Studi Stanford University tahun 2017, menemukan bahwa Indonesia sebagai negara terakhir dalam kebiasaan berjalan kaki. Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia cenderung mengandalkan kendaraan, bahkan untuk jarak dekat. Akibatnya, tidak jarang terjadi masalah kesehatan seperti obesitas, gangguan jantung, dan stres. Â
Mengapa berjalan kaki sering terabaikan, terutama para generasi muda? Menurut pandangan pribadi, banyak yang merasa efek dari berjalan kaki tidak terlihat secara kasatmata, sehingga terkesan kurang menarik. Selain itu, kesibukan dan keinginan untuk hal-hal praktis membuat orang enggan menghabiskan waktu untuk berjalan. Padahal, berjalan kaki adalah salah satu cara sederhana namun efektif untuk menjaga kesehatan. Mungkin tanpa disadari, setiap langkah yang diambil saat berjalan kaki telah berkontribusi dalam merawat kesehatan tubuh.Â
Ini adalah pengalaman pribadi aku sebagai penggemar jalan kaki. Aku menjadikan berjalan kaki sebagai kebiasaan di sepanjang perjalanan, selama jarak masih bisa dijangkau. Bagiku, berjalan kaki membantu mengurangi stress, membakar kalori, dan menghadirkan momen-momen asyik saat berjalan dengan teman. Â
Salah satu tips jitu yang aku lakukan adalah menggunakan teknologi sebagai alat motivasi, yaitu dengan mengaktifkan aplikasi AI (Artificial Intelligence) penghitung langkah kaki pada smartphone. Target harian langkah dapat diatur dan terukur dengan jelas. Hal ini yang membuatku semakin termotivasi dan bahkan merasa bangga ketika berhasil melebihi target langkah.Â
Tips jitu tersebut dapat menjadi langkah awal kamu untuk membiasakan berjalan kaki. Manfaat dari kebiasaan ini sangatlah besar, dan bisa dirasakan lebih cepat daripada yang dibayangkan. Yuk, ubah kebiasaan kita menuju kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. Cobalah mulai sekarang, tanpa perlu menunggu waktu yang lebih tepat.Â
Bagaimana dengan kamu, apakah kamu peminat jalan kaki? Atau jika bukan, apa sih alasannya memilih menggunakan kendaraan? Berikan tanggapanmu di kolom komentar ya! Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H