Mohon tunggu...
Sri Astuty Mashuri
Sri Astuty Mashuri Mohon Tunggu... Perawat -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jenepontoku Berduka

3 Februari 2019   20:58 Diperbarui: 3 Februari 2019   21:03 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Air laut meluap dengan murkanyaAngin bertiup dengan amarahnyaTanah berguncang dengan bengisnya
Harta benda hanyut seketika
Bahkan, perginya nyawa pun tak tertawar

Cukupkanlah murkamu langitku
Cukupkanlah amarahmu bumiku
Beristirahatlah, agar kami pun sedikit tenang
Kembalilah berdamai dengan kami, sembari memulihkan keadaan bersama puing-puing yang kau sisakan

Untukmu langitku, bumiku, lautku
Dan demi nama Allah yang maha atas segalanya

RIP JENEPONTO-Ku

22 Januari 2019 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun