekolah adalah kunci dalam penguatan nilai karakter peserta didik. Melalui penerapan strategi yang konsisten dan kolaboratif, budaya positif dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi pembentukan karakter peserta didik yang unggul. Dengan budaya positif yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik akan tumbuh menjadi individu yang memiliki nilai-nilai karakter kuat, siap menghadapi tantangan masa depan, dan berperan aktif dalam masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun